Part 6_Obrolan yang Panjang

189 6 0
                                    

“Tolong jangan menceramahi aku” katanya, menggoyangkan jari ke arah Taehyung.

Taehyung menggeleng.
“kurasa kau sudah terlalu tua untuk diceramahi, Kookie. Kecuali, tentu saja jika kau nakal” ada kesan jail dalam senyum Taehyung, matanya berkilat dalam cahaya lilin remang-remang ruangan itu, dan Kookie merasa perutnya kembali mencelus.

Taehyung kembali mengalihkan pandangan ke menu dan Kookie memutuskan ia pasti hanya membayangkan senyum serta pandangan jail itu.
Tak ada yang jail tentang Kim Taehyung.
Pria ini penduduk paling taat hukum yang pernah ia kenal.

“aku janji tak akan nakal,” balas Kookie, mengibaskan rambut dan Taehyung memberikan isyarat kepada pelayan supaya mendekat untuk mencatat pesanan mereka.

Kookie memberitahukan pesanannya kemudian memandang sekeliling ruangan saat Taehyung memberitahukan pesanan pria itu sendiri, dengan suara pelan yang tak terlalu didengarkan Kookie.
Sebagian besar tamu adalah pebisnis yang sedang membuat kesepakatan atau pensiunan yang cukup berada. Tempat ini memang sedikit membosankan.

“Ayam? Benar-benar berani, Kookie,” kata Taehyung, melemparkan pandangan geli pada Kookie ketika pelayan telah pergi.

Kookie membalas pandangan Taehyung dengan gaya santai.
Ia terkenal pemilih dalam hal makanan saat masih kanak-kanak, hal yang pasti diingat Taehyung.

“tumis hati sapinya tak sesuai seleraku”

“masih pemilih?”

“aku lebih suka menggunakan kata berhati-hati, dan tidak separah yang kau ingat Taehyung. Tahu tidak, aku sudah berubah.”

“tak diragukan lagi” Taehyung terdiam, jemarinya yang panjang dan luas memainkan kaki gelas air minumnya.
“Kurasa,” katanya dengan gaya merenung
“Ada beberapa hal yang tak kuketahui tentangmu sekarang. Aku pergi sangat lama, setidaknya hampir setiap saat”

“tapi sekarang kau kembali untuk selamanya?”

Taehyung mengangkat bahu.” selama yang dibutuhkan”

Kookie mengangguk paham.” untuk urusan pribadimu itu?”

kening Taehyung berkerut sebelum ekspresinya kembali cerah. Sekilas ia melemparkan senyum maklum ke arah Kookie.

“ Ya”

Kookie hanya bisa tertawa, Taehyung takkan mau bercerita.
Pria itu tak pernah melakukannya, tapi ia sendiri memang tak pernah menyangkal Taehyung punya rahasia. Atau setidaknya rahasia yang perlu ia ketahui.

“Sekarang kau pria penuh misteri ya?”

“bukan membosankan?” kata Taehyung, salah satu alisnya melengkung

“kurasa aku melukai perasaanmu ketika mengatakan itu”

“hanya sedikit. Sebagai balasannya, aku memberitahu pelayan supaya membawakan mu hati sapi bukannya ayam”

Mata Kookie membelalak karena ia baru menyadari dirinya tidak benar-benar mendengarkan apa yang dipesan Taehyung.

“tidak mungkin!”

“emang tidak. Tapi kau percaya padaku kan?”

untuk sesaat, senyum tipis Taehyung berubah menjadi seringai, dan efek senyuman itu kembali membuat Kookie resah.
Ia sudah lupa betapa putih gigi Taehyung, bagaimana lesung pipinya semakin terlihat.... Taehyung memang tampan, yang tentu saja menjadi alasan ia menggoda pria itu 7 tahun lalu.
Ia tak akan mengulangi kesalahan yang sama.

“Hanya karena kau selalu mengatakan yang sebenarnya padaku, tak peduli betapa janggalnya hal itu.”

Taehyung menelengkan kepala, matanya menyapu Kookie dengan pandangan menilai,

Jodoh Bagi Kookie  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang