problem

251 28 30
                                    

"heh!!"

Winner meng-geplak dahi nava karena melihat nava duduk sambil melamun, Winner takut jika teman nya itu kenapa-kenapa pasalnya nava bukan lah tipe orang yang larut dalam masalah sampai membuat dirinya murung seperti itu

Nava yang biasa nya akan marah dan membalas Winner pun hanya melihat Winner sekilas kemudian melanjutkan kembali acara merenung nya tanpa memperdulikan Winner yang memasang wajah heran nya

"Nava!!"

Nava memegangi telinga nya setelah mendengar teriakkan Winner yang membuat telinga nya sakit

"Apaan deh, berisik banget"

"Dih??nava kenapa??"

"Nava bingung deh sebenernya kak pavka itu gimana"

"Bingung gimana maksudnya??"

"Tuh kan Winner juga bingung kan??"

"Bingung lah kan nava nggak kasih tau kakak nya nava kenapa"

"Menurut Winner kak pavka sayang nggak sama nava"

"Sayang lah"

"Ehh??tau darimana??"

"Ya kan kak pavka kakak nya nava"

"Maksudnya bukan sayang kaya gitu"

"Terus sayang kaya mana??"

"Suka nggak gitu loh sama Nava"

"Suka lah"

"Kenapa???"

"Kalo nggak suka nggak mungkin jadi kakak nya nava,, HAHAHA"

suara tertawa Winner sukses memenuhi ruangan karena sangking keras nya

"Alah tai lah percuma banget gua ngomong sama Lo"

"Wkwk balik ke setelan pabrik dia"

"Aaaaa Winner stress banget gua"

"Kenapa sih nav??"

"Kemarin gua sama kak pavka ngelakuin itu"

"Hah?? bukan nya papa udah pulang kemarin"

"Iya"

"Terus papa tau"

"Ya enggak lah masa gua sama kak pavka mau begituan di depan papa aneh banget si Lo"

"Sapa tau kan Lo sama kakak Lo mau uji nyali"

"Uji nyali uji nyali uji nyawa mah iya"

"Hahaha"

"Apasih tau lah males gua"

"Iya deh gua serius dengerin,, masalah nya apa deh ini kan bukan pertama kali Lo ngelakuin itu sama kakak Lo"

"Maksud Lo gua murahan gitu??"

"Nggak sih"

"Terus??"

"Lonte"

"Dih,anjing banget"

"Kasar, tidak boleh no no no!!"

Winner langsung menutup mulut nava menggunakan kedua tangan nya

"Lo kalo di depan kak Brayen jadi sok manis ya??"

"Apa sih anjing kenapa jadi kesono bahas nya"

"Wkwk balik ke setelan pabrik dia"

"Dih anjing banget,,males gua dengerin cerita Lo"

"Iyi dih gui Sirius dingirin"

" Lo kaya tai sumpah"

"Kemarin kak pavka bilang kalo dia ngelakuin itu ke gua karena disuruh Tanna"

Step brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang