Bab 6 Imelda

82 24 96
                                    

Sebelumnya maaf ya teman-teman Bab Novel ini author rombak sedemikian rupa karena kemarin kebanyakan POV dari Tokoh lain jadi author memilih untuk mempersingkat aja.

Untuk bab ini akan menggunakan POV 1 yaitu Astra buat yang belum tau POV itu apa jadi di dalam novel itu Ada POV 1 (Tokoh dalam cerita) dan POV 3 (Author). Singkat aja POV 1 itu Narasinya dari sudut pandang tokoh seperti di Bab ini, kalau di
POV 3 narasinya dari Author.

Bedanya Apa? Coba deh baca bab sebelumnya sama bab yang ini pasti banyak perbedaannya.

~¢•€~Bab 6 Imelda {~~~~•~~~~}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~¢•€~
Bab 6 Imelda
{~~~~•~~~~}

Muhammad Astra Nurcahyo

Imelda, berapa banyak nama orang itu di dunia ini. Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di kepalaku. Siapa Imelda ini, apakah dia adalah Imelda yang aku kenal atau apakah dia hanya seseorang yang memiliki nama yang sama akupun tidak tau.

Imelda berarti seorang pejuang kata itu benar-benar menggambarkan dirinya. Sejak dulu aku selalu melihat Imelda sebagai seseorang yang kuat berani, tidak pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Apakah sekarang Imelda sudah mendapatkan apa yang ia inginkan yaitu menjadi seorang detektif hebat seperti yang ia impikan, atau ia masih di Panti Asuhan Harapan menunggu orang tua mengadopsinya dan menjadikan dirinya sebagai anak. Semua hal itu tidakku ketahui kebenaran hingga sekarang.

Sejak bayi aku di rawat di didik dan dibesarkan oleh panti asuhan Harapan menurut cerita saat masih bayi mereka menemukanku sedang menangis di dalam kotak. Anak buangan, iya itu memang benar aku di buang oleh kedua orangtuaku yang aku sendiri tidak tau keberadaan mereka sampai sekarang yang jelas mereka sudah tidak bertanggung jawab atas diriku sejak dulu dan tidak pantas untuk bertemu denganku.

Di Panti Asuhan Harapan ada aku merasakan rasa kekeluargaan yang hangat tanpa ada permusuhan tanpa ada rasa kebencian karena itu kami semua terbuka satu sama lain dan keluarga yang sangat bahagia dan hal itu benar-benar luar biasa. Namun satu demi satu dari kami meninggalkan Panti Asuhan Harapan karena akan di adopsi oleh orang tua angkat kami dan kami akan mendapatkan sosok ayah dan ibu seperti yang ada di film-film yang sering kami tonton.

Alasan kenapa banyak orang tua yang mengadopsi anak di Panti asuhan Harapan adalah karena anak-anak Panti Asuhan Harapan di kenal sebagai anak-anak yang berbakat dan bertalenta luar biasa di usia kami yang masih terbilang muda hal itu di karenakan pengasuhan kami adalah seorang psikolog ternama yang bisa memberikan tes ataupun gambaran untuk mengetahui setiap potensi anak-anaknya.

Setelah mengetahui bakat potensi
anak kepengasuhan dengan cerdas mengembangkan potensi itu dengan memberikan guru pengajar terbaik di setiap potensi bidang. Dengan begitu anak-anak bisa menjadi orang yang berguna dan sukses di masa depan mereka dan ada banyak pula anak-anak yang berhasil di adopsi oleh orang yang tidak bisa memiliki anak salah satunya adalah aku sendiri Astra anak yang berhasil di adopsi oleh sepasang suami istri yang baru saja menikah.

HARUS NOMOR SATU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang