05. Married Jenlisa

2.3K 273 2
                                    

15.22

Mobil berhenti di depan kediaman keluarga Manoban. Taekyung yang menjemput keluarga Kim, membantu mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi mobil. "Kalian akan tinggal disini untuk beberapa hari. Rumah yang di katakan Tuan Marco masih di renovasi agar lebih nyaman.." katanya menjelaskan.

Kedua gadis itu memandang rumah mewah yang begitu besar. Bagi keduanya, ini adalah pertama kalinya mereka melihat rumah yang begitu besar dan terlihat begitu nyaman seperti suasana pedesaan dengan banyak tanaman yang menghiasi bagian halaman depan. Apalagi, dengan air mancur di tengah-tengah dan beberapa dekorasi yang mulai terpasang. "Wahh... Besar sekali... Mereka sudah mulai mendekorasi... Jendeuk, kau beruntung.. si tua Kwon dan Jihoon itu sangat malu jika mengetahui kau menikahi seorang yang begitu lebih kaya dari mereka.."

Jennie menggelengkan kepalanya tidak abis pikir dengan perkataan Jisoo. Tapi, dia akui ini pertama kalinya dia memasuki rumah yang begitu besar, apalagi ini rumah dari keluarga calon suaminya. "Jendeuk, lihat itu.... Semuanya sudah hampir selesai di hiasi.." Jisoo mempertahankan sekeliling dengan takjub.

Keduanya mengikuti langkah Taehee di depan mereka. "Selamat datang Nyonya Kim.... Aigo... Calon menantu Mommy yang cantik sudah datang.." Diana membungkus Jennie dengan pelukan hangat. Di depan gadis ini, hatinya selalu terasa hangat seperti merawat Lisa. Sebenarnya, dia pernah menginginkan seorang anak perempuan, tapi tidak bisa. Jadi dia sangat bersemangat saat menyambut Jennie dan sudah menganggapnya seperti anaknya sendiri.

Jennie tersenyum dan dengan ragu-ragu membalas pelukannya. "Apa kamu sudah makan? Mommy tadi habis bikin cake..." Katanya sebelum perhatiannya beralih pada Jisoo yang sedari tadi berputar-putar menatap sekeliling dan tidak mempedulikan sekitarnya.

Melihat tatapan penuh tanya Diana, Taehee menarik Jisoo agar berhenti dengan tingkah anehnya. "Ini Jisoo.... Dia sahabat dekat Jennie. Karena dia tidak punya siapa-siapa lagi, jadi aku membawanya agar tinggal bersama.."

"Halo Nyonya.." Jisoo menyapa dengan senyuman.

"Panggil aku Mommy, oke... Sweet, kamu pergilah ke taman belakang, calon suami mu ada di sana. Mommy mau bicara dengan eomma mu dan Jisoo.." Jennie mengangguk mengerti dan berjalan ke taman belakang dengan bantuan maid yang bekerja.

"Ayo... Kita makan cake. Aku membuat banyak tadi... Ajumma, tolong bantu bawa ini ke kamar tamu.. " Diana menunjukkan koper-koper yang berisi barang-barang Taehee, Jennie dan Jisoo. Dia menuntun Taehee dan Jisoo ke dapur untuk mencoba kue yang baru saja dia buat.
___

Jennie, gadis itu melangkah dengan begitu pelan menghampiri Lisa yang terlihat sibuk dengan laptopnya. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan Lisa dan sebelumnya juga tidak pernah saling bertemu, jadi dia merasa gugup. Memainkan jari-jarinya sambil berjalan menunduk untuk menghilangkan perasaan gugupnya.

Menyadari ada seseorang yang datang. Lisa menoleh ke belakang. Tubuhnya menengah saat melihat seorang gadis yang begitu dia nanti-nantikan selama beberapa hari terakhir ini.

Lisa berdiri dari duduknya dan tanpa basa-basi berlari memeluknya. Walaupun untuk pertama kalinya mereka bertemu, tapi Lisa sudah jatuh cinta dari pertama kali melihat wajahnya saat Diana mengirim foto gadis di pelukannya ini.

Jennie tertegun. Jantungnya berdetak kencang. "Aku sudah menunggu mu...." Pipinya memerah saat Lisa berbicara di samping telinganya. Menghantarkan perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Ini perasaan yang tidak bisa dia jelaskan.
___

Keduanya kini duduk dengan Lisa yang sedari tadi tidak ingin melepaskan Jennie dari pelukannya. Memeluk tubuh gadis yang jauh lebih kecil dari tubuhnya, benar-benar pas seperti dia memeluk bantal. Jennie pasrah saja. Gadis desa polos sepertinya tidak tahu harus melakukan apa saat seperti ini.

Heavenly BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang