40. Ancaman Fina

29 5 1
                                    

Ray berjalan dengan langkah santai keluar dari gerbang sekolah. Hampir semua murid udah pada balik ke rumah masing-masing.

Ray baru saja berjalan keluar dari gerbang sekolah dan berbelok berencana naik angkot di halte berikutnya, tapi tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya.

Pemuda itu mengerutkan kening.

Ini penculikan kah?

Tapi ekspresi wajah ray masih datar seolah siapapun yang nanti keluar dari mobil sama sekali tidak ada hubungannya dengannya. jadi pemuda itu masih melanjutkan langkahnya dengan santai hendak melewati mobil itu ketika tiba-tiba seorang wanita keluar dari mobil tersebut.

"Hei, kamu!"

Ray mengabaikan panggilan ini, lagi pula dia tidak merasa dipanggil.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar di belakangnya dan lengannya ditarik. Ray berhenti, ngerasa orang ini beneran nggak sopan banget.

Tapi meski begitu, ray tetap berhenti dan berbalik menatap wanita dengan dress coklat khas wanita carier dengan rambut panjang diikat rendah namun rapi.

"jauhi anak saya."

Ray memiringkan sedikit kepalanya. Emangnya dia ada deket sama anak tante ini apa? Dia aja nggak pacaran, jadi mana bisa tiba-tiba ada kejadian legend di drama-drama. Yang orang tua kaya yang ngebayar pacar anaknya supaya mau putus sama anaknya?

"anak tante?"

"tante-tante, siapa tante kamu?!"

Ray berkedip pelan kemudian diam tidak bicara apa-apa lagi.

"saya ingatkan kamu, kalau kamu masih berani deket- deket sama anak saya, saya bakal bikin kamu tau, apa itu namanya menyesal!"

Ray ingin tertawa ketika mendengar ini, tapi pemuda itu menahannya. Dia menengok kesamping sebentar kemudian kembali menatap wanita di depannya.

"saya nggak ngerti."

"saya bilang jauhi anak saya, Jay!" wanita yang ternyata adalah fina itu kembali membentak.

Ray berkedip bingung dan menatap wanita di depannya.

Setelah si ray perhatiin baik-baik, sebenarnya jay memiliki sedikit kimiripan dengan wanita di depannya ini. "anda mamanya jay?"

Fina merasa sedikit bingung kenapa ray menggunakan kata yang begitu formal padanya. Tapi dia tidak perduli, toh baginya ray hanya anak-anak.

"ya. saya kemari cuman mau kasih tau kamu, jay akan segera saya pindahkan kembali ke sekolahnya sebelumnya. saya harap kamu mulai sekarang jauhi anak saya, jangan sampai membawa pengaruh buruk pada anak saya!"

Ray menatap wanita di depannya, ekspresinya masih tenang. "tante, saya nggak pernah ngelarang jay buat ngelakuin hal-hal yang pengen dia lakuin, dan saya juga nggak pernah nyuruh dia buat ngelakuin apapun. Bagaimanapun, saya temennya. Tentang ngejauhin jay, saya rasa saya nggak perlu nurutin permintaan ini." 

Fina menatap marah, "Maksud kamu apa? kamu mau jay tinggal disini dan sekolah dengan anak-anak biasa seperti kamu?"

Ray menggeleng pelan dan tersenyum ramah, "Tante terlalu berlebihan. semua orang berhak menjadi biasa-biasa saja, dan kalau jay memilih untuk jadi anak biasa, kenapa tante harus memaksakan keinginan tante sama jay?"

"itu urusan saya bagaimana cara saya mendidik anak saya sendiri! intinya adalah, saya harap kamu tidak keras kepala dan segera jauhi anak saya!"

"Maaf tante, tante mungkin bisa mengatur jay tentang dengan siapa dia bergaul. tapi tante nggak bisa larang saya untuk bergaul dengan siapapun. kalau jay mau ngejauhin saya, saya juga nggak bakal nahan dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SINGING ON THE SCHOOL ROOFSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang