Shin Hyona menerima dengan senang hati bibir Kyuhyun yang mendarat dengan sempurna tepat di permukaan bibirnya. Karena sebenarnya itu yang Hyona inginkan. Itu yang membuatnya sering uring-uringan. Maka dari itu saat Kyuhyun membaringkan tubuhnya di atas ranjang, langsung ia kalungkan lengannya pada leher pria itu. Melarangnya kabur.
Awas saja kalau sampai Kyuhyun kabur lagi. Lebih baik Hyona juga kabur saja dari sini, biar pria itu tahu rasa.
Hyona juga membalas ciuman Kyuhyun dengan cukup menggebu, sampai gadis itu tak sengaja menggigit lidah Kyuhyun. Pria itu langsung melepaskan ciumannya sambil mengernyit.
“Sshh.”
“Maaf.”
Aduh, bagaimana ini? Bagaimana jika Kyuhyun pergi lagi?
Bagaimana caranya berciuman dengan benar, sih?
“Daepyeonim, tidak apa-apa?”
“Hm.”
Hyona langsung merasa lega karena Kyuhyun kembali melanjutkan ciuman mereka. Namun saat Hyona mulai menggebu, pria itu melepaskan diri lagi.
“Pelan-pelan saja,” bisik Kyuhyun. Pria itu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah gadisnya. “Rileks. Pelan dan rasakan. Oke?”
Hyona pun mengangguk. Gadis itu menuruti arahan Kyuhyun untuk lebih pelan dan hati-hati. Dan berhasil. Jika tadi Hyona mencium dengan menggebu karena takut Kyuhyun kabur, kali ini ia jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati bibir mereka yang bersentuhan, lebih bisa menikmati lidah mereka yang menari bersama, lebih bisa menikmati suara-suara yang bibir mereka hasilkan. Gadis itu juga bisa merasakan sisa rasa jajangmyeon yang tertinggal di bibir mereka.
Ah, ternyata begini caranya berciuman dengan benar. Kyuhyun pandai sekali. Pantas saja setelah malam itu Hyona jadi ketagihan dan kelimpungan sendiri.
Namun di tengah semua itu, tiba-tiba Hyona terpikir sesuatu. Dari mana Kyuhyun belajar sampai jadi seahli sekarang?
Sebuah bayangan asing bahwa Kyuhyun pernah berciuman dengan gadis lain membuat Hyona kesal. Lebih kesal lagi tiba-tiba ia membayangkan Kyuhyun pernah bercinta dengan gadis lain. Membuat fokusnya hilang dan tanpa sadar Hyona menggigit lidah pria itu lagi.
“Sshh!”
Ciuman mereka lepas lagi. Kyuhyun meringis sakit. Hyona merasa bersalah, meskipun kali ini ia tak mengucap maaf.
“Apa kau masih kesal denganku?” tanya Kyuhyun.
Hyona menggeleng. “Tidak,” cicitnya pelan. Bisakah Kyuhyun mengatakan sekarang juga bahwa ia tak pernah berciuman dengan gadis lain? Bahwa Hyonalah yang pertama pria itu cium seperti Kyuhyun yang menjadi ciuman pertama Hyona?
“Ada apa, hm? Katakan saja dan jangan malah menggigitku.”
“Aku tidak sengaja. Aku hanya tidak bisa berciuman.”
“Tadi kau bisa. Rasakan dan nikmati saja. Jangan pikirkan apa pun.”
Jika tadi Hyona menurut, kali ini gadis itu merengut. “Aku kan tidak berpengalaman sepertimu.”
“Hng?”
“Daepyeonim pasti sering berciuman, kan? Makanya bisa?”
Kyuhyun mengerjap. Bingung. “Hng?”
Apa lagi ini? Perubahan suasana hati macam apa lagi ini? Apakah ini saatnya bagi Kyuhyun untuk pergi?
“Daepyeonim...” Hyona memainkan kerah kaos Kyuhyun dengan cemberut. “Sudah berapa kali kau berciuman sebelum ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not Artificial Intelligence
Fanfiction(21+) Sebagai CEO yang sukses, Cho Kyuhyun tidak butuh apa pun lagi di dunia ini. Karena ia memiliki Clara, robot yang berwujud persis seperti manusia. Robot yang ia ciptakan untuk membantu hidupnya, robot yang wajah cantiknya ia ciptakan sesuai den...