Klein terbangun dan mendapati dirinya tengah berada di ruang virtual yang mengartikan dia telah jatuh pingsan lagi. Mengingat kembali kejadian sebelum pingsan, sang peramal akan kembali kehilangan kesadaran jika saja sistem tidak menghentikannya atau Klein memiliki tubuh nyata di sini.
[Host! Jika Host terus kehilangan kesadaran ketika melihat Amon, bagaimana dengan tugas yang akan Host kerjakan nanti saat bertatap muka!]
Nada sistem yang harusnya datar kala itu terdengar seperti keluhan yang dilakukan oleh beberapa karakter anime. Klein yang baru tersadar dari bayangan fanboy-nya. Menghela napas tak berdaya, mata cokelatnya menatap layar sistem dengan cemberut.
"Jika kau punya idola dan idola itu benar-benar melihatmu, kau pasti akan mengerti." Klein menatap 707 tidak setuju, bukannya dia ingin pingsan setiap saat. Tapi Amon adalah hal terpenting yang ada di hidupnya. Karakter yang pertama kali bisa membuatnya terguncang dan sosok yang selalu berada di dalam hatinya. Wajar saja jika suasana hati Klein akan melonjak penuh hingga kehilangan kesadaran. Lagipula, kasus seperti ini tidak jarang, banyak pula fans yang mengalami hal yang ia rasakan. Jadi, sistem tidak perlu sering mengingatkannya. Klein juga akan berusaha ok, meski dia tahu hatinya tidak akan pernah siap bila bertemu dengan Amon.
[Selanjutnya kehidupan Backlund sebagai Sherlock Moriarty akan dimulai. Host diharapkan untuk bersiap pergi ke dalam kereta dan bertemu dengan Ian.]
Klein mengernyit, lalu mengangguk pelan. Ia mengingat kejadian dalam buku dan terkesan pada remaja bermata merah yang bisa selalu lolos dari kejaran. Hm, bahkan dalam plot aslinya cukup pintar untuk membuat Klein asli terlibat dalam kasusnya dan hampir terbunuh oleh Beyonder urutan tinggi sehingga 'Sherlock Moriarty' perlu menyewa bodyguard.
Kembali ke kenyataan, Klein melirik suasana stasiun yang cukup ramai lalu masuk ke dalam gerbong. Ia diam-diam melirik layar sistem di depannya sambil berpikir.
Ini pertama kalinya aku melihat jika tubuhku benar-benar bisa dikendalikan oleh sistem saat aku tidak sadarkan diri. Rasanya bagus, kenapa tidak semua misi dilakukan oleh—
[Jangan berpikir seperti itu Host, sistem hanya membantu saat dalam keadaan darurat.]
"Uhuh, terima kasih kau sistem terbaik. Lain kali aku akan mengandalkan mu jika kita bertemu dengan Amon lagi!"
[Tidak-tidak! Host tolong lakukan misi dengan benar!]
Ocehan dari 707 sama sekali tidak dihiraukan oleh Klein, dia sibuk duduk di kursi sambil melihat sekeliling. Luar biasa, meski ia memang sudah terbiasa dengan pakaian ala Eropa kuno yang berkeliaran di sekitarnya. Ini pertama kalinya dia melihat suasana stasiun kuno yang sibuk oleh orang-orang.
Ketika Klein mendapat misi mengenai Ian dengan hadiah 300 poin, ia tersenyum santai lalu melakukannya dengan mudah. Setelah turun dari kereta, dia melihat ke belakang lalu berjalan santai ke arah di mana Klein akan menyewa tempat tinggal serta memulai debutnya sebagai Sherlock Moroarty.
Memeriksa bayangan dirinya dan pakaian yang ia kenakan di layar 707 yang berperan sebagai cermin untuk sementara. Klein menyentuh topinya dan mengetuk pintu Ny. Summer. Seperti dalam plot asli, nyonya satu ini sangat cerewet apalagi mengenai hitungan uang dengan nada bangga.
Klein yang merupakan seorang tuan muda kaya raya, agak tidak mengerti mengapa Ny. Summer berkata demikian. Meski ia sering membaca dalam buku mengenai kisah Klein. Dia tidak sepenuhnya mengerti.
Memasuki sewaan yang akan menjadi tempat tinggalnya sementara. Klein merapikan barang-barangnya dan mulai membersihkan rumah. Besok ia harus pergi untuk membayar iklan detektif di koran.
Membeli bahan makanan yang ada di sistem, Klein bersenandung sambil mulai memasak. Ia dengan cekatan memotong, mengupas dan mengaduk masakannya hingga aroma lezat menguar di seluruh dapur.
707 yang memperhatikan bahwa tuan rumah sama sekali tidak mengikuti plot untuk membuat makanan sederhana. Hanya bisa mengedipkan cahaya layar virtual beberapa kali. Memang ini tidak melanggar aturan, tapi rasanya aneh untuk melihat masakan China tertata rapi di ruangan khas Eropa kuno.
Ian akan datang beberapa hari yang lagi, Klein ingin menggunakan waktu luangnya untuk berjalan-jalan di jalanan Backlund yang terkenal karena selalu dipenuhi kabut. Oh, tentu saja dia juga memiliki rencana lain untuk mencari Amon! Hehe >\\\<)
Mengangguk akan rencana briliannya, Klein dengan senang hati memakan makanannya. Bersenandung riang dengan suasana hati yang sangat baik.
[Host...] 707 sekali lagi memiliki nada yang tidak terdengar seperti suara khas robot yang datar tapi terkesan tidak berdaya.
Klein berkedip, menoleh ke layar 707 dengan raut polos dan tersenyum cerah sambil mengenakan jubah tak terlihat. "Aku akan melakukan investigasi, bukankah memalukan untuk tidak mengetahui seluk beluk tempat yang akan aku tinggali?"
[...] 707 menyerah, ia memilih untuk offline dan akan kembali online jika ada situasi yang mendesak.
Melihat sistem yang pergi tanpa kata, Klein terkikik lalu pergi berjalan-jalan. Cuaca seharusnya menunjukan tengah hari, tapi karena berkabut, matahari tidak terlalu jelas terasa. Mata cokelat Klein melihat bangunan di sekitarnya yang lebih besar dan mewah dari Tingen. Pakaian orang-orang disini pun terlihat lebih mahal sesuai dengan status mereka. Hm, seperti yang diharapkan dari ibukota.
Ketika Klein merasa lapar, ia memutuskan untuk mencoba Pai Desi yang menjadi makanan favorit khas 'Klein' di buku. Dia memasuki toko yang agak penuh dan segera menghentikan langkahnya. Bola matanya melebar, tubuhnya kaku sejenak sambil bergetar tak terkendali.
Ketenangan hati yang tiba-tiba berubah menjadi gejolak kekacauan yang tak berbentuk. Membuat sistem kembali online. 707 sudah tahu apa yang membuat Host menjadi seperti ini, lagi.
Benar saja, di sudut toko. 707 melihat salah satu klon Amon yang tidak disadari oleh semua orang kecuali Klein. Sedang duduk di kursi dengan tatapan bosan seraya mengambil beberapa barang dari udara tipis dan menumpuknya di atas meja.
[Host! Tolong jangan pingsan lagi!] 707 langsung bersiap untuk mengambil alih. Pasalnya ia merasakan fluktuasi tidak biasa dari Klein yang telah memasuki keadaan blank seperti komputer yang sedang rusak kelebihan beban.
Tangan Klein terlihat gemetar, terkepal erat seolah menahan segala emosi yang berkecamuk di dalam hati. Mulutnya berkedut, mencoba untuk tidak berteriak keras.
"Ayo Klein kau pasti bisa..." Gumamnya entah pada siapa. Dengan langkah kaku, Klein berjalan mendekati Amon yang masih memainkan beberapa benda mistis di atas meja.
Semakin dekat jarak mereka, semakin bersemangat dirinya. Otaknya terus meraung, berteriak dan berguling-guling di dalam benak akan kebahagiaan karena bisa melihat Amon dari dekat. Klein sendiri saat ini mati-matian untuk tidak pingsan. Mungkin karena ia sudah sering melihat Amon di video, dirinya masih bisa mempertahankan diri asalkan Amon tidak melihat langsung padanya.
Ah! Ah! Ah! Itu Amon! Amon dengan setelan jas hitam dan topi tinggi! Ah! Ah! Ah! Sangat tampan! — otak Klein terus meracau bahagia. Terus mengomentari tiap lekukan tubuh dan pakaian Amon dan memujinya tanpa henti.
Jantungnya makin berdetak kencang diiringi lapisan rona merah di pipinya. Klein tidak sadar melambatkan langkahnya, ia seolah mengalami kesulitan untuk terus mendekat karena otaknya yang semakin pusing karena Amon.
Ketika Klein akan mencapai jarak 2 meter dari Amon. Malaikat waktu itu menoleh ke arah jendela, lalu menghilang begitu saja dengan semua benda mistis di atas meja.
"..."
707 yang melihat suasana aneh itu, entah kenapa memiliki emosi lain. Ia bisa membayangkan jika dirinya adalah manusia yang memiliki perasaan. Mungkin akan tertawa terbahak-bahak karena ekspresi Klein yang lucu.
TBC
Hello hello hello! I am back! Someone missing me? (≧▽≦)
-YoruCompleted: 9 Juli 2022
Published: 10 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Amon & Klein: Samsara 🍀
Fanfiction[BL] Lord of the Mysteries FanFiction Blasphemer Amon x Klein Moretti . . . ["Tak ada yang tahu hasil dari permainan saat kedua orang terjerumus, tak bisa lepas hingga membuat candu yang berakhir dengan kegilaan."] . . . ⚠️WARNING!⚠️ Sebagian mengan...