Long Distance Relationshit [junghwan, pharita]

8. Frasa Adiktif

"Gue udah putusin Yasha sama Fikar."

Tata menoleh sangsi begitu suara Dinar mengacaukan lamunannya ditengah semilir angin pantai sore hari. Gadis itu penasaran tentang alasan Dinar berbicara seperti itu, tapi sepertinya pertanyaannya sangat retoris karena jawaban temannya pasti klise dan mudah ditebak. Apalagi bukan karena bosan?

"Terus sekarang lagi sama siapa?" tanya Tata penasaran. "Jangan bilang ...," matanya menyipit, "... lo deketin Dika?"

"Salah!" Dinar terkekeh geli. Tata mengernyit heran. "Gue pacaran sama temennya Yasha. Ganteng soalnya."

Heh?

Tata tidak habis pikir. "Kapan lo PDKT-nya? Gue nggak pernah denger lo cerita soal temennya Yasha?"

"Yasha yang kenalin gue sama Willy." Dinar mengedikkan bahu tidak acuh. Gayanya terlampau santai, seolah itu bukan masalah yang cukup besar. Namun yang satu ini ... bukannya melanggar etika pertemanan?

"Lo nggak capek gonta-ganti mulu?"

Lagi-lagi Dinar mengedikkan bahu. "Mungkin karena gue trust issue sama cowo gara-gara Harsa pernah selingkuhin gue."

"Bukannya berubah jadi baik," dengus Tata, "malah jadi sama-sama brengseknya. Mending fokus sama kuliah aja lo."

"Ta," Dinar tertawa kecil, "gue juga paham kali harus fokus kuliah. Lagian IP gue nggak pernah turun ke B. Semuanya dapet A di setiap mata kuliah. Gue bakal fokus banget kalo udah semester 7 dimana sibuk-sibuknya ngurus KKN, PPL, sama skripsi. Gue nggak bakal mikirin cowok lagi."

"Terserah." Tata menghela napas kasar, tatapannya tertuju pada deru ombak yang tenang.

"Lo sendiri gimana soal Nabil? Kalian masih pacaran?"

Tata mengangguk, dirinya jadi harus mengingat kejadian tadi yang membuatnya kesal setengah mampus.

"Yah, padahal gue mau ajak lo double date."

Pernyataan Dinar membuat Tata kembali menoleh ke arahnya. "Double date? Nabil 'kan masih di Tegal."

"Bukan sama Nabil," Jeda. Dinar menipiskan bibir, "tapi lo sama Yasha. Gue sama Willy. Kita Dufan date. Gimana?"