"Maaf kalau gue harus ninggalin Lo"
-Akenza-...
Kyuna menyirami bunga tulip yang dia sembunyikan di loteng kamarnya
Tentu saja disembunyikan kalau tidak pasti akan rusak karena ulah adiknya itu
"Cepat tumbuh ya". Kyuna tersenyum tipis
"Kayaknya Minggu sekarang udah bisa gue kasih Ama Akenza". Kyuna menatap dengan cermat tulip merah itu
"Menanam itu susah ya". Kyuna menghela nafasnya saat mengingat beberapa tulip sempat Mati karenanyaBahkan dirinya pernah salah memasukkan pupuk untuk tanaman itu
"Bajingan, otak gue ngajak ribut"
"Kakak!". Suara teriakan sang adik dari luar pintu kamarnya terdengar jelas
Kyuna langsung kembali menyelipkan tulip itu di tanaman lain yang sengaja dibelinya untuk persembunyian ini
Sehingga dari jauh hanya terlihat seperti mawar kecil saja karena ukuran batangnya yang masih pendek
Kyuna menutup pintu teras kamarnya dan langsung menguncinya
"Apa!". Kyuna langsung keluar dari kamarnya
***
"Hah...haah". Alat Ventilator melekat di bagian hidung hingga mulut Akenza
Fauzi menatap dari luar ruangan
"Tolong dok,sembuhin temen saya". Fauzi kini menatap ke arah dokter yang merawat Akenza sebelumya
"Penyakit jantung koroner memang tidak bisa disembuhkan,kami hanya menjalankan beberapa pengobatan untuk memperpanjang waktu hidup saja tapi itu tidak akan bertahan dengan lama,sama seperti gagal ginjal kronis". Dokter tersebut menatap Akenza yang menutup matanya,tampak dari wajah itu dirinya sangat kesakitan
"Apa, gak ada cara lain dok?"
"Saya sedang berusaha sebisa mungkin untuk mencarikan pendonor,tapi jantung itu sangat susah untuk dicarikan orang yang mau dengan suka rela melakukannya"
Fauzi menundukkan kepalanya frustasi, sebenarnya Fauzi sempat mengajukan diri untuk mendonorkan jantungnya,tapi ketahuan oleh Akenza
Akenza langsung tidak memperbolehkan Fauzi melakukan hal seperti itu kepada dirinya
Apa yang harus dilakukan sekarang? Itu pertanyaannya, Fauzi tidak mau Akenza pergi terlalu cepat di usia mudanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY FOR EVERYTHING [TAMAT]
Novela Juvenil"Gue cuman pengen ada disampingnya,namun kenapa ya? Tuhan gak bolehin gue buat ngemilikin nya?" Akenza menatap ke arah matahari yang terbenam diantara laut laut yang memantulkan cahaya orange itu Dirinya duduk diantara bebatuan yang ditumpuk dan dij...