***
Flasback 15 tahun yang lalu"Mas, aku beneran hamil lagi" Aira berucap lirih di depan pintu kamar mandi, yang mana Thomi sedang menunggu dirinya untuk memastikan benar atau tidak kalau sebenarnya ia hamil lagi.
Thomi jelas kaget tak percaya, dari beberapa minggu lalu istrinya 'Aira' mamang sering merasa pusing dan mual dan itu gejala yang sama seperti Aira hamil anak mereka sebelumnya, dengan itu Thomi membelikan Aira test pack untuk mengetahui hasilnya.
Dengan sigap tangan Thomi menarik lengan Aira dan memeluknya.
Jujur Aira merasa takut "Aku cuma takut apa kata orang, aku baru ngelahirin anak kedua tujuh bulan lalu mas, dan itu pun cuma selisih satu tahun sama anak pertama kita"
"Nanti apa kata bunda sama ayah mas, juga mami sama papi ku. Mengurus Yassa sama Samuel aja aku belum bisa sendiri."
"Sstt udah sayang, yang penting sekarang kamu fokus dulu sama kandungannya"
Aira melepaskan pelukan Thomi, lalu menatap suaminya dalam "Apa kita gugurin aja mas?"
"Aira! Jaga ucapanmu!" Thomi memekik tak percaya saat Aira berujar seperti itu
"Sadar! Itu calon buah hati kita! Tega kamu?!"
"Tapi ini bakal ganggu selama aku pemotretan! Kamu tau kan aku mau lanjutin karirku yang tertunda karena kehamilan dua anak kita, dan aku baru memulainya satu bulan lalu mas! Saat Samuel umur enam bulan, dan sekarang aku harus hamil lagi?!" balas Aira tak kalah keras
"Maafin aku, aku mohon jangan lakuin itu. Calon bayi dalam rahimmu ga salah, jadi tolong jaga calon anak ketiga kita, kamu menginginkan anak perempuan bukan? Mungkin ini waktunya. Tolong jangan aneh-aneh" Thomi menangkan Aira dengan kembali memeluknya
Aira terdiam beberapa saat, benar dirinya menginginkan anak perempuan dan mertuanya juga menginginkan cucu perempuan dari ia dan Thomi.
"A-aku yang minta maaf mas, maafin aku... aku janji bakal jaga kandungan ini, semoga kali kita diberikan anak perempuan seperti yang diinginkan bunda"
Thomi mengangguk "Terima kasih, ra"
7 bulan kemudian
Aira diberikan banyak support atas kehamilannya khususnya dari mertua, kehamilan kali ini terasa berbeda ia merasa banyak yang memperhatikannya.
"Sayang, udah selesai? Ayo kita jalan." panggil Thomi kepada Aira, karena hari ini ia dan istrinya akan ke rumah sakit untuk melakukan USG, ia berharap semoga hasilnya sesuai harapan dan bayi yang ada di kandungan Aira sehat.
"Iya bentar mas, ini Samuel rewel gak mau di tinggal pergi" Aira yang sedang menggendong Sam berusaha melepaskan Sam untuk digendong mertuanya tapi tangan Sam terus menarik bajunya
"Mama pergi dulu sayang, Sam sama oma dan bi Raras dulu ya"
Thomi segera memasuki kamar anaknya, "Sini Sam sama papa" ia mengambil Sam dengan mudah dari tangan Aira, membawa Sam ke sudut kamar di mana ada Yassa yang sedang asik main sendiri, lalu ia menurunkan Samuel di samping Yassa "Sam main dulu sama abang ya? Main mobil-mobilan. Bi, tolong keluarin mainan Sam lebih banyak."
Bi raras mengangguk dan mengambil mainan milik Samuel
"Nah, Sam jangan nangis ini banyak mainannya. Bang, adeknya di jagain ya? Mama sama papa ke rumah sakit dulu" Thomi menciumi pipi Yassa dengan rakus, merasa gemas dengan sulungnya yang asik main sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barel Pranata Arson
Hayran KurguCan't we be together? ●●● Murni karangan author, jangan hubungkan dengan kehidupan nyata. @aaawaaa3