XII

19 5 0
                                    

Sudah seminggu sejak Jaehyuk dan Asahi menempati kelas sebelas. Sudah seminggu juga Jaehyuk merelakan jam istirahatnya untuk menemani Asahi di kelasnya.

Setiap istirahat maka merupakan hal rutin bagi Jaehyuk untuk ke kantin dan membeli 2 porsi makanan dan minuman.

Seperti biasanya, hari ini Jaehyuk membawakan makanan dan minuman kantin menuju kelas Asahi. Dengan earphone yang terpasang pada kedua telinganya, Jaehyuk dengan santai memasuki kelas 11-1 dan menghampiri meja sahabat tersayangnya itu.

Asahi tak pernah berkunjung ke kelas Jaehyuk dengan alasan terlalu jauh, sehingga Jaehyuk lah yang mengalah dan selalu menghampiri Asahi ke kelasnya.

"Thank U Jaehyuk... Sorry for bothering you all the time. Guru kimia gw ngasih tugas kayak punya dendam"

"Go easy on me Sa. It's okay"

"Lo nggak ada tugas Jae?"

"Ada sih tadi. Gpp kesini 45 menit nggak bikin tugas gw ngambek kok"

Teman-teman satu kelas Asahi sudah hafal dengan Jaehyuk karena berkunjung setiap hari. Awalnya mereka mengira bahwa keduanya memiliki hubungan khusus. Namun Asahi berkali-kali membantah rumor itu dengan suara santainya berkata "Dibilang cuma sahabat kenapa pada ngeyel?".

"Nanti pulang ke perpustakaan dulu ya? Mau pinjem buku. Pake nama Lo boleh nggak? Pinjeman buku gw udah lebih dari aturan, jadi nggak bisa pinjem lagi"-Asahi

"Iya Sa. Buku apa sih? OSN?"-Jaehyuk

Pertanyaan Jaehyuk itu dijawab Asahi dengan anggukan kepalanya sembari terus menuliskan rumus-rumus kimia di bukunya yang Jaehyuk tak paham apa itu.











*****

Jaehyuk tak pernah mempermasalahkan jika Asahi yang selalu meminta pertolongannya ataupun tak pernah mau menghampirinya ke kelas. Tapi tidak dengan sahabatnya yang selalu menganggap Jaehyuk tolol seperti Jeongwoo, Jihoon, dan Yedam yang sedang menginap di rumahnya contohnya.

"Jae gw tau kalian sahabatan dan gw tau kalo Lo suka sama Asahi. But don't be a damn fool dude. Why does it seem like you are his slave yang siap disuruh apapun?"-Yedam

"Iya nih si jamet. Gpp kalo dibayar. Lah ini malah dia Mulu yang bayar anjing. Respect yourself stupid"-Jeongwoo

"Maklum. Orang kalo belum pernah jatuh cinta pasti blo'on"-Jihoon

"Lo pada kalo cuma mau ngomel mending balik aja sono. Panas kuping gw dengerin ikan ngoceh mulu"-ujar Jaehyuk sewot karena tiga orang yang menumpang di kamarnya justru menghakiminya habis-habisan.

"Emang suara ikan gimana?"-Yedam

"Bloob-bloob"-Jeongwoo

"ENYAH LO BABI"-Jihoon

Tuhan tolong selamatkan jiwa Jaehyuk dari tiga manusia aneh di kamarnya yang sialnya sahabatnya itu.

"Ya udahlah, up to U Jae. Layanin 'sahabat' Lo itu sampe Lo sendiri capek deh. Gw liat kalian juga nggak ada perubahan sama sekali kecuali Lo yang increasingly difficult to manage your own schedule"-Jihoon

"Bener. Liat tuh si Jihoon akhirnya bisa pacaran sama Junkyu. Bahkan sekarang Junkyu lebih waras daripada waktu masih pacaran sama Asahi Lo itu"-Yedam

Ucapan teman-temannya itu berhasil membuat Jaehyuk berpikir cukup lama. Apa salah jika ia memberikan perhatian khusus pada orang yang ia cintai? Lagipula juga Asahi adalah sahabatnya.

Bertahun-tahun ia hidup dan gonta-ganti temen. Tapi nggak ada yang pernah sesempurna Asahi. Jadi apa salahnya kalo dia begitu perhatian sama Asahi yang sempurna?

Perbincangan keempat orang itu berlanjut hingga pukul tiga pagi. Yang mereka bahas selalu seputar alien, makhluk purba, dan mitos-mitos lainnya yang belum pernah terbukti. Setelah itu barulah mereka tidur pulas di lantai kamar Jaehyuk dengan sampah makanan yang berserakan.

Keesokannya ketika jam dinding menunjukkan pukul 9 pagi, kedua anak Adam di kamar Jaehyuk yaitu Jeongwoo dan Jihoon baru terbangun dari mimpi indahnya. Ketiadaan sosok pemilik rumah membuat Jeongwoo mengernyitkan dahinya. Masalahnya adalah ini hari libur dan wajarnya manusia pada umumnya adalah bangun siang dan bermalas-malasan di rumahnya.

"Ini yang punya kamar kemana?"-Jeongwoo

"He left at 7 this morning. Katanya nemenin Asahi nyari sarapan"-jawab Yedam yang sudah bangun terlebih dulu tadi pagi.

Sesuai perkataan Yedam itu, Jaehyuk kini sedang menemani Asahi menyantap sarapannya. Pagi tadi Asahi meminta Jaehyuk untuk menemaninya mencari bubur ayam sebagai sarapannya dan Jaehyuk yang kemudian membeli nasi di warung langganannya.

Keduanya duduk di taman kota dan menikmati sarapan masing-masing sembari menikmati matahari pagi yang cerah. Melihat Asahi makan dengan tenang di depannya mampu membangun pagi indah Jaehyuk hari ini.

Pipi Asahi yang menggembung setiap mengunyah makanannya dan sesekali menghirup udara segar menjadi pemandangan indah Jaehyuk di Sabtu pagi. Matanya yang selalu menatap antusias pada kucing yang berkali-kali melewati mereka bahkan mampu menghangatkan perasaannya.

"Habis ini mau pulang atau pergi dulu?"-tanya Jaehyuk pada Asahi setelah membuang sampah makanan mereka.

"Is it okay to go to your place? Gw males pulang tapi juga males keluar"

"Di rumah ada Jihoon Jeongwoo Yedam. Is it okay?"

"Pulang aja deh Jae. Mereka sekarang kalo liat gw kayak mau makan orang gitu. Males"

"Gpp ayo. I can tell them to move to the TV room. Kamar gw buat Lo aja. Next time 3 curut itu gw kasih tau buat nggak gitu ke Lo lagi"

"Oke. Makasih Jaehyuk"

"Apasih yang nggak buat sahabat kesayangan gw..."-Jaehyuk mengucapkannya sembari mengusap kepala Asahi dan menarik Asahi menuju tempat parkir untuk pulang ke rumah.

Sebelum pulang ke rumah, Jaehyuk menyempatkan diri membeli sarapan untuk ketiga temannya yang ada di rumah. Ia tak mungkin membiarkan tamunya kelaparan begitu saja.

Jaehyuk menepati ucapannya dan mengusir ketiga temannya untuk berpindah ke ruang TV. Ia tak menghiraukan ketiga temannya yang mengumpat berkali-kali karena harus pindah tempat disaat ketiganya masih ingin melanjutkan tidur nyenyak itu.

Namun syukurnya Jaehyuk membawakan mereka sarapan yang untungnya berhasil membungkam omelan mereka bertiga.

Kini Jaehyuk dan Asahi terbalut oleh satu selimut yang sama, tengah dengan tenang menonton film yang diputar di laptop milik Jaehyuk. Asahi memangku laptop sembari menyandarkan kepalanya di dada Jaehyuk dan yang lebih tinggi merengkuhnya dari samping. Pemandangan yang benar-benar Jaehyuk harap dapat ia abadikan dalam suatu lembar foto untuk ia simpan di dompetnya.

Keduanya dengan serius menonton film criminal yang diputar dan beberapa kali mengerutkan alisnya bersama. Bahkan keduanya membawa kertas dan bolpoin untuk mencoba menebak pelaku pembunuhan dari film tersebut.

Jaehyuk adalah pecinta film yang bertema criminal daripada romance. Menurutnya cerita-cerita film romance yang ditayangkan hanyalah cerita yang dilebih-lebihkan saja. Memangnya di dunia ini ada seseorang yang tak mampu melupakan cinta pertamanya hingga ia mati?









*****

Your votes and comments mean a lot to the author.

Cerita ini saya persembahkan untukmu wahai orang asing yang mengetahui semua kisah dan rahasiaku.

Jaesahi - Two of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang