5. Krisis Completely Love

37 14 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tata sengaja berangkat pagi supaya bisa duduk di tengah-tengah karena menurutnya —ini posisi paling aman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tata sengaja berangkat pagi supaya bisa duduk di tengah-tengah karena menurutnya —ini posisi paling aman. Masih ada waktu 30 menit untuk memulai perkuliahan pada matkul Psikologi Pendidikan, jadi ia gunakan untuk membaca materi ulang di makalah yang sudah di-share oleh kelompok pemakalah kemarin malam.

Namun ditengah aktivitas membacanya, sosok Erick tiba-tiba datang dan duduk disebelah Tata sembari menyodorkan kunci motor kepadanya. Gadis itu menerima dengan wajah datar. Kemudian Erick langsung menggunakan tas punggungnya sebagai bantalan karena lelaki itu butuh waktu tidur lagi. Kepala Erick miring—menghadap sosok Tata, sehingga gadis itu bisa leluasa memandangi proporsi wajah yang bisa dikatakan simetris.

Bahkan Tata sendiri tidak akan menyangka bahwa dirinya bisa selangkah lebih dekat dengan laki-laki di kelas yang terbilang peminat jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini sangat sedikit. Di kelas ini, laki-lakinya hanya ada dua anak saja: Erick dan Khael. Menurut Tata, laki-laki di sini tidak ada yang menarik, sih. Soalnya karena sudah terbiasa melihat sifat-sifat mereka yang nyeleneh, mungkin Tata harus memiliki opsi untuk menjauhi mereka.

Tapi untuk lelaki yang satu ini ... mungkin Tata akan berpikir lagi.

"Jangan lihatin mulu, nanti naksir."

Setidaknya celetukan Erick yang masih terpejam membuat Tata jadi salah tingkah sendiri. Maka yang dilakukan gadis itu adalah kembali fokus membaca materi.

Kemudian Erick mengangkat kepalanya sembari merenggangkan otot-otot yang terasa kaku karena posisi tidurnya kurang enak. Mata sipitnya menatap Tata. Lelaki itu menopang dagunya untuk bisa lebih jelas melihat paras Tata.

"Warna lipstik lo ganti?"

Tata mengernyit, menatapnya heran. Dirinya termangu sekejap dan bertanya dalam hati —kenapa lelaki itu bisa menyadari tiap detil dari diri Tata?

"Gue pake liptint, bukan lipstik."

"Sama aja."

"Dari tekstur juga udah beda, Rick." Tata mendengus pelan. "Btw, makasih, ya," katanya kembali menatap layar handphone.

Long Distance Relationshit [junghwan, pharita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang