6

5K 396 6
                                    

tengah malam Rafa terbangun seorang diri dengan mata yang dipaksa terbuka karna dia merasa sangat haus, dia turun dengan perlahan dari tempat tidur yang kemarin dia jatuh dengan hati-hati

"lafa izin kelual sebental ambil minum Daddy mommy"ucap Rafa yang keluar mengendap-endap seperti kucing yang akan tertangkap basah karena mencuri ikan

Setelah berhasil keluar Rafa bingung sendiri, dimana letak dapurnya? rumah Daddy dan mommynya ini sangat besar jadi dia sulit mengingat dimana dapur berada

"telusuli saja dulu lafa nanti ketemu dapulnya kok"gumamnya mulai menyusuri lorong yang diterangi oleh beberapa lampu karna beberapanya lagi sudah dimatikan

Rafa sedari tadi hanya mutar-mutar saja bahkan dia sudah hampir menyerah untuk mencari letak dapur dimana, tapi dia benar-benar merasa sangat haus jadi mau tidak mau dia berusaha mencari letak dapur berada lagi, dan  tetap saja dia tidak berhasil menemukan dimana dapur berada

"lafa capek Cali dapulnya, dali tadi mutel-mutel telus lafa capek"lirihnya lalu memutuskan untuk kembali kekamar kedua orangtuanya saja

saat kaki kecilnya hendak melangkah untuk kembali kekamar orangtuanya, Rafa di kejutkan dengan sosok Nathan yang berdiri dibelakangnya dengan tatapan datar dan tajamnya yang mengarah kepadanya

"K-kakak sedang apa disini? l-lafa izin kembali ke kamal d-dulu"ujar Rafa menunduk tidak berani menatap wajah menyeramkan Nathan

"apa yang kau lakukan tengah malam begini Sialan! Kau berniat mencuri sesuatu disini saat kami sedang tidur benar begitu bukan!"serkas Nathan mencengkram bahu kurus Rafa

"ugh t-tidak kakak l-lafa hanya mencari dapul! Lafa haus mau minum bukan belniat menculi dali sini"bela Rafa pada dirinya sendiri tapi Nathan tetapnya dirinya yang keras kepala tetap menuduh dirinya mencuri sesuatu

"Jangan berbohong aku tau kau hanya memanfaatkan kedua orangtuaku saja dengan wajah sok polosmu ini"bentak Nathan semakin kuat menekan bahu kecil Rafa

"tidak hiks lepas k-kakak sakit, l-lafa benal tidak menculi apa pun dali sini lafa t-tidak bohong hiks"Isak Rafa memukul tangan besar Nathan dengan kedua tangannya tanpa memperdulikan tangannya yang masih terluka

"Jangan memasang wajah sok polosmu itu aku tidak akan terpengaruh oleh wajah menjijikanmu itu"bentak Nathan mendorong tubuh Rafa hingga terduduk di depannya

"l-lafa tidak bo-bohong hiks kakak lafa tidak m-menculi hiks"Isak Rafa masih membela dirinya yang tidak bersalah

"Berhenti berbohong sialan! Lebih baik kau mengaku sebelum aku menghajar dirimu kembali"bentak Nathan menatap tajam Rafa yang terisak di depannya

"Apa yang kau lakukan Nathaniel Chivalry Cardellion"marah Galen melihat si bungsu yang terduduk di hadapan Putra sulungnya dengan keadaan menangis

"Kamu apakan kucing manis mommy Nathan?"bentak Asteria menatap nyalang Putra sulungnya

"eungh hiks mo-mommy"Isak Rafa menatap sendu Asteria

Galen dan Asteria terbangun dari tidur nya karena tidak menemukan si bungsu yang tertidur di tengah mereka berdua, akhirnya mereka memutuskan mencari si kecil yang hilang entah kemana dengan perasaan khawatir lalu saat akan menuju lift keduanya mendengar tangisan Rafa dan juga suara Nathan

"l-lafa tidak hiks menculi mommy lafa jujul huhu"tangis Rafa menjelaskan kepada Asteria bahwa tuduhan Nathan tidaklah benar

dia takut Asteria maupun Galen kembali marah dan kecewa kepadanya

"mommy percaya sayang, baby tidak melakukannya"balas Asteria mengelus punggung bergetar si kecil

"Kembali ke kamarmu sekarang juga Nathaniel Chivalry Cardellion"titah Galen yang langsung dituruti oleh sang empu karena juga sang ayah sudah menyebutkan nama lengkapnya berarti itu benar-benar perintah yang tidak bisa ia tolak

RafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang