12# Masalah Lagi

662 100 26
                                    

"Kalau misalnya Bang Ray tiba-tiba masuk penjara, kira-kira karena apa?"

BRAKK!!!

Lean dan Shaka terlonjak kaget ketika mendengar suara pintu yang dibuka dengan sangat keras. Lalu tidak lama setelah itu, terlihat Ricky dengan raut wajah memerah seperti menahan amarah masuk ke dalam rumah dengan langkah cepat. Kemudian disusul Rayyan dan si kembar di belakangnya.

Tanpa menyapa kedua Kakaknya yang duduk di sofa ruang tamu, Ricky malah berlalu begitu saja dari sana dan terus berjalan untuk masuk ke dalam kamarnya. Membuat Shaka dan Lean mengerutkan dahinya bingung. Mereka kemudian menatap Rayyan dan kedua Adik kembarnya bergantian untuk meminta penjelasan.

"Adik lo habis buat masalah lagi di sekolah." Ucap Rayyan lalu duduk di sofa dan menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Si kembar pun juga ikut duduk di sana.

"Masalah apa?" Tanya Shaka dan Lean secara bersamaan.

"Mecahin kaca jendela kelasnya." Jawab Rayyan. Lelaki itu kini memijit pelipisnya yang seketika terasa pusing.

"Kok bisa?" Shaka dan Lean terkejut.

Rayyan lantas menghela napas berat. "Dia main bola di dalam kelas. Makin diluar nalar kan tingkahnya? Nggak tau aturan banget, kesel gue." Jawabnya.

"Terus gimana, Bang? Dia dihukum?" Tanya Shaka.

"Disuruh ganti kaca jendela nya lah, tadi gue dipanggil ke sekolah, bikin malu aja." Gerutu Rayyan.

Saudara-saudaranya pun langsung menghela napas. Tidak habis pikir dengan tingkah Adik bungsunya yang nakal itu.

"Terus dia kenapa kok kayak marah? Sampe banting pintu segala." Ucap Lean.

"Gue suruh keluar dari ekskul futsal." Jawab Rayyan.

"Hah? Lo berlebihan banget, Bang, pantes aja Ricky marah kayak begitu." Kata Lean.

Rayyan langsung menatap Lean dengan datar. "Lo nggak usah mulai, Le." Ucapnya.

"Ya lo berlebihan banget, Bang. Cuma karena Ricky nggak sengaja mecahin kaca jendela aja sampe lo suruh dia keluar dari ekskul kesukaannya." Bela Lean.

Di rumah ini, Lean adalah orang yang sering menjadi pembela untuk Adik-Adiknya. Sebab dia tahu, Adiknya tidak mungkin dengan sengaja berbuat kesalahan seperti yang dilakukan Ricky.

"Justru karena masalahnya ada di bola, Le. Kaca jendela kelasnya pecah karena dia main bolanya di dalam kelas, bukan di lapangan. Lo sendiri tau kan, kalo kelas itu bukan tempat untuk main bola. Gue suruh dia keluar dari ekskul futsal supaya dia bisa merenungi kesalahannya, biar dia jera dan nggak akan ngulagin lagi." Terang Rayyan.

Lelaki itu menyuruh Ricky untuk keluar dari ekstrakurikuler futsal bukan tanpa sebab, tapi supaya si Adik bisa mengerti dengan apa yang baru saja diperbuatnya. Sebab jika hanya dinasihati, tidak akan mempan. Ibaratnya masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Itulah Ricky.

"Udah, nggak usah dibelain mulu. Ricky salah, jadi harus dihukum." Rayyan bangkit dari duduknya dan berjalan pergi dari ruang tamu meninggalkan saudara-saudaranya.

"Sumpah, Ricky emang nakal, tapi Bang Ray ngeselin banget. Gue pengen mukul kepalanya." Gerutu Lean.

"Tumben lo bisa kesel sama orang, Kak," ucap Shaka tiba-tiba, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari bibir Lean yang mempunyai gelar sabarnya seluas samudra itu.

"Karena Bang Ray emang ngeselin. Dia tuh selalu berlebihan kalo marahin Ricky, kasian." Kata Lean.

"Tapi lebih kasian kalo Ricky nya malah dibiarin gitu aja sih, Kak. Seenggaknya kalo gini kan dia juga bisa mikir." Ucap Shaka.

Awesome Lil' Brothers 2 | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang