Prolog

567 45 7
                                    

Shin Hyona menatap nanar pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Haruskah ia memohon? Haruskah ia bersimpuh di kaki Cho Kyuhyun agar pria itu melepaskannya?

“Jangan menangis,” bisik Kyuhyun. Pria itu menghapus air mata Hyona yang menetes. Dan ketika Kyuhyun mencium kelopak matanya, satu-satunya yang bisa Hyona lakukan hanyalah memejam.

Gugup. Gemetar. Takut.

“Kau takut padaku?” tanya Kyuhyun.

Hyona tidak menjawab. Mulutnya kaku. Lidahnya kelu. Bagaimana mungkin Hyona tidak takut dengan Kyuhyun jika pria itu memenjarakan Hyona di bawah tubuhnya? Tangannya pun tak bisa bergerak karena Kyuhyun menggenggamnya erat. Hyona bahkan tidak tahu harus mengarahkan pandangan ke mana karena Kyuhyun terus menatapnya dengan sorot mata menyala.

“Jangan takut,” bisik Kyuhyun lagi. “Aku tidak akan kasar padamu.”

Hyona berusaha menggerakkan pita suaranya dengan susah payah. “Dae-daepyeonim... bisa... bisa tolong lepaskan aku saja?”

“Tidak,” jawab Kyuhyun tegas. “Kau boleh meminta apa pun dariku, tapi tidak dengan melepaskanmu.”

Detik berikutnya Kyuhyun menyatukan bibir mereka. Meski ciuman itu begitu lembut, tapi itu cukup membuat Hyona tersentak. Membuat Hyona menegang. Dan yang gadis itu sadari selanjutnya adalah air matanya tumpah.

TBC

Cerita ini sedikit klise sebenarnya. Tentang CEO kaya raya dan seorang gadis biasa. Yaa, meskipun temanya klise, tapi kalian bisa temukan sendiri hal-hal menarik di cerita ini yang tentunya beda dari fanfiction lain.

Selamat membaca ❤️

Im Not Artificial Intelligence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang