33.| Daddy's Informant - Berita Panas di Tengah Malam

252 8 0
                                    

"Selamat malam, Mr. Petrov," sapa Victor sambil masuk ke ruang kerja Dom di puncak kasinonya. Senyumnya tersungging seperti biasa seakan-akan menemui Dom adalah kebahagiaan terbesarnya.

"Duduk!" perintah Dom tanpa basa-basi. "Aku tidak punya banyak waktu, jadi segera berbicara. Masalah yang kau sampaikan sudah cukup membuat sakit kepala dan sekarang kau meminta waktu luangku!"

Victor tidak kehilangan senyumnya. Dia menghadapi Dom dengan ketenangan yang sudah dilatih bertahun-tahun bekerja di bawah bosnya itu. Dengan santai tapi tetap hormat, Victor duduk di kursi di depan meja Dom.

"Maaf jika saya menganggu waktu berharga Anda, Mr. Petrov, tapi saya membawa sebuah informasi yang sangat penting."

"Bicara!" ucap Dom sambil menumpukan kepalanya ke tangan yang bertopang pada lengan kursi. Matanya menatap tajam ke arah Victor.

"Dari informan yang dipercaya, saya yakin, orang yang anda kenal sebagai Mike memang berbahaya."

Alis Dom bertaut, menunjukkan rasa tidak suka ketika nama Mike disebut.

"Michael Johannson adalah pengacara salah satu penghuni SWS. Berumur 36 tahun dan merupakan salah satu pemilik dari Crown Land Developer."

Victor berhenti, menunggu respon dari Dom tapi pria berkuasa di hadapannya itu hanya diam dan menunggunya melanjutkan. Yang dikatakan oleh Victor memang informasi umum yang bahkan bisa dicari di internet dengan mudah. Dom bahkan berpikir berani-beraninya Victor menghabiskan beberapa detiknya yang berharga untuk informasi murahan seperti itu.

"Lanjutkan!"

Victor berdehem sebelum berkata, "Dia berulang kali datang untuk menemui Mrs. Calleway terkait penggelapan dana yang dituduhkan kepadanya oleh mantan rekan kerja dengan alasan mengunjungi teman. Informasi ini berhasil aku dapatkan dari perawat SWS yang memancing Mrs. Calleway berbicara, tentu saja informasi ini tidak murah." Victor melebarkan senyumnya, memberi indikasi betapa dia sudah bekerja banyak demi memenuhi perintah Dom. Namun, bosnya itu tidak menggerakkan satu pun otot wajahnya untuk memberi apresiasi.

"Sudah kuduga Mike memang licik. Dia tidak mungkin datang begitu saja ke rumah pesakitan untuk berbuat amal." Dom menyunggingkan senyum sinis. "Apa lagi yang kau ketahui? Cepat bicara!"

"Di situ dia bertemu dengan Mrs. Valentine dan mendekatinya." Victor terdiam sejenak untuk memberikan efek dramatis. "Saya bisa menduga bahwa Mike ini mengincar Ms. Valentine melalui ibunya."

Alis Dom menekuk lebih tajam mendengar informasi itu. Wajahnya menunjukkan ketidaksabaran.

"Yah, Mike ini selalu menyempatkan diri untuk mengobrol dengan Mrs. Valentine dan karena itu beberapa kali Ms. Valentine bertemu dengan Mike. Dari perawat di SWS, saya tahu bahwa tidak jarang pria itu menunjukkan ketertarikan pada Ms. Valentine dengan memberikan perhatian yang tidak perlu. Bahkan, saya dengar kalau Mike ini memperingatkan Ms. Valentine akan Anda, Mr. Petrov."

Tangan Dom menghantam meja kayu di hadapannya, membuat bunyi bedebum menggema di kantor bernuansa maskulin. Dugaannya benar. Mike memang sengaja mengincar Jeanny melalui ibunya. Informasi dari Victor selaras dengan semua yang dialami oleh Dom setiap kali memergoki Mike bertemu dengan Jeanny. Keberadaan pria itu di SWS. Bahkan dari beberapa potong percakapan yang dia dengar, Mike terang-terangan memperingatkan Jeanny akan dirinya.

Alarm bahaya Dom berbunyi. Mike memang sosok yang perlu disingkirkan.

"Benar, Mr. Petrov. Michael Johannson perlu disingkirkan jika Anda ingin mendapatkan tujuan Anda, memiliki Ms. Valentine. Pria itu adalah ancaman bagi Anda. Apalagi di kondisi genting seperti saat ini, Mr. Petrov. Ms. Valentine bisa menjadi pemecahan masalah yang kita hadapi sekarang," ucap Victor seakan membaca pikiran Dom. Dia kemudian terdiam sambil berpikir membuat Dom yang fokus padanya meradang.

"Ada apa?" tanyanya kasar.

"Sebenarnya ini belum pasti, Mr. Petrov," ucap Victor membuat Dom makin emosi.

"CEPAT BICARA!"

Victor terlonjak kaget mendengar bentakan pria dominan di hadapannya. "Sa-saya menduga, Mike ini disewa oleh pesaing Anda untuk menghancurkan kasino. Ini hanya dugaan saja, Mr Petrov. Saya masih perlu mencari lebih banyak informasi untuk ini."

Dom lagi-lagi memukul meja untuk menyalurkan emosinya. Wajar jika Victor memiliki dugaan tersebut. Semua hal buruk terjadi beruntun ketika Mike muncul. Untung saat ini Jeanny masih berpihak padanya. Gadis itu adalah kartu as yang bisa menyelesaikan masalah Dom selain karena sikapnya yang manis dan menghibur, Jeanny juga memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan Dom. Dia tidak boleh membiarkan Mike mempengaruhinya. Jeanny harus tetap berada di sampingnya.

"Jadi Mr. Petrov, saya harap Anda mempertimbangkan untuk benar-benar memperhatikan masalah ini. Mike bisa menjadi musuh berbahaya dan jika Anda tidak mengatasinya sendiri, saya khawatir akan membuat segalanya menjadi rumit. Tentu saja saya bicara ini bukan karena saya tidak ingin bekerja," tambah Victor terburu-buru dengan gelisah. "Saya hanya rasa masalah ini begitu penting untuk kelanjutan usaha Anda."

Dom menggerang kesal. Yang dikatakan oleh Victor benar adanya. Selama beberapa tahun bekerja sama, bawahannya yang satu itu memang bisa diandalkan walau sifat oportunis dan penjilatnya membuat Dom ingin memecatnya. Namun, Victor membuktikan diri selama bertahun-tahun bahwa dia berguna dan Dom mempertahankan orang yang berguna.

"Tetap cari informasi tentang Mike dan segera laporkan padaku jika mendapat sesuatu yang menarik. Awasi juga dia di SWS, lakukan sesuatu agar dia tidak mendekati Margareth dan Jeanny."

"Tapi, Mr. Petrov ...."

"Buat dirimu, berguna Victor," balas Dom dingin. "Ingat, kau masih belum membuat keuangan SWS membaik. Jangan sampai aku harus membuangmu."

Victor langsung terdiam sebelum akhirnya menunduk. "Baik, Mr. Petrov. Keinginan Anda adalah perintah bagi saya. Saya akan memastikan Mike tidak menganggu klien kita yang berharga, termasuk Mrs. Calleway."

"Pergi!" usir Dom membuat Victor segera berdiri dan keluar, membiarkan Dom tenggelam dalam pikirannya.

Laporan dari Victor membuat pria itu gelisah walau wajahnya yang dingin dan angkuh tetap tidak menunjukkan perubahan apa pun.

"Aku harus membereskan ini secepatnya," ucap Dom dalam hati. Dia menggenggam erat tangannya. Jika selama ini dia berhasil bertahan dan menghancurkan semua musuh-musuhnya, Mike juga akan bernasib sama dengan mereka yang berusaha menantangnya. Dom tidak pernah mengenal kata kalah dan kali ini pun dia akan keluar sebagai pemenang.

Sebuah senyum miring muncul di wajahnya yang tampan. Mike bukan tandingannya dan pengacara tukang ikut campur itu akan menerima akibatnya.

Question's Time:

💋 Hmm, informasi dari Victor bisa dipercaya ga ya?

💋 Kira-kira siapa yang menang nih, Dom atau Mike? Menang hati apa menang fisik? (Eh)

Tekan ⭐ kalau kamu suka part ini! Jangan lupa bagikan ke teman-temanmu biar makin seru cerita ini!

Holy Kiss,

💋

[17 Agustus 2024]

[END] DADDY's SEXY Doll - AGE GAP WARNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang