11. Komunikasi Paling Munafik

36 3 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah ngasih ultra milk strawberry ke Tata kemarin sesuai dengan permintaan lo tanpa menyebut nama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah ngasih ultra milk strawberry ke Tata kemarin sesuai dengan permintaan lo tanpa menyebut nama lo." Dinar mendengus kesal sembari duduk di kursi panjang, dekat gazebo kantin fakultas bersama Erick yang nyengir bangga. "Lo naksir berat sama dia, ya?"

Jangan heran kenapa mereka sekarang bisa dekat seolah merupakan teman lama, Dinar itu terlalu friendly, bahkan sopir truck saja bisa jadi teman Dinar. 

Erick mengedikkan bahu. "Gue cuma kesian liat dia tiap di kelas, ngelamun mulu."

"Hobi dia emang gitu, suka ngelamun tapi nggak pernah kesurupan. Aneh." Dinar menggelengkan kepala tidak heran, sembari menyeruput es teh yang barusan dibelinya. Gadis itu tidak berpuasa karena halangan. "Padahal udah dicuekin berkali-kali sama Nabil, chat-nya nggak pernah di baca. DM juga dianggurin, padahal masih online si Nabil. Gue nggak expect kalo Nabil bakal sebajingan itu." Ia menghela napas panjang, pandangannya mengawang lurus ke arah rerumputan sana.

Erick mengamati helai kemerahan di ujung rambut Dinar sepanjang bahu. Lelaki itu baru menyadari kalau Dinar mewarnai rambutnya.

"Gue udah berusaha menyakinkan dia kalau Nabil emang nggak worth it buat dia, tapi itu pilihan Tata, sih."

Sebenarnya Erick tidak suka ikut campur masalah orang-orang, karena dari awal niat kuliah agar orangtuanya tidak berisik. Namun ketika mengenal gadis bernama Prajna Pitaloka, tujuannya berbelok. Mungkin Erick akan memberikan sedikit perhatian secara perlahan tanpa disadari oleh Tata, karena yakin seratus persen kalau Tata sangat membencinya.

Erick tidak suka memaksakan sesuatu, kalau tidak bisa ya tidak apa-apa.

"Gue coba kenalin dia ke temen gue. Namanya Yasha, tapi tetep aja nggak berhasil. Tata tetep sama prinsipnya, kalau Nabil nggak ngajak putus ... dia bakal tetep sama cowoknya, tapi dia juga nggak mau komunikasi lebih dulu sebelum Nabil bales chat-nya. Gue yang lihatnya capek, apalagi dia yang jalanin sendiri," sambung Dinar. Vokalnya terdengar putus asa. "Gue nggak paham pelet apa yang dikasih Nabil ke Dinar. Padahal pendidikan Nabil aja cuma sampai bangku SMA, kerjanya di warung, orangtuanya jualan lauk. Emang siapa yang bakal mau sama Nabil? Dia anak pertama, sandwich generation, bakal fokus nafkahi adiknya. Kayaknya Tata nggak ada tempat di kehidupan Nabil, soalnya itu cowok bakal fokus ke keluarganya doang. Gue kasian sama Tata."

Long Distance Relationshit [junghwan, pharita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang