15# Iri

616 98 50
                                    

Nafas Harris dan si kembar Valeno-Milo tercekat hebat ketika melihat si Adik bungsu yang baru saja pulang ke rumah diikuti oleh Richard di belakangnya.

Lalu yang membuat mereka semua terkejut bukan main adalah kondisi wajah rival Adik bungsunya itu babak belur, juga wajah Ricky yang memerah dengan keringat menetes deras di seluruh wajahnya.

Rayyan yang kebetulan duduk paling dekat dengan pintu masuk sontak berdiri dan menatap kedua bocah itu dengan sorot mata membola lebar.

"HEH BOCAH!! KENAPA WAJAH LU BEGITU??!" Teriaknya tidak sabaran.

"Itu siapa di belakangmu, Ky?" Lean penasaran.

"Habis ngapain kalian kok itu wajah bonyok gitu?" Tanya Shaka.

"Richard, ngapain lo ke sini?" Valeno menatap sengit ke arah Richard yang notabene nya adalah adik kelasnya itu.

"Adik gue habis lo apain, Chard?" Milo juga ikut menatap sengit ke arah Richard. Pasalnya, ia masih ada rasa dendam kepada Richard sebab bocah itu selalu mencampuri urusan pribadi Ricky bahkan sampai membawa-bawa orangtuanya yang sudah meninggal dunia.

"Ohhh.... Jadi elu yang namanya Richard, bocah yang selalu nyari gara-gara sama Adik gue." Ucap Rayyan. Dari dulu dia selalu mendengar nama Richard namun belum pernah tahu wujud aslinya.

"Lo ke sini mah sama aja masuk ke kandang macan, cil. Kakak-Kakaknya Ricky udah tahu kalo dari dulu lo tuh suka nyari ribut sama Ricky." Sahut Shaka.

"Ricky, Richard, kalian kenapa?" Tanya Harris kemudian.

Mendengar celetukan-celetukan dari semua saudaranya lantas membuat Ricky merotasikan bola matanya malas. Ia menoleh ke belakang untuk melihat Richard yang sejak tadi diam dengan raut wajah gugup dan ketakutan. Bocah itu bahkan sampai meremas ujung bajunya karena rasa takut dalam dirinya.

"Lo tenang aja, Chard, Kakak-Kakak gue sebenarnya baik kok." Ucap Ricky lalu menepuk pundak Richard.

"Kalian itu kenapa sebenarnya? Sini duduk, terus jelasin ke kita semua." Ucap Harris.

Ricky mengangguk lalu berjalan ke arah sofa diikuti oleh Richard di belakangnya. Ketika mereka duduk, pandangan Valeno dan Milo tak lepas dari wajah Richard barang sedetik pun. Kedua bocah itu masih menatap sengit ke arah musuh Adik bungsunya itu.

"Lo habis ngapain Ricky sampe bikin dia mukulin lo kayak gitu?" Tanya Valeno kemudian.

"Pasti lo duluan yang mulai kan?" Milo menyahut.

"Eh kocak!! Kalian bisa diem dulu nggak?! Bukan aku yang mukulin dan Richard nggak gangguin aku!!" Jawab Ricky, menatap kedua Kakak kembarnya itu dengan datar.

"Terus kenapa itu wajah dia babak belur begitu? Terus kenapa lo ngajak dia ke rumah?" Tanya Valeno sewot.

"Richard habis dipukulin Papanya, tadi aku lihat dia lagi dikejar sama Papanya makanya aku ajak dia sembunyi ke sini." Jawab Ricky pada akhirnya.

Semua saudara-saudaranya praktis melongo dan terkejut, lalu menatap Richard dengan alis berkerut.

"Ricky, nggak salah lo? Richard itu kan anak yang selalu dimanja sama Papanya, kenapa tiba-tiba dia bisa dipukulin sama Papanya? Lo tuh dikibulin sama dia!" Valeno beralih menatap Richard yang sejak tadi menunduk. "Heh! Sebenarnya apa yang lo mau dari Adik gue sih?! Kenapa sampe ngarang cerita---"

"Kak? Lo lihat itu wajah Richard bonyok begitu lo bilang ngarang cerita?! Dia beneran habis dipukulin sama Papanya!" Sela Ricky.

"Richard tuh berandal, makanya gue nggak percaya sama dia. Dia aja sering gangguin lo di sekolah juga." Jawab Valeno.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang