Tidur 🫨

255 27 9
                                    

"emmm??"

Nava terbangun dari tidur nyenyak nya karena merasakan ada sebuah lengan besar yang memeluk erat pinggang nya

"Eh, kakak!!"

Setelah melihat dengan jelas siapa pemilik lengan tersebut pun nava merasa terkejut dan langsung berteriak ke arah wajah pavka

"Berisik banget nava!!gua mau tidur"

"Kok tidur disini sih??"

Nava berusaha untuk melepaskan pelukan lengan pavka di pinggang nya namun semakin nava mencoba pavka malah dengan sengaja mengeratkan pelukannya dan  menelusupkan wajah nya di perpotong leher nava

"Kok wangi banget si nav??"

"Kakak jangan tidur disini nanti ketauan papa sama Daddy ih"

"Lo yang dari tadi teriak-teriak kok nyalahin gua,,kalo Daddy sama papa tau ya salah Lo lah"

"Kakak ih pergi sana!!!"

"Lo bisa diem nggak??"

"Nggak!! pergi sana"

"Kalo lo nggak bisa diem biar gua aja yang bakal bikin mulut Lo diem"

"Hah??"

Pavka memang melepaskan pelukan nya di pinggang nava namun bukan nya menyingkir dan pergi pavka justru malah dengan sengaja memasukkan tangan nya kedalam kemeja yang nava kenakan

Pavka mengelus pelan perut milik nava

"Ahh kakak ngapain??"

"Bego jangan ngedesah nava kalo Lo ngedesah nanti kedengaran papa sama Daddy memang nya Lo mau kalo kita disamper sama papa dan Daddy"

"Eng-enggak kak"

Pavka tersenyum miring karena melihat nava perlahan menutup mulut menggunakan kedua tangan nya

"Ok"

Pavka sengaja menaikkan tangan nya keatas dan langsung memainkan niple nava menggunakan salah satu tangan nya sedangkan tangan satunya pavka gunakan untuk menarik pinggang nava agar semakin mendekat ke arah nya

"Apahh"

Nava Sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya menggeleng kan kepala nya memohon agar pavka berhenti sampai disini namun bukan pavka namanya jika langsung berhenti dari perbuatan mesum nya

"Jangan berisik nava"

"Kakak ngapain sihhh??"

"Nggak ngapa-ngapain kok,, orang gua diem aja disini"

"Tangan nya"

Nava menggunakan tangan nya untuk menahan lengan pavka dari luar kemejanya

"Stopp!!"

"Nikmatin aja sih nav muka Lo keenakan tuh"

"Apasi nggak ya"

Akhirnya nava berhasil menghempaskan tangan pavka dan langsung berangsur mundur menjauhi pavka

"Anjir gua berasa pedofil yang lagi ngincer anak kecil ya nav"

"Iya emang nava masih kecil jadi kakak jangan macem-macem jangan deket-deket ih"

"Masih kecil??coba liat"

"No!!!kakak!!"

"Apa sayang??"

"Jauh-jauh dari nava"

"Teriak Lo sekali lagi gua telanjangin Lo di depan papa Lo"

"Kak"

Step brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang