Clara

282 46 10
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam ketika Kyuhyun tiba di penthouse mewahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam ketika Kyuhyun tiba di penthouse mewahnya. Tanpa menyentuh apa pun, lampu rumahnya otomatis menyala. Pendingin ruangan aktif. Musik klasik yang selalu menemani Kyuhyun pun berputar secara otomatis. Pria itu melepas jasnya asal, lalu duduk di sofa dengan kepala menengadah.

Tepat pada saat itu, seorang gadis berjalan dengan gerakan kaku menuju ke arahnya. Dan tepat ketika berada di depan Kyuhyun, gadis itu bicara. “Selamat malam, Cho Kyuhyun Daepyeonim. Bagaimana harimu hari ini?”

Kyuhyun membuka matanya yang terpejam, lalu tersenyum pada seorang gadis yang berdiri kaku di hadapannya, “Aku lelah sekali hari ini.”

“Jika kau sedang lelah, sepertinya berendam air hangat akan membuat tubuhmu menjadi lebih baik. Haruskah kusiapkan airnya?”

“Hm. Nyalakan airnya.”

Tepat pada saat itu, keran otomatis di kamar mandi mewah Kyuhyun menyala, mengalir mengisi bathup dengan air hangat.

“Daepyeonim, aroma apa yang kau inginkan hari ini?”

“Kau punya saran untukku?”

“Tentu saja. Ada beberapa aromaterapi yang sering digunakan untuk mengatasi kelelahan. Ada lavender, yang memberikan efek menenangkan dan relaksasi. Ada peppermint, memberikan efek menyegarkan dan relaksasi. Ada eucalyptus, meredakan stres dan memberikan rasa segar. Ada lemon, meningkatkan suasana hati dan menyegarkan pikiran. Ada satu yang kau inginkan?”

“Sepertinya lavender bukan ide yang buruk.”

“Baik.”

Smart locker di dalam kamar mandi Kyuhyun mengeluarkan lilin aromaterapi yang langsung dinyalakan oleh korek api otomatis.

“Airnya akan siap dalam sepuluh menit, Daepyeonim.”

Masih dalam kondisi berdiri, tiba-tiba gadis itu menutup matanya. Kyuhyun mengerutkan kening lalu memanggil, “Clara?”

Gadis itu tidak menjawab.

Kyuhyun berdiri, menghampiri punggung Clara dan menyibakkan rambut panjangnya. Tanpa mengatakan apa pun, Kyuhyun menurunkan resleting gaun merah yang Clara kenakan. Seketika dress selutut itu jatuh teronggok di lantai, menampilkan tubuh polos Clara yang tak terlapisi kain apa pun lagi. Namun bukan kulit yang ada di balik pakaian itu, melainkan besi, kabel, baterai, komputer dan serangkaian alat-alat yang dibentuk sedemikian rupa menjadi tubuh manusia.

“Kenapa hari ini kau tidak cerewet? Apa ada yang salah dengan bateraimu?” gumam Kyuhyun.

Pria itu mengutak-atik program yang terpasang di punggung Clara. Dan ketika program telah direstart, bola mata Clara langsung terbuka. Gadis itu berbalik menghadap Kyuhyun dan berkata, “Selamat malam, Cho Kyuhyun Daepyeonim. Ada yang bisa kubantu?”

Kyuhyun tersenyum tipis. “Tidak.”

“Bagaimana harimu hari ini? Apa pekerjaanmu berjalan dengan baik? Apa ada sesuatu yang ingin kau bagikan denganku?”

Im Not Artificial Intelligence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang