Chapter 17🦋

262 52 6
                                    

Keesokkan hari nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokkan hari nya.. Wenda yang sedang joging mengelilingi komplek di buat terkejut saat mendengar pembicaraan bapak-bapak yang akan berangkat bekerja di pagi hari itu. Ia mendengar bahwasannya pakde Djoko telah di bebaskan karena ia membayar agar di bebaskan dan tidak lagi menjalani hukuman 5 tahun penjara itu.

Wenda benar-benar terkejut dan ia melihat pakde Djoko dengan mata, kepalanya sendiri yang sedang bersantai di teras rumah nya.

Melihat itu Wenda langsung memutar balik dan kembali ke kontrakan untuk memberitahu teman-temannya. Ia membangunkan semuanya hanya untuk memberitahu bahwasannya Djoko telah di bebaskan.

Wenda berlari sekencang mungkin agar tiba di kontrakan lebih cepat.

Setelah sampai di kontrakan, Wenda langsung membangunkan teman-temannya padahal saat itu jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi.

"Guys, guys!"

Wenda berteriak tetapi sayang teman-temannya tidak mendengar dan tetap pulas tidur.

"Airin.. beb!"

"Hmm? Kenapa sih Wen teriak-teriak" ucap Airin tanpa membuka mata nya.

"Gawat Rin, gawat!"

"Kenapa??" Tanya Airin langsung terbangun dan terduduk dengan menatap serius Wenda .

"Pakde Djoko is back!" Ucap Wenda dan membuat teman sekamarnya termasuk Yerina terbangun . Tidak hanya itu, kamar sebelah juga terbangun mendengar teriakan Wenda.

"Apa? Kok bisa?" Tanya Shella.

"Serius Wen?" Tanya Jivanka.

"Kak.."

Terlihat Yerina ketakutan setelah mendengar nama Djoko. Ia masih memiliki trauma akibat kejadian saat itu.

"Kamu jangan takut, kita bakal ngelindungi kamu" ucap Airin sambil memeluk Yerina.

"Kita pindah saja dari sini, kebetulan besok juga hari terakhir ngontrakkan?" Ucap Jivanka mengingatkan jika besok mereka tidak tinggal disana karena waktunya sudah selesai dan sudah dibayar.

"Iya, kita pindah dari sini. Kita harus tetap waspada, kalau tetap disini kita gak tau siapa korban selanjutnya" ucap Airin.

"Gini saja, sementara kita tinggal di ruko saja gimana? Sambil mencari kontrakan baru" ucap Shella memberi saran.

"Ide bagus, ya sudah nanti kita berkemas lalu pergi ke ruko."

"Pake saja ruko ku, lagipula aku tidak akan buka untuk beberapa hari kedepan." Ucap Shella.

"Baiklah"

Saat Airin ingin keluar, ia terkejut karena kepala Lily nongol di balik pintu dan hanya kepalanya saja, badannya tidak terlihat.

"Mamaaaaa" teriak Airin ketika kaget.

Lily hanya tertawa saja, ia sebenarnya tidak sengaja. Ia begitu karena ingin mendengar pembicaraan teman-temannya mengenai Djoko.

SCANDAL || blackvelvet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang