10# Bertengkar

665 109 22
                                    

Sore itu, tiga remaja yang masih memakai seragam sekolah terlihat melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan penampilan yang berantakan serta raut wajah yang tidak enak dipandang.

"Siapin diri lo, di marahin Kak Harris sama Bang Ray." Valeno menoleh ke belakang untuk menatap Ricky.

Yang di tatap langsung balik menatap si Kakak dengan tatapan tak suka kemudian mencebik kesal. "Lo juga bakal di marahin, soalnya udah mukul gue." Ucapnya.

"Gue nggak sengaja. Lagian itu juga salah lo sendiri, disuruh pulang malah nggak mau." Valen mendengus.

"Gue kan mau menyuarakan keadilan, kenapa malah disuruh pulang?!" Si Adik menaikkan intonasinya kesal.

"Lo tuh masih kecil, belum ngerti begituan!" Lantas si Kakak ikut menaikkan intonasinya karena juga sudah kesal dengan si Adik bungsu.

"Gue udah gede! Gue juga udah ngerti apa yang lagi terjadi sekarang!"

"Tapi lo belum punya ktp!"

Ricky semakin menatap Valeno tidak suka, kemudian berdecih pelan. "Si paling punya ktp. Foto jelek aja belagu!" Cibirnya.

"Apa lo bilang?!" Valeno maju mendekat ke arah Ricky, kemudian menarik kerah seragamnya. "Gue doain entar pas lo foto ktp, fotonya jadi ngeblur!" Ucapnya.

"Nggak pa-pa sih, gue ngeblur juga tetep cakep." Jawab Ricky santai.

"Nggak usah sombong, lo cakep kalo pake angle kanan doang." Valeno menatap Ricky dengan sinis.

"Yang penting nggak gendut kayak lo!" Ricky menjulurkan lidah, kemudian terkekeh.

Milo yang sejak tadi hanya diam menyaksikan perdebatan kedua saudaranya kini menghela napas berat. Bocah itu kemudian menatap Ricky dengan datar.

"Ricky, nggak boleh body shaming begitu." Ucap Milo memperingatkan.

"Apa? Kan emang Kak Valen gendut." Jawab Ricky santai tanpa memikirkan perasaan si Kakak yang gampang sekali insecure perihal fisiknya itu.

"Lo bilang apa, cil?" Shaka yang tadinya sedang mengerjakan tugas kuliahnya di ruang tengah dibantu oleh Lean langsung menghampiri Adik-Adiknya di ruang tamu ketika mendengar suara keributan.

"Eh, Mas Shaka? Anu---"

"Kan Mas udah sering bilang sama kamu buat jangan bawa-bawa masalah fisik seseorang, tapi kenapa sekarang kamu malah terang-terangan ngatain Kak Valen begitu?!" Shaka menatap Ricky dengan tajam.

"Udah nggak pa-pa, Mas. Bener kok yang dibilang Ricky, aku emang gendut. Nanti aku bakalan diet deh biar nggak gendut lagi." Setelah mengucapkan kalimat itu, Valeno langsung berjalan pergi meninggalkan saudara-saudaranya di ruang tamu.

"Lebay banget, gitu aja ngambek." Lirih Ricky.

"Mulutmu itu yang jahat! Kenapa gampang banget nyakitin hati Kakaknya sendiri? Kak Valen itu anaknya gampang kepikiran sama omongan orang lain, harusnya kamu bisa jaga perasaan dia. Nggak kasihan apa sama Kak Valen kalo sampe dia jatuh sakit karena diet? Kekebalan tubuh Kak Valen itu yang paling lemah, dia gampang sakit. Lagian Kak Valen nggak gendut kok, dia aja sekarang rajin ngegym. Lihat tuh otot di lengannya udah mulai terbentuk begitu. Jangan asal bicara ngatain fisik Kak Valen gendut!" Ucap Shaka menasihati. Dia paling tidak suka jika ada yang mengatai perihal fisik seseorang. Menurutnya itu tidak etis sama sekali, meskipun niatnya hanya bercanda sekali pun.

"Ya maaf aku refleks tadi, habisnya Kak Valen nyebelin banget." Jawab Ricky sambil mencebik.

"Minta maaf sama Kak Valen." Kata Shaka datar.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang