Bab 14 Nayla Dan Antoni

7 0 0
                                    

~¢•€~Bab 14 Nayla Dan Antoni{~~~~•~~~~}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~¢•€~
Bab 14 Nayla Dan Antoni
{~~~~•~~~~}


Nayla kemudian mengambil tas ranselnya yang berada di resepsionis, saat di resepsionis Nayla melihat dari kejauhan tempat di mana siswi bernama Ratna itu jatuh. Dan sekarang, tempat itu sudah di beri tanda Lebel polisi.

Hari dimana ia akan bolos hari ini, ternyata menjadi hari terakhir bagi seorang Siswi yang bahkan sama sekali tidak pernah ia kenal siapa namanya, Kelas berapa, kenapa sampai muncul pikiran di dalam otaknya buat loncat dari lantai Tiga.

Tak kuasa melihat darah yang begitu banyaknya Nayla berbalik meninggalkan lapangan, berjalan ke tempat parkiran belakang sekolah.






Nayla menyederkan kepalanya di bangku parkiran, melamun meratapi semua yang terjadi barusan namun bukannya sebuah jawaban yang ia dapatkan tapi malah rasa pusing bukan kepalang.

Ia lalu di datangi oleh seorang Siswa yang meliriknya di dalam kelas tadi.

"Kyu kyu sendirian aja mbak?"

Nayla menoleh ke arah pria bernama Antoni itu. Bukannya rasa senang yang ia dapatkan malah sapaan Antoni membuatnya semakin bete tidak karuan.

"Ngapain sih Anton, lu mending pulang sana makin pusing gua lama-lama kalau ada lu!"

"Yaelah judes amat lu, gua nanya baik-baik jawaban lu udah kayak emak-emak rempong di pasar aja," balas Antoni.

"Ya habis selain mau nembak gua menyatakan perasaan lu kalau lu cinta sama gua, lu mau ngapain lagi coba. Udahlah Ton kita ini masih anak SMA masih banyak hal yang bisa kita capai jangan buru-buru pacaran ah, capek gua Pacaran mulu hidup gua juga masih berantakan. Kalau lu tambah dengan pacaran yang ada makin pusing gua," Jelas Nayla.

Antoni berjalan mendekati Nayla dan duduk di sampingnya.

"Panjang amat penjelasan lu kayak jalan tol, gua juga nggak setiap hari datang cuma buat nembak lu lah. Lagian kalau lu nggak mau pacaran ngapain gua maksa, asal kita temenan aja udah cukup kok."

Nayla menghela nafas dalam-dalam setelah mendengar ucapan Antoni.

"Lagi pusing amat lu gua lihat-lihat ada apaan sih Nay?"

"Gua lagi capek aja, hari ini gua berasa sial banget tau Ton mana gua baru di marahin emak gua gegara nggak juara satu habis itu niatnya mau bolos malah ada yang bundir lagi di sekolah kita, pusing nggak lu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARUS NOMOR SATU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang