1. Princess Selly

108 15 0
                                    


Tolong, bantu perbaiki typo ya. Maacih!!



Cuaca selalu berubah-ubah, hati jangan.

-Makhluk jomlo bumi




Suhu di Jakarta lagi panas-panasnya, apakah ini pengaruh dari mobil sport yang kebanyakan mondar-mandir di jalan raya?

Tentu saja yang punya mobil tersebut tidak mau disalahkan. Udara buruk adalah komposisi dari banyak hal yang terus-menerus tergabung hingga akhirnya menjadi salah satu sumber malapetaka kehidupan, penyakit bagi manusia dan juga makhluk hidup sekitar.

Menurut sumber berita terkini, kota yang sedang kutinggali sedang tidak baik-baik saja. Jakarta berada pada peringkat satu "kota" dengan kualitas udara terburuk di dunia!

Mengenaskan, tetapi begitulah yang terjadi.

Kakiku terus berjalan menyusuri trotoar setelah turun dari bus transJakarta di halte tadi. Sepulang kerja, aku sengaja datang ke Senayan City untuk menemui Selly, satu-satunya sahabatku yang cantik jelita. Oh ya, jangan pernah membandingkan rupa, penampilan, dan kehidupanku dengan gadis satu itu. Dia adalah diva, sementara aku bukan siapa-siapa.

Lima belas menit kemudian akhirnya mataku bisa melihat penampilan Selly di atas panggung kecil. Ternyata banyak sekali pengunjung mal ini yang mendadak berhenti di tengah ruangan begitu menyadari siapa penyanyi di panggung sana, di area sekitar panggungnya bahkan penuh oleh para penggemar Selly.

Meski tempat ini penuh dan sesak, aku nekat menerobos supaya bisa berdiri di depan panggung. Setelah menatap Selly dengan jarak yang lumayan dekat, kupotret dirinya yang dibalut pakaian sopan, keren, dan sesuai pribadinya yang tidak neko-neko. Semenit kemudian kukirim foto Selly ke grup "covid".

Covid, seperti namanya, grup Whatsapp ini mulai aktif sejak akhir tahun 2019. Kami yang harus melewati PPKM dan rintangan lainnya sibuk berbincang dan mengadukan unek-unek di grup itu. Kebanyakan isinya adalah keluhan seputar bosan tinggal di rumah, nggak bisa keluar dan hangout bareng, WFH, joke garing sampai seru, dan banyak lagi. Grup itu masih ramai, kadang-kadang aku yang bikin ramai karena nggak ada kerjaan.

Lagu yang sedang dinyanyikan Selly menuju akhir, bikin merinding karena ia bisa menguasai high note, membuat jantungku ikut berpacu. Suara penonton dari balik punggungku ikut terdengar, bernyanyi bersama. Namun, ada juga yang meneriakkan nama Selly berkali-kali dengan suara sumbangnya.

Aku tersenyum bangga pada sahabatku itu. Suaranya berkarakter, didengar dari jauh saja bikin merinding, meski pas ngomong sama nyanyi ternyata agak beda. Pokoknya suara dia benar-benar merdu, sopan banget masuk kuping. Dan kalian nggak akan nolak kalau diputerin lagu dia yang asli atau cover-an lagu lawas sepanjang hari. Nggak nyangka dia bisa nyanyi sebagus ini, menjiwai, elegan, enak banget didengar.

Akhirnya lagu itu selesai, Selly melihatku dan melambaikan tangannya sambil tersenyum manis.

Dia, Selly Juandana Putri.

Sempat menjadi makhluk santun sebelum gaul dengan kami, maksudku yaitu aku dan dua sahabat lainnya. Tubuhnya ramping, menarik, dengan tinggi165 sentimeter. Ia bernyanyi dari panggung ke panggung sejak usia 19 tahun, ia tidak pernah mengikuti audisi di televisi, tetapi nasibnya beruntung karena langsung ditawari rekaman oleh seorang produser musik. Single-nya banyak diputar di radio dan Spotify, lagunya menjadi pilihan favorit para anak muda di tanah air.

Untungnya, Aku BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang