Mengisahkan Seorang remaja pria bernama Muhammad Astra Nurcahyo, seringkali di panggil ASTRA yang Murka Karena dirinya tidak pernah
mendapatkan apa yang sangat ia inginkan yaitu "Peringkat satu" hingga akhirnya ia mulai berfikir untuk melakukan berb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~¢•€~ Bab 13 Pengalaman Nayla {~~~~•~~~~}
Malam yang tadinya ia pikir akan menjadi malam yang indah menjadi malam paling mengerikan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Nayla!"
Ayah Nayla yang tadinya seperti orang kesurupan, sekarang terdiam kaku melihat sang putri kesayangannya berdiri melihat betapa kejinya dirinya saat ini.
Tubuh yang gemetar tak tertahankan, jantung berdebar kencang seolah sedang mabuk kepayang, sang ayah berjalan sempoyongan mendekati Nayla.
Nayla menatap semua itu dengan sangat ketakutan, tubuhnya gemetar kaku dan tak bisa di gerakkan dengan mudah sekarang.
Di samping mereka selingkuhan ayahnya hanya duduk diam menonton pembicaraan mereka, ia bahkan tidak punya rasa empati sedikitpun terhadap drama antara ayah dan anak bahkan empati kepada Istri sekaligus Ibu kandung Nayla yang baru saja meninggal.
"Sungguh pelakor murahan yang tidak punya perasaan." Jikalau saat itu Nayla cukup dewasa hingga mampu mengungkapkan perasaanya itulah yang inginkan ia katakan. Bersama air mata di setiap rasa sakit hatinya.
Kesedihan, kemarahan, dan rasa sakit yang yang bercampur aduk itu datang di malam yang tidak pernah ia inginkan sebelumnya.
Ia dulunya berfikir perselingkuhan hanya akan menjadi kisah dongeng yang tidak akan pernah terjadi di kehidupannya suatu saat nanti, namun ternyata kisah dongeng mengerikan itu sedang terjadi di hudupnya saat ini serta membunuh salah satu orang yang sangat ia cintai.
Ibu kandungnya.
Dan yang lebih mengerikan lagi yang membunuh adalah ayah kandungnya.
Pikiran Nayla seolah berputar dengan sangat cepat di kala jantungnya bergup kencang, memberikan sinyal untuk bergerak secepat-cepatnya sekarang hingga muncullah sebuah pikiran yang secara cepat datang. Memberikan Ide yang tidak pernah ia pikirkan.
"Bagaimana kalau aku bunuh ayah atau selingkuhannya sekarang biar mereka semua mati sekalian!" Gumam Nayla sang bocah SMP yang memberontak ingin memberikan sebuah perlawanan.
Sayangnya, Nayla tiba-tiba pingsan karena kelelahan, membuat semua tindakan itu tidak mampu gadis itu lakukan saat itu hingga semua keinginan itu menjadi angan-angan yang tak kunjung lakukan.
