Love, Maybe

793 87 8
                                    

🦋 Selamat Membaca 🦋

"Makasih, ya," ucap Ahyeon tersenyum.

Lelaki jangkung itu mengangguk sambil memperbaiki anak rambut Ahyeon membuat sang empu tersenyum malu.

"Ahyeon," panggil Jake.

"Hmm?"

"Jangan terlalu deket sama Ruka. Dia gadis aneh."

Ahyeon  diam. Jake berpikir seperti itu tanpa tahu bahwa Ruka sebenarnya penyelamat dalam hidupnya.

"Aku gak suka, aku takut kamu kebawa aneh."

Ahyeon mengangguk lemah. Namun, berhasil membuat Jake tersenyum lega. Sekarang tidak ada yang perlu di khawatirkan, Ahyeon menurut kepadanya.

"Aku sayang kamu."

"Aku juga," balas Ahyeon.

"Yaudah, sana. Kamu masuk, jangan lupa makan sebelum kerja."

Ahyeon mengangguk kemudian melambaikan tangan mengiri kepergian sang kekasih. Begitu Jake tak terlihat, Ahyeom menghela kasar.

"Kalau bukan karena Ruka, kita gak bakalan bersama kayak gini. Aku gak bisa menjauhi Ruka begitu saja, dia sangat berarti," gumam Ahyeon.

**

Ahyeon termenung melihat Ruka yang tertidur karena menunggunya, sesuai diskusi hari ini mereka akan mengerjakan tugas bersama di sebuah cafè. Namun, siapa yang menyangka kalau Ruka akan duluan yang sampai padahal anak itu paling malas mengerjakan tugas.

Ahyeon pelan-pelan duduk di samping Ruka, takut membangunkannya. Ahyeon tersenyum begitu merasakan teduhnya melihat Ruka tidur. Tak pernah membayangkan sebelumnya akan mengagumi Ruka dari jarak sedekat ini.

"Kamu sangat cantik," gumam Ahyeon.

Ia ikut menjatuhkan wajah di atas meja, fokus memandangi wajah teduh milik Ruka.. Debaran hebat perlahan mengguncang dadanya.

"Jantungku sampai berdebar karena melihatmu," ucap Ahyeon.

Ia sama sekali tidak berniat membangunkan Ruka, kapan lagi coba ia dapat melihat Ruka sedekat ini? Sang primadona sekolah yang terkenal karena keburukannya.

Orang-orang memanggilnya si biang masalah, hobi balapan liar dan bolak-balik masuk ruang BK seperti sudah biasa. Tidak pernah mengerjakan tugas dan selalu merokok di rooftop sekolah.

"Kak?"

"Kak Ruka." Panggilan lembut berasal dari mulit Ahyeon.

"Kak, buka matamu," pinta Ahyeon mencolek lengan Ruka.

Gadis itu memang menjadikan lengan sebagai bantal.

"Kak."

Ruka mengerang merasa terganggu, matanya menatap jelas mata tajam seperti kucing itu. Ruka masih nyaman dengan posisinya, ia terpesona. Makhluk cantik bermata indah itu sedang menatapnya.

"Kak?" panggil Ahyeon.

Tersadar, buru-buru ia memperbaiki posisi tidurnya sembari tak sengaja menepis tangan Ahyeon dari lengannya.

"Lama! Lo berani buat gue menunggu lagi, gue pastikan lo gak bakal menghirup udara lagi," kecam Ruka.

Ahyeon justru menahan tawa. Kepribadian Ruka kembali berubah, kadang Ahyeon bertanya-tanya apakah dia memiliki Bipolar? Ruka memang sangat aneh.

"Maaf."

"Pacaran mulu sih," cetus Ruka bernada tak suka.

Ahyeon menghentikan niatnya mengambil buku dari tas begitu mendengar kalimatnya. Ia sedikit melirik ke arah Ruka yang tampak cemberut.

"Lo atur waktu buat pacaran sama tugas. Lo sendiri yang maksa gue buat ngerjain thgas bareng, lo malah sibuk pacaran sampe lupa waktu buat gue!" tegasnya sangat kesal.

"Gue gak suka!"

"Kenapa gak suka?" Dengan memberanikan diri Ahyeon bertanya. Ia sangat penasaran, kenapa Ruka tidak suka dengan gayanya berpacaran bersama Jake?

Ruka menggeleng sambil menaruh buku dengan kasar di meja.

"Kamu mau pesen apa?" tawar Ahyeon. Sepertinya Ruka membutuhkan minuman untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Terserah." Lagi-lagi dengan nada ketus.

Ahyeon mengangguk pasrah lalu memberikan pesanan kepada pelayan, sembari menunggu pesanan datang keduanya mulai mengerjakan tugas.

Ruka tampak frustrasi mengerjakannya. Dia paling membenci semua ini. Jika Ahyeon tidak memaksakannya tadi, Ruka memilih untuk tidur.

"Lo aja deh, gue males," keluh Ruka menyerah.

Ahyeon bingung menatapnya. "Kamu sudah setengah jalan."

"Pusing!"

Ahyeon menghela. "Aku juga. Tapi ini demi nilai kita bersama, ayo semangat."

"Gak! Gue benci semua ini, lo aja yang ngerjain," cetus Ruka si paling keras kepala.

Tanpa merasa bersalahnya, Ruka mengeluarkan ponsel dan membuka permainan online mengabaikan Ahyeon yang tengah menatapnya dengan serius.

"Kak," panggilan Ahyeon.

"Shit!" Dia berdesis karena merasa di ganggu. Tangannya dengan cekatan menekan layar ponsel untuk memperbaiki keadaan.

"Kak, tugasnya."

"Buat lo aja. Mabok gue," sambar Ruka tanpa berhenti bermain game.

Mau tidak mau, Ahyeon mengalah. Ia mengerjakan tugasnya seorang diri membiarkan Ruka dengan dunianya.

Hingga pesanan tiba, Ruka masih fokus bermain game sedangkan Ahyeon dengan tugasnya. Karena fokus dengan kegiatan masing-masing, mereka tidak sadar mengambil kentang goreng yang sama.

Keduanya pun saling menatap yang cukup lama, sebelum akhirnya Ahyeon yang sadar dan melepaskannya. Ahyeon merasa canggung tanpa alasan, kenapa ia merasa malu? Ahyeon sendiri tidak mengerti.

"Nih," kata Ruka mengarahkannya di mulut Ahyeon.

"Eh?"

"Buka mulutnya," katanya lagi.

"Gapapa, kamu aja," tolak Ahyeon terlihat salah tingkah.

"Buka mulut lo Yuyun, jangan bikin gue kesel," tegas Ruka sangat maksa.

Ahyeon menghempaskan napasnya dengan kasar. Ia mengambilnya tapi Ruka segera menjauhkan benda itu.

"Gue bilang buka mulut lo," tegas Ruka.

Maksudnya? Ruka sedang ingin menyuapi Ahyeon gitu?

"Aku bisa sendiri. Aku---"

"Buka mulut lo!" Kesabaran Ruka mulai habis, tatapannya pun sangat mengerikan.

Ahyeon buru-buru menerima suapannya sembari menunduk malu, ada hawa panas yang menyapa wajahnya. Jake saja tidak pernah melakukan ini sebagai seorang pacar.

Ruka  mengusap sudut bibir gadis penyuka kupu-kupu itu.

"Gue sayang sama lo, Ahyeon," katanya yang berhasil membuat Ahyeon mendelik kaget.

"Gue tunggu lo putus dari Jake."

"Emmh, Kak?"

"Semua orang tahu kalau gue gak straight. Lo pasti juga sudah tahu soal itu."

"Kak tapi---" Belum sempat Ahyeon mengeluarkan kalimatnya. Ruka menarik tengkuk lehernya guna memberinya kecupan hangat.

Bibir mereka tidak ada pergerakan, namun mampu membuat jantung keduanya seakan ingin loncat keluar.





🦋 L O V E • M A Y B E 🦋

ONESHOT | RUKAHYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang