~ 5 ~

748 61 9
                                    

Beberapa hari sejak 'pertengkaran' mereka malam itu, hubungan Sekyung dan Yiheon jadi sedikit renggang.
Sebenarnya mereka tetap mengambil kelas malam bersama, belajar diruang belajar bersama, makan siang bersama, yang berbeda, mereka lebih sedikit berbicara satu sama lain.

Bukan Yiheon yang tidak mau berbicara, tapi justru Sekyung, dia terlihat berusaha untuk tidak terlalu banyak bicara dengan Yiheon.

Seperti hari ini, setelah kelas malam yang dimana mereka duduk bersebelahan, setelah selesai Sekyung langsung pergi begitu saja, hanya mengatakan "aku duluan".

Yiheon hanya menatap punggung Sekyung yang menghilang dari balik pintu kelas mereka.

"Yiheon ah...."

Yiheon menatap kearah 3 gadis, Minji dan teman-temannya, datang kearah bangkunya, dan kini duduk mengelilingi dia.

"Apa kau bertengkar dengan Sekyung?" Tanya salah satu dari mereka, Kim Yeji.

"Ti...tidak, kenapa?" Yiheon ragu-ragu mengelak, tapi bukankah memang dia dan Sekyung tidak bertengkar? Saat ditaman itu...apa bisa disebut bertengkar?

"Aku merasa Sekyung sedikit menjauhimu" kata Minji, ditanggapi anggukan kedua temannya tanda setuju.

"Dia hanya sedikit ada masalah, tapi hubungan kami baik-baik saja" Yiheon menjawab selogis mungkin. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa Sekyung mengungkapkan perasaan suka padanya dihadapan teman-temannya bukan?.

"Kalian sangat dekat, jadi ketika salah satu dari kalian sedikit menjauh, kami bisa merasakannya" kata Minji lagi.

Yiheon tersenyum tipis mendengarnya. Dia dan Sekyung memang benar-benar dekat, satu-satunya orang yang dipercaya Yiheon, dan mempercayai Yiheon.

"Kuharap kalian berbaikan" Yeon Ji ikut bersuara, bagaimanapun ketiga gadis ini sudah sangat dekat juga dengan Yiheon, begitu juga dengan Sekyung.

"Terima kasih kalian sudah mengkhawatirkan aku dan Sekyung, tapi kami baik-baik saja"
Ucap Yiheon dengan bibir masih dipaksa tersenyum. Ini bahkan seperti sebuah klarifikasi.

"Kudengar Sekyung mengganti Universitas pilihan pertamanya, dia memilih Hanyang, bukankah itu pilihan pertamamu juga?"

Yiheon menganggukan kepala, dia mendengarnya sendiri dari Sekyung, bagaimana gadis-gadis ini tahu?

"Bahkan Sekyung sampai mengikutimu ke Hanyang" gelak Yeji yang diberi sikutan pelan oleh Minji.

"Dari mana kalian tahu Sekyung mengganti pilihan Universitasnya?" Tanya Yiheon penasaran.

"Sepertinya seorang siswa mendengar obrolan diruang guru. Bagaimanapun Sekyung adalah siswa peringkat pertama disekolah kita, dia selalu jadi bahan obrolan guru-guru. Sebenarnya Hanyang juga Universitas yang bagus, hanya saja mengingat Sekyung diawal sudah memilih SNU, maka itu jadi bahan perbincangan" Minji menjelaskan apa yang mereka dengar beberapa hari ini.

Yiheon terdiam, dia jadi memikirkan ucapan Sekyung yang mengatakan tentang dia mengganti pilihan Universitasnya hanya untuk tetap bersamanya. Bocah bodoh itu...apa yang sebenarnya ada dipikirannya?

"Aku harus pulang, supirku sudah datang menjemput" Yiheon menarik tasnya dan segera keluar dari kelas karena semakin banyak dia mendengar perkataan teman-temannya, semakin membuatnya tidak bisa berpikir dengan jelas.

Pak Kim sudah menunggu didepan gerbang seperti biasa, Yiheon segera menuju mobil, dan mobil sedan hitam itu melaju cukup cepat kearah kediaman Yiheon.

Yiheon membanting tasnya diatas meja nakas dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Ia menutup matanya sembari menghela nafas.
Akhir-akhir ini begitu melelahkan karena dia harus belajar ekstra sebelum ujian CSAT.
Tiba-tiba Yiheon teringat dengan Sekyung.
Pemuda itu menegakkan tubuhnya, mengambil hp didalam kantong celana, membuka icon kontak...mencari nama Sekyung.

After All ( High School Return Of A Gangster ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang