🦋 Selamat Membaca 🦋
Boom!
Sebuah benda langit mendarat dengan sangat kerasnya membentur bumi. Asap begitu kabut menghambat penglihatan. Seorang gadis berpenampilan blasteran segera turun dari sepedanya guna menyelamatkan seseorang di dekat meteor tersebut.
Rora panik melihat keadaannya yang tak sadarkan diri. Dia segera memangku kepalanya, cemas.
"Hei! Bangun!"
Rora pun segera memanggil nomor ambulance.
***
Cahaya lampu menyambut kesadarannya, dia mengerang membuat Rora bangkit dari duduknya di sofa.
"Lo udah sadar? Bagaimana keadaan lo?"
"Ini rumah sakit?" tanya Ahyeon.
Rora mengangguk sambil kembali duduk di sofa. Ia menyalakan televisi, Ahyeon memperhatikannya.
Breking News: Sebuah Meteor Hayel Mendarat di Bumi.
"Sus, boleh aku pulang sekarang?" tanya Ahyeon saat mendapat pemeriksaan.
"Lo yakin? Lo itu baru aja sadar," sambar Rora tanpa mengalihkan tatapanya pada benda segi panjang itu.
Ahyeon mencibir. "Suka-suka gue!"
"Kalau enggak gue temuin, lo udah terbakar bareng meteor itu!" sentak Rora terbawa kesal.
"Gue juga enggak minta itu."
"Artinya gue masih punya jiwa kemanusiaan."
"Ngeselin banget sih," cibir Ahyeon.
"Kalah debat, ya." Rora malah menggoda Ahyeon membuat gadis bermata tajam seperti kucing itu menghela napas kasarnya.
Dia memijat kepalanya yang terasa sakit. Tetapi Rora mengerutkan dahinya bingung melihat pergerakan aneh Ahyeon.
"Kenapa?"
"Entahlah," jawab Ahyeon mengerang. "Perasaan gue doang atau gue emang sedang ada di tempat lain?"
"Maksud lo?" Rora bingung dengan lanturan Ahyeon yang menurutnya tidak masuk akal.
"Gue merasa kita sedang ada di tempat lain, bukan tempat kita."
"Argh, pokoknya gue mau pulang. Papa gue pasti bingung nyariin gue, kenapa belum pulang," kata Ahyeon sambil bangkit.
Rora tidak berniat menghentikan, malah ikut berjalan di belakangnya.
"Suster, dimana anak saya?" tanya sepasang orang tua di meja resepsionis.
Ahyeon mematung mendengar suara itu. Telinganya tidak salah mendengar, suara lembut itu memang suara ibunya.
"Mama!" Ahyeon berteriak di lorong rumah sakit. Matanya memanas ingin menangis.
Wanita paru baya itu tersenyum sembari melebarkan tangan, bersiap untuk menyambut pelukan Ahyeon.
"Mama masih hidup?" gumam Ahyeon tak percaya.
Namun, sedetik kemudian ia berlari untuk memeluk kedua orang tuanya yang masih lengkap.
"Mama, aku sangat rindu!"
"Kamu gapapa 'kan, sayang?" tanya wanita itu membelai rambut Ahyeon.
Sebenarnya, Ahyeon merasa bingung dengan pemandangan ini. Dia ingat betul bahwa ibunya telah meninggalkan satu tahun yang lalu karena kecelakaan. Saat itu, Jennie ingin mengantarkan buku tugas milik Ahyeon.
Tetapi sebuah mobil malah menabraknya di penyebrangan.
"Sayang?" Panggil wanita itu membuyarkan lamunan Ahyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT | RUKAHYEON
Fanfictionjika Milea punya Dilan yang mencintainya dengan tulus, maka Ruka punya Ahyeon selalu mencintai dan mengagumi segala keindahannya ♡ 🚫 FIKSI 🚫 GA ADA HUBUNGANNYA SAMA IDOL ASLI 🚫 JANGAN SERIUS, INI CUMA CERITA 🚫 GXG atau GenBen