Bab 12 Pembunuh?

59 9 45
                                    

~¢•€~Bab 12 Pembunuh?{~~~~•~~~~}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~¢•€~
Bab 12 Pembunuh?
{~~~~•~~~~}

Nayla duduk diam di depan aula sekolah dengan tatapan kosong, memegangi satu buah piala dan sertifikat kemenangannya setelah memenangkan lomba cerdas cermat juara kedua.

Nggak bisa, ini nggak bisa di biarin aku nggak bisa kalah kayak begini ini semua salah Astra, batin Nayla penuh Amarah.

Drttt

Di tengah kekecewaannya Nayla mendapatkan satu buah pesan dari IMELDA yang berbunyi.

Imelda |
Aku adalah beban yang ingin
kau singkirkan
Hidupku memang tak panjang
Matiku juga tidak bisa di tentukan
Kedatanganku selalu tidak di inginkan
Tapi ingatlah keberadaan ku akan membuatmu merasa tak aman

"BAJINGAN!"

Brak

Nayla membanting ponselnya setelah melihat pesan Imelda yang semakin membuat emosi tak tertahankan.

Ini orang siapa sih berani-beraninya mengganggu hidupku, Imelda siapa orang ini. Apa jangan-jangan Bibi juga ada sangkut pautnya dengan Imelda ini atau mungkin Bibi adalah Imelda. Huh ... Nggak bisa di biarin ini, gumam Nayla.

Ia lalu beranjak pergi ke kelas merapikan tas dan barang-barangnya membuat teman-teman sekelasnya terheran-heran melihat dirinya yang seolah ingin pulang duluan.

"Ngapain kamu Nay?" Tanya salah satu Siswi namun Nayla tidak mendengar pertanyaan itu dan lanjut keluar kelas bersama Tas ranselnya.

"Lah itu Nayla beneran mau pulang apa bagaimana itu?"

"Mungkin dia di bolehin pulang kali setelah menang lomba."

"Mana ada begitu mau menang lomba juga harus tetap belajar dong gimana sih, nggak adil itu namanya."

Percakapan kedua orang siswi di dalam kelas membuat salah satu Siswa di bangku belakang tersenyum tipis melihat Nayla keluar kelas dengan wajah panik.

•••

Di luar kelas Nayla melihat Ke Kanan dan Ke Kiri meyakinkan lagi kalau tidak ada yang meliriknya saat ini.

Setiap langkah kecil Nayla terdengar hening tanpa suara, dirinya tidak mau ada satu orangpun tau aksi bolos sekolah yang ia lakukan sekarang ini.

Beberapa langkah menuju pintu gerbang sekolah, tiba-tiba langkah kecilnya terhenti.

Menyadari ada langkah kaki yang mendekati dirinya dari belakang.

HARUS NOMOR SATU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang