Chp 12. Kapten Basket Milik Gadis Populer

5.5K 523 23
                                    

Doubel up nih ;)

Omong-omong Author mau cerita mimpi Author, jadi mimpinya tuh aku buka wp. Nah terus liat kalo cerita 'Tristan Raditya Fernandez' udah di baca 10k lebih, serius aku seneng banget. Tapi malah di bangunin sama papa, jadi aku sadar, itu hanya mimpi... ah, sial!

Oh, ya! Setelah dipikir-pikir, aku gak bisa up tiap hari. Tapi kalo misalnya double up atau tripel up masih bisa, tergantung situasi aja sih!

Btw jangan lupa vote, karena vote itu gratis! ;]

Eh, eh... ternyata yang liat udah ngelebihin mimpiku, terhura akuh ...~















































"Mah, lagi apa?" tanya seorang pemuda.

"Astaga! Eh, kamu ini ngagetin Mama tau gak?!" kesal Diana pada sang anak.

"Hehe, sorry Mah!" cengir pemuda itu.

"Hah ... sana ke abang kamu! Mamah lagi masak buat nanti!" ucap Diana.

"Emang abang di mana?" tanyanya.

"Di ruang tamu sama temen-temennya, ke sana gih! Gak usah ganggu Mamah masak," ucap Diana.

"Oke,"

Pemuda itu pun pergi dari dapur.

"Bang, lagi ngapain?" tanga pemuda itu.

"Eh, Reg. Di rumah lo?" ucap Bintang.

"Hm,"

Tatapan sang pemuda menuju seorang yang sedang merungkuk di pelukan Kelvan.

"Siapa itu, bang?" tanya pemuda itu.

"Adek angkat si kembar," ucap Bintang.

"Oh,"

Pemuda itu duduk di samping Kelvan, dan menatap Tristan.

Merasa ada yang memperhatikan, Tristan melihat ke samping. Tatapan keduanya saling bertemu, pupil keduanya membesar.

Deg...

Deg...

Deg...

Deg...

"Ah ... apakah ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?" batin pemuda itu sembari terus menatap Tristan.

"Coki, kenapa jantungku kayak gini?! Ini ... ini kayak mau meledak!" pekik Tristan bingung.

[ Tristan, kamu sedang jatuh cinta! ]

"A-apa?! Bagaimana mungkin?!" pekik Tristan lagi.

[ Itu mungkin, cinta bisa datang di mana saja dan kapan saja. ]

"Tapi ...,"

Keduanya terus terpaku pada tatapan masing-masing, hingga Tristan mematahkan tatapan itu.

Ia kembali menyembunyikan wajahnya ke dada Kelvan.

"Oh? Dia bersembunyi, seperti kucing kecil pemalu ... Imutnya ~" batin sang pemuda gemas.

Tristan Raditya FernandezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang