"Susah sekali membuatnya menjadi Cucu yang penurut, jika seperti ini terus aku akan semakin tua"ujar Savero memijat kepalanya yang sedikit terasa pening
"Kita memang sudah tua Savero, Cucu saja sudah ada empat dan semuanya sulit di atur tapi tidak begitu sulit untuk Rafa menjadi Cucu manis kita yang penurut"sahut Mavericks santai menyeruput kopinya
Untuk Nyonya Evangelista dan Nyonya Marvellyna mereka berdua sedang menidurkan Cucu manisnya yang sempat meminta pulang kepada orangtuanya
"Permisi Tuan Besar maaf mengganggu waktu anda, saya ingin menyampaikan sesuatu bahwa saat ini di depan ada Tuan Galen beserta Keluarganya"jelas Bodyguard itu kepada kedua Pria tua di sana
"Izinkan mereka masuk"balas Mavericks yang diangguki mengerti oleh bodyguard tersebut
"Tidak ku sangka mereka akan tiba secepat ini Mavericks"kekeh Savero tidak sabar melihat wajah marah Galen dan ketiga Putranya karena mereka membawa si bungsu tanpa persetujuan mereka
"Mereka tidak mungkin membiarkan Rafa terlalu lama bersama kita Savero dan mereka juga tidak bisa membawa Rafa pergi dari sini tanpa persetujuan dari kita"sahut Mavericks menatap Galen yang menatap tajam dirinya dari kejauhan
"Kembalikan Putraku ayah"ucap Galen menatap tajam ayahnya
"Ayah kira kalian kemari ingin tinggal disini bersama Cucu manis ayah tapi ternyata tidak"
"Kalau begitu jangan harap ayah mengembalikan Rafa kepada kalian, pergilah"balas Mavericks menatap datar Putranya
"Kalian tidak bisa seenaknya mengambil adikku!dia tidak boleh tinggal bersama iblis seperti kalian"sahut Nathan menatap Kakek dan Opa nya
"Lalu apa bedanya kalian dengan kami? Sadarlah iblis ini Kakekmu Nathaniel tanpa kami Daddy mu tidak akan ada di dunia ini dan Kalian juga tidak akan pernah ada!!!"bentak Savero tidak bisa mengontrol emosinya jika sudah berhadapan dengan Cucu pertamanya ini
"Ayah kembalikan Putra bungsu Asteria"bujuk Asteria menatap memohon Mavericks
"Opa kembalikan adik Saga dan Raga"mohon si kembar menatap memohon Sang Opa yang masih terlihat emosi karena berhadapan dengan si sulung yang sama keras kepalanya
"Kami akan mengijinkan, jika ibu kalian sudah mengijinkan untuk membawa Rafa pergi dari sini"balas Mavericks santai karena Istri mereka tidak akan pernah mengijinkan Galen dan Asteria membawa Putranya pergi dari sini
"Ada apa ini? oh akhirnya kalian datang juga"ujar Shevarta menghampiri Keluarganya
"Dimana Azaleana?"tanya Mavericks
"Dia menemani Rafa, aku kemari karena mendengar keributan yang biasanya tidak pernah terdengar di mansion ini"balas Shevarta menatap Keluarga Putrinya
"mom kembalikan Rafa kepada Asteria"ujar Asteria terus terang menatap sang ibu
"Rafa akan tinggal disini bersama kami. pilihan kalian hanya dua, tinggal disini bersama Kami dan Putra bungsu kalian atau Pergi dari sini tapi tidak dengan Rafa dia akan tetap tinggal"balas Shevarta
"m-mom"lirih Asteria menatap sang ibu yang masih dengan keputusannya
"Baiklah, kami akan tinggal disini"putus Galen menatap mommynya, Galen bukan tidak bisa menolak hanya saja dia dan keluarganya tidak bisa berjauhan dengan Rafa
"Keputusan yang bijak, maid akan menunjukkan kamar kalian"ucap Shevarta menatap Keluarga sang Putri
"mom dimana Putra bungsu Asteria?"tanya Asteria ingin bertemu dengan si bungsu
"dia berada di kamar ibumu Asteria"balas Shevarta
"Mas aku akan menemui baby"ujar Asteria kepada Galen yang mengangguk pelan
"mom kami ikut"ujar Si sulung dan si kembar menatap sang ibu yang mengiyakan ucapan ketiga Putranya
Shevarta, Asteria dan ketiga Putranya pun pergi dari ruang tamu untuk menemui si kecil yang sudah sangat mereka rindukan, sesampainya di kamar Azaleana pemandangan yang mereka lihat adalah Wanita tua tersebut sedang menggendong si kecil
"ibu, apa Putraku baik-baik saja"ucap Asteria pelan tapi Azaleana masih bisa mendengarnya
"tentu saja, memangnya apa yang terjadi"balas Azaleana pelan takut membangunkan si kecil
"ugh m-mommy"gumam Rafa lirih menatap sayu Asteria
Sebenarnya Rafa hanya menutup matanya saja takut sang nenek marah lagi kepadanya, dirinya sudah menahan ngantuk sejak tadi hanya saja sulit baginya untuk tidur karena memikirkan sang mommy
"iya sayang kenapa hm"balas Asteria mengambil alih tubuh si kecil
Alih-alih menjawab Rafa malah memeluk erat leher sang ibu, begitu takut Asteria pergi lagi
"Kenapa"ujar Azaleana kepada ketiga Cucu datarnya yang sejak menginjakkan kakinya dikamar ini terus-menerus menatap tajam dirinya
"tidak"sahut Nathan mendekati Asteria untuk melihat adik kecilnya
"adek"ujar Nathan mencium gemas pipi si kecil
"Kaka nana"gumam si kecil menatap sayu sang Kakak
"adek baik-baik saja hm?"ujar Nathan mengelus surai si kecil
"lafa ngantuk Kaka"balas Rafa menikmati elusan tangan Nathan membuatnya nyaman dan perlahan tertidur pulas
"ibu, Asteria akan menidurkan Rafa di kamar kami"ucap Asteria yang diangguki oleh Azaleana
Asteria pun membawa si kecil ke kamar mereka yang saat ini pasti sudah selesai di siapkan oleh para maid, sedangkan ketiga Putranya masih berada di sana menatap Nenek dan Oma nya lekat
"Kalian tidak ingin pergi? Kenapa, apa kalian ingin di gendong juga seperti adik kalian"tanya Shevarta menatap Cucu sulungnya dan si kembar
"Tidak, kasihan Oma dan Nenek sudah tua. Takut nya tiba-tiba mati gara-gara menggendong kami"balas Si kembar lalu beranjak dari sana
Saga dan Raga memang tidak terlalu dekat dengan kedua wanita tua di depannya ini, selain kepribadian mereka yang dingin dan tidak perduli keduanya juga tidak terlalu dekat dengan Nenek dan Oma nya
"Apa yang ingin kamu katakan Nathan"tanya Azaleana saat Cucu sulungnya hanya diam saja
Tanpa berniat menjawab pertanyaan Azaleana pemuda tersebut pergi begitu saja membuat Azaleana dan Shevarta menatap penuh tanda tanya dengan kelakuan sang Cucu yang sulit sekali di tebak
"Astaga kenapa Cucuku yang satu itu selalu menguji kesabaran neneknya ini"gumam Azaleana terduduk lemas di kasurnya
"haruskah kita membuang ketiga Cucu datar kita itu Azaleana?"ujar Shevarta mengutarakan ide yang terlihat di kepalanya
"ide mu bagus juga"balas Azaleana menatap besannya itu
Setelah itu pun kedua Nyonya besar tersebut mulai menyusun rencana untuk membuang Nathan dan Si kembar
Keesokan harinya mereka pun beraktivitas seperti biasa, di awali dengan sarapan lalu Pria di sana pergi bekerja kecuali Mavericks dan Savero yang duduk santai sambil menikmati kopinya
"mommy hiks"Mavericks dan Savero di kejutkan dengan tangisan si bungsu yang berada di gendongan Bodyguard
Bodyguard yang berjaga di depan kamar Galen segera memberikan si kecil kepada Tuan besarnya
"kenapa hm"tanya Mavericks memangku si kecil
"mommy tinggalin lafa lagi hiks m-malam tadi ada mommy disini p-peluk lafa"jelas Rafa menatap sang kakek dengan wajah sembabnya
"m-mau mommy hiks"
Mavericks dan Savero menahan diri agar tidak memberitahu Rafa bahwa Asteria memang berada disini tadi malam
Pasti si bungsu mengira malam tadi hanya mimpi saja, padahal kan Asteria memang berada disini, saat ini tengah membuat kue di dapur bersama ibu dan mommynya
melihat wajah sembab si kecil membuat mereka gemas seperti hobi baru mereka sejak hari ini adalah membuat si kecil menangis
11-07-2024

KAMU SEDANG MEMBACA
Rafa
Teen Fiction[ tahap revisi ] Rafa balita berusia 5 tahun tinggal disebuah panti asuhan sejak bayi karena ibunya tidak menginginkan kehadirannya yang merupakan hasil perzinaan sang ibu Rafa balita kecil menggemaskan yang masih sangat polos dan lugu karena kepolo...