🦋 Selamat Membaca 🦋
Ada sekumpulan anak kecil berseragam sekolah yang mencuri perhatian Ruka. Dia pun mendekat karena merasa tertarik dengan kegiatan anak-anak. Namun, matanya memicik menatap satu anak kecil yang membaca buku tapi posisi terbalik.
Pergerakannya pun gelisah ketika Ruka terus memperhatikannya dan saat mata mereka bertemu, anak itu tampak ketakutan. Seperti baru saja tertangkap mencuri.
Ruka menggerakan tangannya memberitahunya untuk tenang karena dia tidak akan mengejeknya. Ia pun duduk di samping anak itu, Ruka membantunya membalikan posisi buku yang sedang dia baca.
"Kamu genius, bisa membaca buku yang terbalik."
Anak itu diam, tapi tangannya saling bertautan. Ia juga menunduk malu karena sebenarnya dia---tidak bisa membaca.
Ruka mengusap kepalanya sambil tersenyum. "Mau mendengarkanku?"
Dia diam.
"Siapa namamu?" bisik Ruka.
Dia masih diam.
Ruka menghela kasar. "Baiklah, ucapkan apa yang aku katakan."
Ruka mengajari anak itu membaca, lama kelamaan anak kecil itu mulai fasih dengan kosa kata yang Ruka ajarkan. Dia merasa senang sebab cara Ruka mengajarinya sangat pribadi, Ruka melakukannya dengan cara berbisik.
Ruka dengan lembut mengusap rambutnya. "Anak pintar. Lakukan terus, ya? Aku pulang dulu."
Ruka yang masih remaja memakai seragam SMP pun beranjak pergi meninggalkan sekumpulan anak-anak itu. Namun, anak kecil itu terus menatap kepergian Ruka dengan sedu. Dia baru saja mendapatkan seseorang yang tulus peduli dan memperhatikannya.
Namun, dia berharap suatu hari nanti bisa bertemu dengannya lagi untuk berterima kasih.
Karena jujur, yang Ruka lakukan saat ini kepadanya amatlah besar. Ruka menjaga namanya dengan tidak memberitahu semua orang bahwa dia sebenarnya tidak bisa membaca.
17 tahun kemudian
Ruka iseng mendatangi taman yang sama tanpa alasan, hatinya menyuruh untuk datang kembali ke tempat ini karena Ruka sudah lama tidak mampir ke taman.
Gadis yang kini berusia 28 tahun itu menikmati udara yang sejuk. Meskipun sudah lama tidak ia kunjungi, nyatanya tempat ini masih tidak berubah.
Bruk!
Seseorang tiba-tiba memeluknya dengan sangat erat. Ruka menyerit bingung, kenapa gadis ini tiba-tiba memeluknya sangat erat?
"Hei?" Ruka merasa gugup.
Dia mendongak agar mata mereka saling bertemu. Senyuman itu membuat Ruka terpana, sangat cantik dan menggemaskan.
"Masih ingat padaku? Aku tidak pernah melupakan mata sipitmu," katanya membuat Ruka diam-diam mencerna.
"Aku anak yang tidak bisa membaca di bangku sana," ujarnya sambil menunjuk satu tempat duduk.
Ah, ingatan Ruka mulai kembali. Dia pun tersenyum menangkup kedua pipinya.
"Kamu?"
Dia mengangguk dengan semangat. "Terima kasih Agassi, karenamu aku sudah pintar sekarang."
Ruka terkekeh gemas sambil kembali memeluknya. "Kamu sudah besar, ya? Sudah pandai bicara, sangat menggemaskan. Siapa namamu?"
"Ahyeon."
"Ahyeon? Nama yang bagus. Berapa usiamu?"
"18 tahun!"
Rukai merelaikan dekapannya. "Jadi, apa yang terjadi sampai kamu memelukku Ahyeon?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT | RUKAHYEON
Fanficjika Milea punya Dilan yang mencintainya dengan tulus, maka Ruka punya Ahyeon selalu mencintai dan mengagumi segala keindahannya ♡ 🚫 FIKSI 🚫 GA ADA HUBUNGANNYA SAMA IDOL ASLI 🚫 JANGAN SERIUS, INI CUMA CERITA 🚫 GXG atau GenBen