🌹PREPARATION🌹

437 44 6
                                    

Jalan itu gelap dan sunyi. Hanya ada satu atau dua orang yang lewat, karena mabuk minum – minuman keras. Kakinya melangkah pelan menuju suatu tempat rumah kecil di ujung jalan, keluar dari daerah perkotaan. Dirinya berhenti di depan pintu lalu membukanya.

"Ouhh... halo tuan L/n. Selamat datang, aku kira kau tidak akan datang." Kenjaku menyambut L/n memasuki rumahnya.

"Aku akan datang, jika itu penting." L/n duduk di sofa depan Kenjaku. Kenjaku mengambil cangkir dan menuangkan teh panas dan menyajikannya. "Silahkan tuan L/n" L/n meminum teh tersebut dan tersenyum.

"Ouh... enak sekali. Tapi...." Tangannya melettakkan cangkir di atas meja "Lain kali, dosis racunnya ditambah. Ini terlalu kecil untukku."

Kenjaku tersenyum "Ouhh... anda sombong sekali. Nanti aku akan tambahkan ya."

"Ngomong – ngomong, tawaranmu lebih menarik dari pada para penyihir itu. Mereka hanya memberi solusi tanpa kepastian." L/n kesal dengan para petinggi penyihir yang tidak berguna. Mereka seharusnya bisa menghentikan pernikahan Gojo dengan tumbalnya. Namun kenyataannya, hanya karena orang – orang Tokyo kuat, para petinggi tidak bisa menghentikannya.

Belum lagi kehadiran Gojo, diluar perkiraan L/n. Jika saja dulu dirinya bisa menyembunyikan keadaan Y/n dari ibunya sendiri dengan baik. Maka hari ini Y/n masih bersih dan berada di rumah. Saat dirinya sangat kesal dengan para petinggi penyihir. Kenjaku datang dengan rencana yang luar biasa, bahkan para petinggi sekali pun tidak terpikirkan.

Rencana Kenjaku simple. Mengurung atau menyegel Y/n bersama Gojo. Setelah itu, Y/n akan diambil paksa dan dibawa ke rumah L/n. Sedangkan Gojo akan disegel selamanya, karena dirinya sangat susah di bunuh. Lebih menarik bukan ? Dari pada rencana para petinggi makan gaji.

Kenjaku mengulurkan tangannya. L/n menatapnya kebingungan. "Ada apa, Kenjaku ?"

"Perjanjian. Bagaimanapun juga, anda adalah seorang penyihir. Bisa jadi kau balik melawan kami." Kenjaku tersenyum melihat Mahito perlahan muncul dari belakang L/n. Tanpa sepengetahuan L/n sendiri. Tangan L/n terulur menerima jabatan tangan dari Kenjaku. "Kalau begitu, mari kita buat perjanjiannya."

"Baiklah, kita akan kerja sama. Tapi bisakah kau berjanji, jika ingin semua rencana ini berjalan dengan baik. Maka kau harus mendengarkanku tanpa pengecualian, karena rencana itu berasal dari pemikiranku." Kenjaku tersenyum hangat namun dibaliknya sangat licik.

"Ya aku berjanji." L/n mengiyakan ucapan Kenjaku. Tak berapa lama Kenjaku tertawa kencang, membuat L/n kebingungan. "Ada apa Kenjaku ?"

"hahahaha... tak apa.... Tak kusangka, sangat mudah menjebakmu." Kenjaku menunjukkan senyum terjahatnya dan sorotan mata yang tajam. "Kau seperti ayam bodoh masuk ke restoran cepat saji."

L/n melotot dan alisnya menukik "KAU, APA MAKSDUMU !"

"Sekarang aku mengerti. Kenapa Y/n bisa kabur darimu. Ternyata kau bodoh dan t*l*l"

"SIALAN KAU. KAU PENGKHIA------- ARGHHHHHHHHH" L/n merasakan sakit di bagian leher belakangnya, akibat Mahito yang menusuknya. Tak berapa lama tubuhnya bermutasi dan akal sehatnya perlahan menghilang. Dengan kekuatannya, Kenjaku menyedot L/n dan menaruhnya di dalam tubuhnya.

"Suaranya jelek. Bahkan teriakan anak kecil, lebih indah dan bagus." Mahito menatap teh yang berada di depannya. Kenjaku mengambil teh tersebut dan membakarnya. "Dirinya bilang, teh ini kurang racun. Maka kita akan memberinya lebih dari racun, bukan ?"

"Aku tak tahu kau pendendam." Mahito tiduran di atas sofa.

"Bukan dendam. Tapi, dirinya saja tidak bisa melihat potensi seseorang. Apa lagi anaknya sendiri." Kenjaku menatap sebuah photo, yang dulu ia temukan di pakaian pemilik tubuh ini sebelumnya. "Sekarang aku mengerti, mengapa tubuh ini. Selalu mengejar perempuan ini."

AFTER MARRIAGE (GOJO SATORU X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang