"FUCK! KENAPA LO NGGAK PUTUS AJA SAMA JUNKYU SIH SA?. I've talked to you many times that Junkyu is a person who is stupid about feelings. Berapa kali dia sembunyi di balik kalimat 'ini kali pertama aku pacaran'? How many fuckin times?"-ucap Jaehyuk dengan penuh emosi kepada sahabatnya yang sedang menangis itu.
"But I just love him and only Jae... Mau dia berulah kayak gimanapun, I don't give a fuck. Dia baik kok walaupun orangnya cuek dan gw yakin dia beneran sayang sama gw even though he doesn't know how to show that"
"Up to U Sa. Gw juga nggak berhak ngatur hubungan kalian. Kalian pikirin berdua aja dan kayak biasanya aja deh gw bagian nenangin Lo. Tapi inget, kesehatan mental Lo itu lebih penting dari urusan cinta monyet ini. You deserve someone better than Junkyu"
"Udah jangan marah-marah Jae... Ini juga masih nunggu pilihan dia mau putus apa nggak"-kini Asahi berujar sembari menggenggam tangan Jaehyuk karena Jaehyuk yang kian memanas.
Jaehyuk sebenarnya tak tega melihat Asahi menangis apalagi kini justru ia perparah dengan amukannya. Menurut Jaehyuk, kedua temannya yang sedang terlibat hubungan asmara itu tidak ada yang salah.
Hanya saja Junkyu yang susah mengerti keinginan Asahi dan Asahi yang kesusahan mengungkapkan apa yang ia inginkan. Kedua sahabatnya itu hanya butuh komunikasi tanpa ada salah paham."Hm. Ini udah jam sebelas dan si Junkyu itu pasti udah tidur. Karena Lo nginep di rumah gw, Do you want to buy ice cream or something else? Kita bisa ke minimarket 24 jam deket sini. Gw butuh jajan biar balik ini mood"
"Let's go!!! Hehe"
Setelah drama Asahi yang menangis karena bertengkar dengan Junkyu yang ntah sudah kali keberapa itu dan Jaehyuk yang dibuat naik pitam karena tindakan Asahi yang terlalu memaklumi Junkyu, kini keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertaut menuju minimarket di dekat rumah Jaehyuk.
Keduanya segera memilih jajanan dan minuman kesukaan masing-masing ketika mereka sudah sampai. Seperti biasa, Jaehyuk yang membayar semuanya. Bukannya Asahi yang tak mau membayar miliknya sendiri, namun Jaehyuk akan selalu marah jika Asahi mengeluarkan uang ketika bersamanya.
"Why don't you buy a cigarettes?"-tanya Asahi heran pada Jaehyuk ketika mereka sudah keluar dari minimarket.
"You said that you don't like the smell and smoke of cigarettes, right? Lagipula Lo berkali-kali nyuruh gw berhenti nyebat. Lo kan nggak suka perokok"
"Pinter banget sih Jaehyuk... Gw emang nggak suka perokok. Tapi Jaehyuk pengecualian kok"
Gila. Perasaan bahagia apa ini? Bukankah itu berarti Asahi nyaman dengannya tak peduli apapun yang ia lakukan?
Sesampainya di rumah, keduanya segera menyantap camilan yang sudah dibeli di ruang TV. Menonton film kesukaan Asahi yang tak tau sudah berapa kali ia tonton itu.
Film kesukaan Asahi itu Frozen dan Jaehyuk menjadi korbannya karena harus menonton berkali-kali hingga muak. Walaupun seperti itu, apapun yang Asahi sukai maka Jaehyuk tak akan pernah masalah.
"Si buntelan salju tuh seems a little stupid, right?"-ujar Jaehyuk menghina tokoh Olaf di layar sembari menunjuknya.
"BUNTELAN SALJU PALA LO. ITU OLAF BEGO"-Asahi berujar sembari memukul keras bahu Jaehyuk. Asahi heran kenapa sahabatnya ini selalu lupa nama tokoh film frozen favoritnya yang padahal sudah mereka tonton berkali-kali walaupun dengan paksaan Asahi.
"Sakit Sa... Jahat amat dah. Lagipula cuma buntelan putih gitu doang kenapa namanya bagus-bagus. Panggil Supri aja dah terlalu bagus tuh"
"Sok asik. Bapak Lo Supri"
"Dih? Bapak gw namanya Candra ya monyet. Candra Jumantara. Supri Supri, Lo tuh Supri"
Setelah perdebatan kecil di antara mereka itu, Jaehyuk merasa beban di pundak kanannya kian memberat. Ketika menolehkan pandangannya ke arah Asahi, dapat ia lihat bahwa sahabatnya itu tengah tertidur pulas sembari memeluk boneka yang pernah Jaehyuk belikan untuknya.
"How can you be this beautiful Sa? Sayang banget malah Lo udah jadi hak milik si kampret Junkyu. Gw nggak tau apa yang Lo liat dari dia Sa. I can treat you better than he can"
Karena memang sudah waktunya mereka tidur, Jaehyuk menggendong Asahi ala bridal style menuju kamar miliknya. Untung Asahi itu ringan, jika tidak maka dapat dipastikan punggungnya sudah sakit setengah mati.
Semenjak sering terjatuh ketika bermain basket, Jaehyuk jadi mudah kelelahan terutama pada bagian pundak dan punggungnya. Itu menjadi salah satu alasannya memilih untuk keluar dan tak melanjutkan basketnya itu.
Setelah mematikan lampu dan menutupi Asahi dengan selimut, Jaehyuk mulai berbaring di sisi kasur yang kosong dan menyusul Asahi di alam mimpinya.
*****
"Jun. Lo nggak capek berantem mulu sama Asahi? Ini udah kali ke berapa kalian break?"-ujar Jaehyuk yang mencoba tenang di depan Junkyu.
"Gw bingung Jae. I really don't know what to do. Jangan Lo pikir gw nggak sadar kalo Asahi berkali-kali sakit hati karena sikap gw. Gw cuma bingung harus gimana Jae. Lo nggak bisa ngasih gw saran gitu?"
"Nggak ada. Gw nggak semahir itu makanya kemarin putus. Tapi pesan gw cuma satu Jun. Jangan jadi orang yang labil dan sering gonta-ganti pendirian. Kasian Asahi sama diri Lo sendiri kalo gitu"
Percakapan keduanya itu tak luput dari perhatian teman-teman mereka yaitu Jihoon, Jeongwoo, Haruto, Junghwan, Doyoung, Yedam, Felix, Jisung, Asa, dan Ruka. Wajar jika ramai, mereka kebetulan memang sedang main di rumah Jihoon.
Asahi sayangnya tak dapat ikut acara main mereka karena urusan keluarga. Namun justru hal itu menjadi kesempatan Jaehyuk untuk dapat membahas hubungan Junkyu dan Asahi.
Ketika semua temannya sudah pulang ke rumah masing-masing karena sudah malam, justru Jaehyuk memutuskan untuk tetap tinggal beberapa menit lagi di kediaman Jihoon. Selain Asahi, Jihoon adalah terbaiknya yang selalu siap menjadi sandaran Jaehyuk.
"Lo secinta itu sama Asahi ya Jae? Sampe bahkan Lo rela bantuin hubungan mereka walaupun Lo sendiri cinta mati sama Asahi"-ujar Jihoon pada Jaehyuk sembari tetap fokus pada video game di layar handphonenya.
"I don't know. I just want him to be happy and feel comfortable , that's all"
"Serah deh. Gw nggak tau apa yang udah Asahi kasih ke sampe Lo bisa secinta mati itu sama dia"
Jaehyuk tak menjawab apapun dan hanya menghela nafasnya. Ia cukup lelah hanya dengan memikirkan Asahi. Setelahnya ia memutuskan pulang karena pekerjaan yang masih menunggu di rumah.
Jihoon menatap kepergiannya dari pintu rumahnya dengan tatapan yang sendu.
"I hope, someday U will find someone whose love is the same as yours. Dan ntah kenapa gw yakin itu bukan Asahi"
*****
Your votes and comments mean a lot to the author.
Cerita ini saya persembahkan untukmu wahai orang asing yang mengetahui semua kisah dan rahasiaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaesahi - Two of Us
Ficção AdolescenteTentang Asahi yang terlalu sempurna di mata Jaehyuk. Tentang Asahi yang memilih pergi tanpa kejelasan. Tentang Jaehyuk yang dipaksa berhenti disaat belum memulai. Tentang Jaehyuk yang selalu mengutuk kata cinta. Tentang aku dan dia yang mustahil men...