CHAP 8

547 30 0
                                    

4 Bulan berlalu dengan cepat

Kini Zael berada di ruang persalinan di temani oleh Suaminya dan para dokter yang lain

Zael menjalani operasi sesar untuk mengeluarkan bayi nya.
Gak mungkin kan klo lewat bawah nya

Leon menggenggam erat tangan Zael sambil terus menyemangati nya tanpa henti

Hingga satu jam kemudian, sang buah hati telah lahir. Tangisan nya kencang sekali namun kedua orangtua tetap tersenyum bahagia

Leon mengecup lembut dahi Zael sambil mengucapkan terimakasih berkali-kali

Dikarenakan Zael dan anaknya masih harus ditangani dan butuh istirahat jadi sementara Leon menunggu di luar ruangan bersama orangtua dan mertuanya

"Bagaimana keadaan, Zael?" Tanya bunda Zael saat melihat Leon keluar ruangan

"Syukurlah, Zael sama Bayi nya selamat dan sehat, tapi masih harus menjalani perawatan"

"Syukurlah.."
Ucap serempak keluarga mereka
.
.
Pukul empat sore, akhirnya Zael dan bayi nya sudah bisa di temui

Keluarga mereka juga datang bersama

"Terimakasih, Zael" ucap Leon lagi sambil mencium punggung tangan Zael. Dia sedang menggendong bayi laki-laki yang sangat manis dan tampan

Leon bergantian memangku bayinya
Hati Leon serasa meleleh melihat wajahnya yang sedang tertidur, mirip sekali dengan Zael

"Iii cucu nenek ganteng banget" ucap mama Leon sambil mengambil Bayi itu dari Leon

"Kamu kasih nama apa, nak?" Kali ini ayah Zael yang bertanya

"Namanya, Zeon Caiden, yah"

"Nama yang bagus. Kalian pinter cari nama"

"Makasih, bun"

Lalu Leon menghampiri Zael dan duduk dikursi

"Sekarang ada anggota baru di keluarga kita.
Kita jaga bersama ya.." Leon mengelus lembut pucuk kepala Zael

"Makasih, Leon" Zael tersenyum manis namun mata nya masih sedikit sayu

Leon terus mengelus-elus kepala, pipi dan tangan Zael, biarkan saja Zeon bersama orangtua mereka sementara mereka sibuk berdua dulu
.
.
Tiga hari kemudian, Zael sudah boleh pulang, keadaannya pun sudah membaik

Keluarga mereka Juga berkunjung ke apartemen Leon untuk memastikan Zael baik baik saja

"Luka jahitan bekas operasi kamu masih belum sembuh total, jadi mama saranin jangan  berhubungan dulu ya.. Takut jahitan nya kebuka" ucap mama Leon sambil mengelus punggung Zael

"Iya, ma. Salahin aja Leon kalo Zael sampe kenapa napa" Zael menoleh kearah Leon yang sedang menatap nya bingung
Leon menunjuk dirinya sendiri

"Kok aku?"

"Iyalah kamu. Kamu harus tahan diri kamu, kalo nggak Zael yang ribet" ucap papa Leon

"Iya dehh" Leon memutar bola matanya
.
.
Setelah berbincang bincang, akhirnya orangtua mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka bisa mengandalkan anak mereka untuk menjaga cucu pertama mereka

Malam yang tentang. Keluarga kecil Leon sedang berada di ruang tengah sambil menonton TV, tentunya bersama si kecil Zeon

Saat sedang asik asik nya tertawa karena melihat acara komedi tiba-tiba Zeon menangis

Zael langsung menyusui anaknya
Leon menelan saliva berat saat melihat Zeon menghisap nipple Zael dengan rakus

"Mau" ucap Leon,  Zael seketika menoleh
"Mau?"
Leon mengangguk
"Gak ada jatah buat lo" Zael terkekeh
"Jahat" Tanpa mempedulikan Ucapan Zael, Leon mengangkat baju Zael yang menutupi nipple satunya dan langsung menghisap nya seperti yang dilakukan anaknya

Zael meringis, ada dua bayi yang sedang menghisap nipple nya dengan rakus
Tapi dia membiarkan Leon tetap disana, dia tahu Leon sangat merindukan tubuh nya
.
.
.
.
.
Bersambung

Wanna Be Yours [BxB- Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang