:......:
"Ngikutin?"
Rey mengerutkan keningnya tampak dia merasa aneh dengan kondisi Kyuna
"Maksud lo? Lo di ikutin gitu?"
Kyuna menganggukkan kepalanya dengan pelan
"Mungkin perasaan Lo aja,yok gue temenin"
Rey menarik pergelangan tangan Kyuna membawanya untuk berkeliling bunkasai
-------
"Rey, mampir sana dulu yok"
Kyuna menunjuk kearah tempat menjual figura
"Boleh sih,tapi gue mau ke toilet dulu ya,Lo jangan kemana mana"
"Ohh, okey"
Rey langsung pergi menuju toilet umum yang ada di sekitaran sana
Sedangkan Kyuna berjalan ke tempat figura tersebut
__________________
POV ReyKetika sudah selesai,Rey berjalan kearah cermin besar yang ada di sana
Rey merapikan dirinya,mulai dari rambut dan bajunya
"Hahh...Andai aja kalau dia peka"
Rey menoleh ke arah setangkai bunga tulip berwarna merah muda
Tap
Seseorang masuk kedalam toilet dan menghampiri Rey
"Siap-...
Bugh
Rey tersungkur dan kepalanya terbentur dengan pintu toilet
Orang yang memukulnya tadi menarik kerah baju Rey dengan kuat sehinggak Rey agak terangkat
"Woi! Apa apaan!!"
Rey melayangkan pukulannya kearah wajah orang tersebut
Rey tidak dapat melihat bentuk wajahnya karena dia memakai topi Hoodie berwarna hitam yang dia pakai dan masker
Namun pukulan Rey langsung di elak olehnya
"Ck! Bajingan!"
Bugh..
"Akh"
Rey langsung lemas karena orang tersebut memukul bagian sekitaran perut dan dadanya secara bersamaan
Hal tersebut membuat Rey agak kesulitan bernafas
"Ba...JINGAN!"
Rey menarik paksa masker yang digunakan oleh pria tersebut
"!?
"Cih,ngali Lo hebat juga ternyata"
"Akenza?
"Seru deketin milik gue?"
Akenza tersenyum miring dan menatap remeh kearah Rey yang terduduk sambil memegang perutnya
"Cih! Sialan! Apa maksud lo kayak gini ha!"
Rey berteriak keras, tampak dirinya tidak terima diperlakukan seperti itu
"Sorry Rey,gue tau kita pernah jadi temen pas SMP...
"Tapi..Akenza maju 2 langkah ke hadapan Rey
"Kalau udah tentang Kyuna beda urusannya...
"BAJI-..
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY FOR EVERYTHING [TAMAT]
Teen Fiction"Gue cuman pengen ada disampingnya,namun kenapa ya? Tuhan gak bolehin gue buat ngemilikin nya?" Akenza menatap ke arah matahari yang terbenam diantara laut laut yang memantulkan cahaya orange itu Dirinya duduk diantara bebatuan yang ditumpuk dan dij...