11

5.5K 532 29
                                    

"siapa bocah ini, apa mainan baru kalian?"ucap seorang Pria paruh baya tersenyum smirk

Pria itu adalah Paman Galen lebih tepatnya Paman tiri, yang di adopsi oleh Kakek Nenek-nya

"Pergilah"ucap Galen terus terang mengusir Paman tirinya bersama keluarganya tersebut

"Jangan seperti itu sepupu, kami hanya ingin menginap selama satu bulan saja"balas seorang Pria yang lebih tua setahun dari Galen, Putra sulung Pamannya

"Satu detik saja kami tidak Sudi menampung manusia seperti kalian"Asteria menatap datar Keluarga di depannya

"Jaga ucapanmu Sialan"bentak wanita paruh baya menunjuk Asteria

"anda yang seharusnya menjaga ucapan anda kepada ibu saya"geram Nathan menatap tajam wanita tua tersebut, tidak perduli wanita itu lebih tua darinya, Persetan dengan sopan santun kepada manusia yang tidak bisa menjaga perkataannya sendiri

"Pergilah sebelum aku sendiri yang menyeret kalian keluar dari sini"tekan Galen menatap tajam Keluarga Paman nya

"Pergilah selagi kami memintanya dengan baik dan jangan kembali lagi"Si kembar sangat tidak menyukai Keluarga adik tiri Kakeknya ( Ayah Galen )

pamannya tiri Galen juga memiliki Putri bungsu yang seumuran dengan si kembar dan Wanita itu menatap Rafa yang memeluk erat Asteria

Dia penasaran dengan wajah Rafa yang bisa memikat Keluarga ini, dia beranjak mendekati si kecil yang berada di pangkuan Asteria

"ugh hiks"Wanita itu dengan tidak berperasaan menarik rambut si kecil agar mendongak

Wanita itu menatap seksama wajah si kecil sebentar sebelum tangannya di hempaskan oleh Asteria

"Beraninya Kau melukai Putraku Jalang!"geram Asteria menatap tajam wanita tersebut

Plak!

Asteria menampar wanita itu dengan emosi yang menyelimutinya di tatapnya tajam wanita tersebut yang memegangi wajahnya yang terkena tamparan Asteria

"Pergi dari sini sekarang juga dan jangan menunjukkan Wajah kalian di sini Lagi!"bentak Asteria menunjuk Keluarga Paman Galen

Rafa yang terisak di gendongan Galen dengan rasa sakit di kepalanya di tambah melihat mommynya yang begitu marah membuatnya sangat Ketakutan

Keluarga paman Galen pun pergi dengan wajah pucatnya meninggalkan Kediaman Keluarga gila tersebut

"Baby dimana yang sakit sayang"tatapan Asteria melunak menatap si bungsu, sangat berbeda saat menatap keluarga yang baru saja pergi

"k-kepala lafa pusing"balas si kecil dengan mata berkaca-kaca

"apa perlu kita kerumah sakit"Galen berujar yang langsung diangguki setuju oleh ketiga Putra datarnya

"Kami setuju denganmu Dad"si kembar setuju dengan ucapan Galen karena mereka tidak suka melihat adik kecilnya kesakitan

Asteria juga Nathan menyetujui ucapan Galen karna si kecil terlihat begitu kesakitan

"Daddy nda Pellu pelgi ke lumah sakit, l-lafa nda apa-apa nanti pusingnya hilang sendili"Rafa menatap Keluarganya dengan mata sayunya

"Tapi kamu kesakitan sayang"balas Asteria

"lafa nda papa mommy, boleh lafa minta p-puk puk lafa mengantuk"ucap Rafa menatap Asteria

"boleh sayang"Asteria menepuk pelan bokong kecil Rafa dan mengelus punggung si kecil

Rafa memeluk erat tubuh sang mommy dan juga menyembunyikan wajahnya di perut Asteria karena tubuhnya sangat kecil

"apa baby akan baik-baik saja karena tidak di bawa kerumah sakit mom"tanya Raga menatap mommy nya yang sedang menidurkan si kecil

RafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang