8# Minta Hp

676 104 34
                                    

Malam ini sama saja seperti malam di hari-hari biasanya. Setelah makan malam, 7 bersaudara berkumpul di ruang tengah sebab tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan oleh masing-masing orang. Kalau pun ada, mungkin itu adalah tugas sekolah milik si kembar dan Ricky. Tapi karena tugas itu dikumpulkan minggu depan, jadinya mereka memilih untuk mengerjakan tugas itu minggu depan ketika sudah waktunya dikumpulkan.

"Menurut kalian, kalo aku numbuhin jenggot atau kumis gimana? Bagus apa nggak?" Milo membuka pembicaraan.

Semua orang praktis menoleh, menatap Milo cukup lama. Yang ditatap mengerutkan dahi. "Bagus apa nggak?" Ulangnya.

"Coba dulu aja, Kak." Jawab Ricky.

"Dih jangan lah, Abang jadi merinding." Sahut Rayyan.

"Merinding kenapa?"

"Ya masa bayi berjenggot sih? Bikin merinding aja!"

"Iya juga ya. Bayi kan nggak ada yang punya jenggot atau kumis." Sahut Ricky.

Mendengar ucapan kedua saudaranya, mata Milo langsung melotot tidak terima. "Bayi-bayi! Siapa yang bayi?!" Tanyanya bersungut-sungut.

"Kamu lah. Milo kan bayinya Abang." Ucap Rayyan lalu menguyel kedua pipi Milo dengan gemas. Si empu hanya bisa pasrah sambil menyebikkan bibir. Terlalu malas untuk melawan.

"Valeno juga." Ucap Shaka tiba-tiba.

"Aku kenapa?" Tanya Valen heran.

"Jangan ngegym. Lengan kamu sekarang mulai kelihatan bisepnya tuh. Serem banget, masa lengan bayi berotot?" Kata Shaka sambil bergidik.

"Iya anjir! Bisa-bisanya Kak Valen sekarang hobi ngegym?! Bayi nggak boleh ngegym tau!" Sahut Ricky.

"Eh bisa stop ngebayiin aku sama Milo nggak?! Kita tuh udah gede, bukan bayi lagi!" Ucap Valen tidak terima.

"Tapi muka kalian itu baby blues! Masih kayak bayi banget, gemesin." Kata Shaka.

"Baby face, bastard!" Ucap Lean. Ketika dia mendengar ada orang yang salah dalam berbicara bahasa Inggris, maka dia adalah orang pertama yang akan mengoreksinya.

"Siap, si paling bule." Kata Shaka. Saudara-saudaranya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kalo aku bikin tatto gimana? Boleh apa nggak?" Tanya Ricky kemudian.

"Boleh." Jawab Rayyan cepat. Semua orang pun langsung menatapnya dengan heran, begitupun Ricky.

"Tapi?"

"Full body. Termasuk wajah juga harus di tatto." Jawab Rayyan datar.

"Mending jadi manusia silver aja lah kocak!"

"Ya sono, sambil bawa kardus di lampu merah. Entar duitnya setor ke gue." Ucap Shaka.

"Aku setuju! Mending lo jadi manusia silver aja biar berguna, menghasilkan uang." Sahut Valeno.

"Tega banget mulut kalian bilang begitu." Ucap Ricky.

"Ya makanya nggak usah aneh-aneh. Pake segala bikin tatto, mau jadi apa lo?" Kata Shaka.

"Lah gue cuma bercanda kocak! Serius amat hidup lo!" Jawab Ricky bersungut-sungut. Menatap Masnya itu dengan tajam.

"Lagian Ricky sama jarum suntik itu takut, jadi mana mungkin bikin tatto." Ucap Harris yang sejak tadi hanya diam.

"Nggak usah diperjelas begitu lah, Kak." Jawab Ricky kesal. Harris hanya terkekeh pelan.

"Ngomong-ngomong, hp aku rusaknya makin parah habis jatuh di aspal waktu aku dikejar polisi dulu." Ucap Ricky kemudian.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang