Pukul dua dini hari, Jivanka kembali terbatuk-batuk dan sesekali ada darah yang keluar dari mulut nya. Namun kali ini tidak sebanyak tadi siang, hanya sedikit itu pun di barengi dengan batuk yang tak kunjung berhenti.Lily, Wenda dan Jennita terbangun dari tidur mereka ketika mendengar Jivanka terbatuk. Mereka bertiga yang menjaga Jivanka selama di rumah sakit.
Lily keluar ruangan untuk memanggil dokter, sementara Wenda dan Jennita membantu Jivanka sebelum dokter datang.
"Uhuk-uhuk-uhuk"
"Ji tahan ya," ucap Wenda.
"Mau pulang aja g-gue" pinta Jivanka sudah tidak tahan, dalam tubuh nya itu panas sekali padahal saat di pegang suhu nya stabil.
"Iya nanti kita pulang ya, tapi tunggu dokter dulu"
"Beb lu harus sembuh ya, jangan sakit-sakit dong" ucap Jenn khawatir dengan kondisi Jivanka.
"Uhuk-uhuk"
Tidak lama kemudian, dokter pun datang. Ia segera memeriksa kondisi Jivanka.
Jivanka masih terus batuk, bahkan kali ini ia tidak bisa menghentikan batuk nya. Hingga menyebabkan Jivanka pingsan saat di tangani oleh dokter.
"Dok?"
Jennita dan Lily panik.
"Sus, bantu saya lepas infus nya" pinta dokter.
"Siap dokter"
Suster itu pun membantu dokter melepaskan infus yang ada di tangan Jivanka. Dengan berat hati dokter berkata "lebih baik pasien di bawa pulang saja, saya sebagai dokter tidak bisa mengobati nya"
"Maksud dokter?" Tanya Wenda.
"Dia gapapa kan dok?' Tanya Jen sudah panik takut Jivanka kenapa-napa.
"Jivanka meninggal dok?" Tanya Lily yang juga panik mendengar perkataan dokter barusan.
Mata Jenn dan Lily sudah berkaca-kaca, tapi dokter melajutkan ucapannya dan memberitahu yang sebenarnya.
"Tidak bu, pasien tidak bisa di tangani oleh medis. Lebih baik kalian bawa pasien ke tempat orang pintar, seperti nya ada orang yang menjahati nya" ucap dokter.
"Maksud dokter ada yang guna-guna pasien?" Tanya Wenda.
"Iya dokter Wenda, setelah saya periksa tidak ada satu pun penyakit di dalam tubuh nya. Bahkan lambung nya baik-baik saja"
"Syukur lah," ucap Lily karena Jivanka tidak meninggal.
"Kalian harus cepat membawa nya, sebelum terlambat"
"Baik dokter,"
Sebelum membawa Jivanka pulanh, Wenda harus membayar semua biaya rumah sakit Jivanka hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL || blackvelvet
Random9 gadis yang masing-masing memiliki skandal dikehidupannya. akibat skandal itu mereka pun di usir oleh keluarga karena pihak keluarga tidak ingin menanggung malu, dan ada juga yang berinisiatif kabur dari rumah. namun mereka malah mendapatkan keluar...