1# Malas Belajar

1.1K 146 5
                                    

"Soal cinta aku emang kalah, tapi kalo soal kasih sayang Abang---- aku lebih kalah lagi."

Kakak-Kakaknya hanya bisa menghela napas berat begitu mendengar kalimat dramatis yang baru saja di ucapkan si Adik bungsu. Bocah itu baru saja diomeli Rayyan sebab nilai ulangan harian bahasa Inggrisnya hanya mendapat 40.

Padahal sudah berkali-kali Rayyan dan Lean mengajarinya bahasa Inggris, dan berkali-kali pula Kakaknya selalu mengingatkan Ricky untuk belajar setiap hari. Namun bocah nakal itu tidak pernah menggubrisnya. Setiap diberi tahu, selalu masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.

Malam ini sama saja seperti malam di hari-hari biasanya. Setelah makan malam, 7 bersaudara akan melanjutkan aktifitasnya masing-masing.

Harris yang sudah tidak ada pekerjaan memutuskan untuk menjadi manusia bucin dengan pergi ke rumah sang kekasih. Bukan tanpa sebab lelaki itu pergi menemui Haura, alasan yang masuk akal untuk budak cinta seperti Harris adalah karena sudah dilanda rindu berat. Sebab sudah beberapa hari ini mereka tidak bertemu karena sang pacar yang bekerja sebagai model itu ada pemotretan di luar kota.

Sedangkan 6 Adiknya yang lain kini sedang berkumpul di ruang tengah, menonton acara yang sedang ramai diperbincangkan di mana-mana. Clash Of Champions, serial web dengan format game show yang mempertemukan mahasiswa pintar dan brilian dari belasan universitas ternama untuk mengikuti kompetisi adu kecerdasan. Acara itu berhasil membuat penontonnya menjadi terpukai berkat kepintaran para mahasiswa tersebut.

"Nggak ngerti, tapi keren!" Celetuk Ricky tiba-tiba.

"Makanya belajar, biar nggak goblok-goblok banget." Sahut Valen.

Ricky langsung melirik Valen dengan nyalang, "Lagi ngomongin diri lo sendiri ya?" Katanya.

"Eh elo lah, tolol! Yang nggak ngerti kan lo!"

"Tapi kak Valen juga nggak ngerti kan?"

"Ngerti sedikit!"

"Alah bohong, takoyaki!" Ricky menarik pipi kanan Valen dengan keras. Membuat si empu langsung berteriak tidak terima. "Bangsat ya lo!" Umpatnya.

Saudara-saudaranya tentu saja menghela napas gusar, Valen dan Ricky tidak pernah bisa akur. Bisa sih, tapi cuma sebentar dan kalau ada maunya aja...

"Aku jadi fomo pengen ikutan pintar." Ucap Milo tiba-tiba. Acara tersebut benar-benar membuat dirinya ingin sekali menghilangkan rasa malasnya.

"Emang acaranya bagus banget, bisa bikin orang-orang termotivasi buat belajar lebih giat lagi. Makanya mulai sekarang, harus rajin belajar biar bisa kayak mahasiswa-mahasiswa itu." Jawab Rayyan.

"Nggak ah! Nggak mau jadi kayak mahasiswa itu, mending jadi diri sendiri aja lebih enak. Nggak pa-pa nggak pinter, asal bahagia." Sahut Ricky.

"Opini tolol!" Shaka yang sejak tadi diam kini menyahut.

"Lah? Kan bener apa yang aku bilang. Kita hidup di dunia itu butuh bahagia kan? Emangnya Mas Shaka nggak mau bahagia apa?"

"Ya mau lah anjirr! Ah, udahlah gue capek ngomong sama bocah tolol!" Shaka tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan ruang tengah.

"Gosh... Please stop saying 'stupid' things all the time. Ingat, omongan adalah doa." Lean menyahut. Rasanya tidak enak mendengar saudara-saudaranya mengatakan kata tidak baik itu.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang