Four Seasons Seoul.
Hadiah tertata seperti gunung yang hanya berisikan barang-barang. Setelah selesai dengan acara pernikahannya. Lisa dan Jennie langsung pergi ke hotel. Hotel ini sangat nyaman dengan hiasan lilin dan bunga yang nampak begitu romantis.
Melihat tumpukan hadiah di samping tempat tidur. Jennie yang sudah selesai membersihkan dirinya, berlari kecil. Dia dengan sangat bersemangat ingin melihat setiap isi hadiah yang orang-orang berikan.
"Ini dari eomma dan ini dari mommy... Apa isinya.." Jennie melihat isi dari hadiah yang di berikan Taehee dan Diana.
[Putri cantik eomma, setelah kamu selesai membersihkan diri, pakai baju ini. Suami mu akan senang jika melihat istrinya memakai pakaian seperti ini di depannya.. Selamat atas pernikahan mu.. eomma sangat mencintai mu..]
Jennie menyentuh pakaian itu. "Bukankah ini terlalu kurang bahan?" Gumamnya, tapi dia tetap melakukan perkataan eomma-nya dan langsung mengenakan lingerie yang mungkin jika Lisa melihatnya, Lisa akan di buat terpesona.
[Sweet, minum ini supaya kamu tidak kelelahan. Dan ini tiket untuk ke Prancis seperti yang kamu inginkan. Cepat-cepat beri mommy cucu, Eoh... Mommy sangat mencintaimu..]
Jennie menyimpan dua tiket dan dia simpan ke dalam kopernya agar tidak tertinggal. Gadis itu mengambil botol minuman kecil yang terbuat dari kaca dan meminumnya begitu saja.
"Ouh... Pahit.." Jennie meneguk minuman yang entah apa dia tidak tahu. Tapi dari sebelumnya saat di pernikahannya, Jisoo menyebutnya alcohol.
Ceklek.
Lisa terdiam. Dia menelan ludahnya dengan susah payah saat baru keluar dari kamar mandi, dia mendapati gadis yang baru menikah dengannya, mengenakan lingerie yang begitu seksi.
"Baby, I want you.."
Tubuh Jennie menegang saat Lisa memeluknya dari belakang. Tangannya memeluk tubuhnya dan membelai lembut perutnya saat nafas panas Lisa mengenai daun telinganya.
"Hubby...." Lirihnya saat Lisa menggigit pelan telinganya.
"Baby, kenapa wajah mu memerah, hm?" Lisa menyentuh wajah istrinya itu agar menatapnya. Tatapan matanya begitu sayu dengan pipinya yang memerah.
Tatapan keduanya begitu lembut dan penuh cinta. Entah siapa yang memulainya. Bibir keduanya saling bertemu dengan panas. Lisa menggigit pelan bibir Jennie, memasukkan lidahnya membuat Jennie mengerang pelan saat tubuhnya semakin terasa panas.
"Engghh.."
AC yang sebelumnya sejuk, perlahan terasa panas. Bintik-bintik keringat mulai membasahi tubuh keduanya saat ciuman semakin panas dan cepat.
Dengan cepat, Lisa menarik Jennie dan menempatkan ke atas tempat tidur dengan ciuman yang semakin dalam. Tangannya menatap kedua tangan istrinya itu agar diam dan satu tangannya yang lain mulai memberikan rangsangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heavenly Beauty
FanfictionJennie Ruby Jane. Terlahir dari keluarga yang kekurangan tanpa seorang ayah. Itu membuat Jennie si gadis desa yang di gilai banyak orang ini tidak putus asa dengan setiap godaan untuk menikah muda. ______ Lalisa Manoban. Si berandalan kaya raya deng...