mine 💚

219 28 12
                                    

"kakak apaan sih lepasin nggak!!!"

Pavka terus menyeret nava masuk ke dalam rumah keluarga Arsalan tanpa bergeming sedikitpun,,pavka sudah enggan untuk sekedar menanggapi ucapan nava

"Kak!!sakitt!!"

Semakin kuat nava menarik tangan nya agar terlepas dari pavka maka semakin kuat juga pavka mencengkram pergelangan tangan nava

"Tolong!!!tolongin!!!masa banyak orang nggak ada yang mau nolongin??? bilangin papa,tolong!!!"

Nava sudah meninggikan suara nya agar orang-orang yang ada dirumah keluarga Arsalan dapat membantu nya,

Namun nihil karena bahkan tidak ada satu orang pun yang berani menegur pavka

Jangan kan menegur hanya untuk mengangkat kepala nya di hadapan pavka pun mereka tidak akan mampu

"Papa tolong pa,papa!!!"

"LO BISA DIEM NGGAK!!!"

bukan hanya nava namun seluruh orang yang berada di ruangan tersebut terkejut mendengar pavka berteriak dengan suara yang sangat keras

Tidak mendapatkan jawaban dari Nava yang masih syok dengan kejadian yang baru saja terjadi,, pavka pun segera melanjutkan langkah nya untuk membawa nava ke kamar nya

Setelah sampai dikamar nya pavka langsung membanting nava ke ranjang nya dan segera langsung mengunci pintu kamar nya

"Kak"

"........."

"Kak??"

"DIEM!!"

"Kakak jangan marah kak"

Nava langsung bangkit dari tempat tidur dan memeluk pavka yang sedang berjalan mendekat ke arah nya

Namun dengan kasar pavka melepaskan pelukan nava dan kembali menjatuhkan tubuh nava di kasur nya

"Ahh ..kakak"

Nava sudah tidak bisa berfikir bagaimana caranya meredam amarah pavka yang bahkan nava pun tidak tahu persis apa kesalahannya

"Udah puas jadi lonte nya??"

".........."

"Diapain aja Lo sama adik tingkat Lo itu??"

"Siapa??ahh kakak"

Pavka dengan sengaja menekan perut nava menggunakan telapak tangan nya

"Jawab nava bukan ngedesah??"

"Nggak!!!dia sama sekali nggak sentuh,kakak salah paham!!"

"Kenapa harus dia??"

"Hah??"

"Kenapa harus satu meja sama dia??"

"Gua nggak sendirian kesana kak,, gua juga nggak cuma duduk berdua sama dia,,ada kak Brayen Winner juga"

"Mereka temen Lo,, mereka bakal bela Lo lah"

"Apa sih kak gua udah jujur juga"

"Lo suka dia?"

"Enggak!!"

Pavka membuka baju yang Nava kenakan dengan kasar yang sukses membuat pavka mendapatkan tatapan mematikan dari Nava

"Kakak??no!!papa sama Daddy bentar lagi pulang "

Nava dengan sekuat tenaga menahan tangan nya pavka agar tidak melanjutkan kegiatan nya

"Main di depan Daddy sama papa"

"Apasih Nggk mau!!!"

"Emang gua minta persetujuan Lo??"

Step brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang