-23

4 3 0
                                    

"Didunia ini hanya bisa menarik satu kesimpulan saja, Semuanya akan pasrah dengan apa yang sudah dikehendaki Tuhan"


Perlahan Akenza membuka matanya,dirinya tampak sudah dipakaikan baju rumah sakit dan alat infus berada di tangan dan hidungnya

Akenza menoleh ke samping ranjangnya

Tampak disofa ujung,Fauzi tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang menyandar ke kepala sofa

Drittt...

Bunyi dorongan pintu terdengar jelas,mata Akenza menatap ke pintu masuk ruangannya itu

Sontak Akenza membulatkan matanya

'UNA!?'

"Oh,udah bangun,ini gue beliin bubur"

Kyuna duduk disisi ranjang Akenza

"K--kenapa Lo ada disini na?".Wajah panik terpampang jelas di wajahnya

"Em? Ohh,Lo tadikan pingsan di sekolah,jadi gue telfon Fauzi,langsung dianter kerumah sakit"

"Terus Fauzi ada bilang apa apa ke Lo?"

"Bentar dulu,Fauzi bilang Lo sakit,pas gue nanya Lo sakit apa dia cuman diem aja sih"

"....

"Emangnya Lo sakit apa Za? Sampai sampai larinya ke rumah sakit?".Kyuna memiringkan kepalanya tampak bingung dengan kondisi Akenza yang belakangan ini memang agak dicurigai

"G-gue...cuman sakit biasa kok,jadi gak usah khawatir.."

Akenza mengalihkan pandangannya dari kyuna,dirinya tidak ingin tertangkap basah tentang apa yang terjadi pada dirinya

Tangan Kyuna menggenggam tangan Akenza yang terdapat tali infus

Sangat dingin, seperti tidak ada darah yang mengalir ditangan itu

"Cepat sembuh ya".Kyuna tersenyum sambil menyemangati akenza yang tampaknya agak kesakitan belakangan ini

Tubuh Akenza membeku seketika, Jantungnya seakan mau meledak karena berdetak terlalu kencang

Tanpa disadarinya dirinya tampak cengar-cengir tidak jelas karena itu

"Makasih"

"Nih makan,udah gue beliin".Kyuna menyodorkan bubur yang dibelinya kepada Akenza

"Mau gue ganti?"

Kyuna menggelengkan kepalanya dengan cepat

"Gak usah,anggap aja ini angsuran dari traktiran Lo"

"Kalau itu kan emang gue yang mau bayarin,jadi gak usah diganti".Akenza mulai membuka bubur yang dibelikan Kyuna dan mulai memakannya

"Kalau gitu, bubur yang gue beliin ini juga emang gue yang mau, jadi gak usah diganti"

Akenza terkekeh pelan karena hal itu

"Gue sempat mikir kalau anak akuntansi emang pelit kalau tentang uang, ternyata gak semuanya ya"

Akenza kembali melahap bubur sambil menatap Kyuna

"Gue sebenernya pelit kok,cuman gak keliatan aja"

"Itu namanya Lo mengakui bukan di akui". Akenza terkekeh geli melihat Kyuna dengan wajah tidak paham

"Kan pada unsurnya sama aja,yang bedainnya cuman siapa yang mau bilangin aja".Kyuna menuangkan air kedalam gelas kemudian meletakkannya di Nangkas

"Kan itu namanya beda sayanggg".Tangan Akenza mengelus pelan pucuk kepala Kyuna

SORRY FOR EVERYTHING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang