"Baiklah semuanya, itu adalah gunung yang akan kita daki," ucap Woonbin.
Ahyeon yang pertama kali melihat gunung tinggi sebesar ini merasa sangat terpukau dan terpesona. Ia sangat senang dengan semua kebebasan ini. Ahyeon akan membuktikan kepada Jennie kalau ia bisa menjaga diri di dunia seluas ini.
"Ada 20 orang, kita bagi menjadi dua tim, ya?" ucap Woonbin.
"Aku akan menjadi pemimpin tim pertama," sahut Ruka.
"Kalian semua ikut aku, dan aku yang akan mengalahkanmu sampai di puncak Ruka," ucap Asa merangkul teman baiknya itu.
Ruka tertawa. "Coba saja kalahkan aku di sini," ucap Ruka melepaskan diri dari rangkulan Asa.
"Baiklah, 9 orang ikut Ruka dan sisanya ikut Asa. Ayo cepat-cepat masuk ke dalam tim masing-masing," ujar Woonbin sambil bertepuk tangan.
Para pendaki itu mulai berjalan di pimpin oleh Ruka dan Asa. Perjalanan yang jauh mulai menguras tenaga mereka, tampak sebagian pendaki itu mulai kelelahan.
"Ruru, capek," keluh Pharita.
Ruka terpaksa menghentikan pendakian sementara, kasihan juga wanita itu mengeluh kelelahan. Wajahnya di penuhi oleh keringat, Ruka menjadi tak tega. Ia pun menuntun Pharita duduk di batu besar karena memang jalanan yang mereka lalui berjalur bebatuan.
Pharita mengibaskan tangannya di sekitar wajahnya. Ia merasa lelah dan kepanasan. Ruka mengelap keringat wanita itu menggunakan saputangan miliknya.
"Kasian, capek banget ya?" tanya Ruka.
Pharita hanya mengangguk.
"Memangnya baru pertama kali mendaki?" Dia bertanya lagi.
Pharita pun hanya mengangguk lagi sebagai jawaban. Ruka merapihkan helaian rambut Pharita yang berantakan karena keringat. Jenjang lehernya begitu berkilau karena penuh keringat, memicu pikiran kotor. Ruka segera menepisnya.
Coba bayangkan, leher yang putih itu penuh keringat dan sangat menggoda.
Ruka segera membersihkan keringat di leher Pharita. Pharita sangat terkejut, ternyata Ruka sangat memperhatikannya. Ruka bahkan tidak membiarkannya bergerak dengan alasan 'biar aku aja.'
"Nih, minum dulu," ucap Ruka memberikan tumbler miliknya pada Pharita.
"Karena aku wanita kamu melakukan semua ini?" tanya Pharita.
"Mungkin? Tapi masalahnya semua yang ikut mendaki adalah tanggung jawabku, karena aku pemimpin di sini. Tentu saja aku tidak akan membiarkan anggotaku kenapa-napa," balas Ruka sambil tersenyum.
"Wow." Pharita sangat terpukau. "Apa kamu punya pacar?"
"Sudah kubilang, kalau mau pacaran ayo kita lakukan sekarang," kata Ruka sambil terkekeh.
Pharita sedikit memukul lengannya, tentu tau kalau Ruka memang bercanda dan tidak pernah serius dengan ucapannya. Wanita itu mulai meneguk air minumnya.
"Teman-temanku mengajak, katanya biar masa liburanku menyenangkan dan tidak membosankan, makanya aku ikut," ucap Pharita kembali membuka suara.
"Berarti kamu memang tidak mempunyai pengalaman mendaki?"
"Iya, bagaimana denganmu?" tanya Pharita.
Ruka terlihat menghela napas sembari mengayunkan kedua kakinya dengan bebas. Batu yang mereka duduki memang sangat besar sementara pendaki lain masih jauh di bawah mereka, mereka istirahat sekalian menunggu kedatangan tim mereka.
"Kalau aku ... sudah terbiasa dengan semua ini. Mendaki nyaris menjadi kehidupanmu, ada banyak gunung tinggi yang sudah aku daki," ujar Ruka.
Pharita menatapnya dari samping. "Kamu selalu berhasil ke paling puncak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT | RUKAHYEON
Fanfictionjika Milea punya Dilan yang mencintainya dengan tulus, maka Ruka punya Ahyeon selalu mencintai dan mengagumi segala keindahannya ♡ 🚫 FIKSI 🚫 GA ADA HUBUNGANNYA SAMA IDOL ASLI 🚫 JANGAN SERIUS, INI CUMA CERITA 🚫 GXG atau GenBen