Chp 05. Kapten Basket Milik Gadis Populer

5.2K 468 3
                                    

"Pagi, Mom" ucap Kelvin

"Pagi juga, Kel. Di mana Kelvan?" tanya Lili

"Gak tau, Mom. Pas Kelvin bangun dianya udah gak ada" ujar Kelvin

"Hm, yaudah. Nanti juga ke sini sendiri," balas Lili

"Pagi, Mommy, abang! Alorra yang paling cantik datang!" teriak Alorra

"Alorra! Jangan teriak-teriak, ini bukan hutan!" marah Lili

"Hehe, maaf Mom!" ucap Alorra cengengesan

"Hah, sana duduk!" Perintah Lili

"Okey, Mom!" jawab Alorra

☆☆☆

Di sisi lain,

"Sistem, sekarang sudah jam berapa?"

[ sudah jam 06:19 ]

"Hm, Sistem aku mau liat atatus keluarga Alexander"

Ding!

Nama : Alzehan Kingslyn Alexander
Umur : 42 tahun
Keahlian : Menembak, bisnis dan bela diri
Tb : 195 cm

Nama : Liliana Putri Alexander
Umur : 39 tahun
Keahlian : Memasak, bernyanyi dan bela diri
Tb : 171 cm

Nama : Kelvin Prince Alexander
Umur : 17 tahun
Keahlian : bela diri, basket, menembak dan menyanyi
Tb : 190 cm

Nama : Kelvan Prince Alexander
Umur : 17 tahun
Keahlian : bela diri, basket, menembak dan memainkan alat musik
Tb : 190 cm

Nama : Alorra Princess Alexander
Umur : 16 tahun
Keahlian : menyanyi, menari dan futsal
Tb : 166 cm

"... Ini keluarganya yang emang tinggi-tinggi, arau malah aku yang pendek??" batin Tristan agak kesal

[ uhuk, mereka yang tinggi-tinggi kok, Tristan ]

"Hmpn! Awas aja kalo kamu boong!" ujar Tristan

[ Aku gak kok, hehe. Ah, Tristan! Kelvan akan bangun! ]

Mendengar itu, Tristan segera memejamkan matanya.

"Hm..."

Kelvan perlahan membuka matanya, ia terpaku oleh pandangan di depannya.

"Morning..." bisik Kelvan dengan suara kasar, baru bangun

Kelvan memandangi pemandangan indah yang ada di depannya, lalu ia pun duduk dengan malas

Dia meregangkan tubuhnya sedikit sebelum bangkit dari kasur

"Ummh..."

Saat Kelvan akan pergi, ia mendengar suara di belakangnya. Ia pun berbalik, dan menatap Tristan

Tristan membuka matanya perlahan, lalu kembali menangis

"Unnghh!! Hiks... hisk... papa... hiks... mau susu... hiks..."

Kelvan panik melihat Tristan menangis, ia pun kembali memeluk Tristan

"Mau apa, hm?" tanyc Kelvan lembut

"Hiks... mau susu... hiks..." isak Tristan

"Oke, oke! Jangan nangis, oke? Biar kak Kelvan buatin susu, okay?" ujar Kelvan lembut

"Hiks... ungh...!" Tristan mengangguk

"Sudah jangan nangis, tunggu sebentar. Kak Kelvan akan bikin susu dulu biat kamu, Okay?"

Tristan kembali mengangguk, masih sedikit terisak

Kelvan pun segera pergi dari kamar

"Huh, akting tung melelahkan tau! Mana perih lagi nih mata! Gak ada cara lain buat bikin mata keluar air mata?!" kesal Tristan sembari mengelap air matanya

"By the way, isi botol ini sama susu! Gue pengen minum, haus gue!"

[ Baik, Tristan! ]

☆☆☆

Tap!

Tap!

Tap!

Kelvan menuruni tangga dengan cepat, lalu berlari ke arah dapur

"Ngapain tuh anak?" ujar Kelvin

"Mana Lorra tau" balas Alorra acuh tak acuh

Di dapur,

"Eh, Van! Kamu ngapain di sini?" tanya Lili

"Susu" jawab Kelvan datar

Kelvan pun membuka lemari atas, lalu mengambil susu kalengan bubuk

Kelvan pun mengambil gelas, lalu menaruh tiga sendok susu bubuk ke dalam gelas

Lalu ia pun mengambil air panas di teko, lalu menyeduhnya di gelas susu

Kelvan juga mencampurkan sedikit air dingin ke dalam gelas

Lalu kelvan berjalan pergi dari dapur setelah membuat susu

"Eh?? Mau kemana, Van?" tanya Lili, namun tak di jawab oleh Kelvan

Kelvan pun menaiki tangga,

"... mau ke mana lagi tuh orang??" tanya Kelvin

"Hm, ikutin yok bang!" sahut Alorra

"Gass!!" balas Kelvin

Kedua kakak beradik itu pun mengikuti Kelvan dari belakang

"Eh, eh! Pada mau keman kalian berdua??" tanya Lili

"Eh, Mommy. Kita mau ikutin bang Kelvan Mom, iya kan bang?" ujar Alorra

"Iya, Mom. Kita mau ngikutin si Kelvan!" ucap Kelvin membenarkan perkataan Alorra

"Oh, yaudah terserah kalian!"

Keduanya pun kembali mengikuti Kelvan

Saat Kelvan memasuki sebuah kamar, keduanya saling pandang dan mengangkat bahu masing-masing

Mereka pun mengintip dari balik pintu, dan mereka melihat Kelvan hanya berdiri di dekat pintu

.

.

.

.

Tbc.

Tristan Raditya FernandezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang