9# Sakit Gigi

780 100 26
                                    

Hari ini keadaan rumah sedang tidak baik-baik saja sebab si bungsu sejak pulang dari sekolah sampai sekarang masih saja uring-uringan tidak mau keluar kamar. Alasannya adalah karena sakit gigi. Bocah itu bahkan sampai menangis keras sekali karena tidak tahan dengan rasa sakit yang menderanya.

Semua saudaranya kecuali Harris dan Rayyan yang belum pulang dari kantor sudah berkali-kali membujuk dan menenangkan Ricky, tapi tidak berhasil. Nyatanya, si Adik masih terus menangis. Bahkan bocah itu belum mengganti seragam sekolahnya. Sakit gigi benar-benar menyakitkan.

Di saat-saat seperti ini, hanya Harris yang bisa membujuk Ricky. Katakan saja Harris adalah pawangnya Ricky. Tapi sayangnya, hari ini Harris sedang lembur dan akan pulang agak telat dari hari-hari biasanya.

Lean, Shaka, Valeno, dan Milo sudah menyerah untuk membujuk Ricky. Rasanya percuma mereka sejak tadi berkumpul di kamar Ricky, tapi sang Adik malah mengabaikannya dan terus menangis histeris. Jadi mau tidak mau, mereka memilih untuk keluar dari kamar Ricky dan menghubungi Harris untuk segera pulang.

"Lagi pada ngapain?" Rayyan tiba-tiba pulang dan melihat keempat Adiknya kini sedang berkumpul di dapur.

"Mau bikin mango sticky note." Jawab Shaka santai.

Sontak hal itu langsung membuat keempat saudaranya menatapnya dengan datar.

"MANGO STICKY RICE, MAS!" Si kembar Valeno dan Milo mengoreksi dengan nada yang tidak bisa biasa.

"Mending lo diem aja lah, Shaka." Sahut Lean frustasi. Entah Shaka hanya bercanda atau memang salah menyebutkan, tapi rasanya Lean sangat emosi ketika mendengarnya.

"Ya maaf, lupa." Shaka meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Saudara-saudaranya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Rayyan tiba-tiba maju satu langkah, lalu memperhatikan bahan-bahan yang ada di meja dapur. Lelaki itu kemudian mengerutkan dahinya heran.

"Kenapa, Bang?" Tanya Milo kemudian.

"Mango sticky rice bukannya pake ketan ya bahannya?" Alih-alih menjawab, Rayyan justru balik bertanya. Menatap keempat Adiknya secara bergantian.

"Iya emang, itu kan ketan." Jawab Shaka.

"Eh gue kasih tau ya, tapi itu beras bukan ketan!" Ucap Rayyan.

"Tuh kan, aku tadi udah bilang gitu tapi Mas Shaka ngeyel!" Valen menoleh dan menatap Shaka dengan tajam.

Bocah itu tadinya sudah memberitahu Masnya jika bahan yang disiapkan Shaka itu adalah beras, bukan ketan. Tapi Shaka tetap ngeyel. Padahal sudah jelas-jelas itu bukan ketan. Lagi pula, asisten rumah tangganya tidak pernah membeli ketan di rumah ini.

"Jadi gue beneran salah nih?" Monolog Shaka.

"Lagian kenapa nggak beli aja sih? Ada yang gampang, tapi kalian malah milih yang susah." Ucap Rayyan.

"Ya kalo ada yang susah ngapain milih yang gampang?" Kata Shaka lalu cengengesan tidak jelas.

"Stupid!  Dari tadi Shaka tuh ngeyel mau bikin sendiri." Ucap Lean. Dia sebenarnya tidak setuju dengan Shaka, tapi penyakit ngeyel tidak ada obatnya. Jadinya dia hanya pasrah ketika sang Adik ingin membuat mango sticky rice sendiri di rumah.

"Kalo beli di luar takut nggak higienis." Kata Shaka kemudian.

"Halah! Alasan aja." Cibir Rayyan.

"Gimana kalo lo aja yang bikinin, Bang?" Shaka menatap Rayyan.

"Jangan lah, Mas! Bang Ray kan baru pulang kerja, kasihan nanti dia capek." Milo menjawab. Rayyan reflek tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Adiknya itu.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang