SATU

981 66 8
                                    

Vreya mengikuti Mai yang sore ini berniat makan malam bersama Jay di Fairmont hotel. Mereka baru saja selesai meeting ketika Jay tiba-tiba menelpon kekasihnya itu untuk makan malam bersama. Alhasil Vreya harus mengikutinya karena gadis itu tidak membawa mobil dan Mai memaksanya untuk bergabung.

Menaiki lantai dua puluh delapan, mereka keluar dari elevator. Sebuah lounge yang tidak terlalu ramai terhampar dihadapan mereka. Masih mengekori Mai yang berjalan dengan percaya diri memasuki lounge tersebut, Vreya dan Mai menghampiri sebuah meja yang dipenuhi para lelaki dari Timnas Indonesia.

Jay berdiri menghampiri Mai dan mencium gadis itu, "Hai Vrey, mari duduk." Ajak Jay pada Vreya setelah lelaki itu mencium kedua pipi Mai.

Melihat Mai yang sudah langsung duduk setelah gadis itu mendapat kursi dari Jay, Vreya masih berdiri mencari kursi kosong. Gadis itu berniat duduk terpisah ketika sebuah suara memecah obrolan di meja mereka.

"Eh ada mbak Mai sama Vreya." Ucap Ridho yang baru saja kembali dari kamar mandi. "Duduk Vrey, apa mau aku siapin kursi kayak Mbak Mai disiapin terus sama bang Jay?" Goda Ridho yang disambut gelak tawa dari teman-temannya.

Tertawa kecil, Vreya menggeleng ringan, "Makasi Mas Ridho. Aku duduk disana aja ya." Ucap Vreya menjawab tawaran Ridho, lalu gadis itu beralih pada Mai, "Gue duduk disitu aja ya. Lu chill aja, aman."

"Lho Vrey, sini aja sama Mas Ridho." Goda Marsel, yang mendapat balasan dari tawa ringan gadis itu.

--

Ridho baru saja memasuki Plaza Senayan. Siang hari yang sangat terik di hari luang jeda kompetisi Liga Indonesia membuat Ridho memutuskan untuk berjalan sendirian ke Mall, sekedar melepas penat, mencari sesuatu yang bisa dia beli untuk melengkapi kebutuhan olahraganya.

Langkah Ridho terhenti saat berpapasan dengan gadis yang tidak asing baginya. "Vreya?" Panggil Ridho membuat gadis dengan setelan jeans dan blazer itu menoleh, rambut hitam bergelombangnya bergerak seiring kepalanya yang memutar.

Vreya menelengkan kepalanya memastikan siapa lelaki dengan kaos lengan panjang yang dilipat hingga siku itu. "Maaf siapa?" Tanya Vreya sopan, takut salah mengenali seseorang.

Melipat kedua lengannya disamping pinggang Ridho tertawa ringan, "Ridho, temennya Bang Jay timnas."

Tertawa ringan, Vrey menunjuk Ridho, "Ya ampun, maaf mas, lupa aku. Aku kira klien di WO kami."

"Nanti, aku belum butuh WO." Ucap Ridho diselingi tawa. "Sendirian?"

Mengangguk ringan, Vreya terlihat gemas dengan rambutnya yang tidak bisa diam mengikuti gerakan kepala gadis itu. "Iya mas, baru beres meeting. Mas Ridho sendirian?"

"Iya. Buru-buru ga? Aku traktir makan yuk?" Tawar Ridho, tangannya menunjuk sembarang arah dengan ibu jari.

Vreya terlihat bingung, kenapa tiba-tiba mendapat tawaran makan siang dari lelaki yang sudah lama tidak dia temui, mengenal dekatpun juga tidak. "Eh tapi masa makan berdua aja Mas?"

Ridho terlihat terkejut dengan jawaban Vreya. "Emang mau kamu berapa orang? Bawa keluarga sekalian biar kayak lamaran?"

"Bukan gitu, maksud aku, ga enak kalo ada fans mas lihat." Vreya masih mencoba menolak.

Tersenyum manis Ridho mengangguk, "Yauda gapapa kalo kamu ga nyaman. Next time kalo ketemu, jangan nolak ya."

Menghela nafas, Vreya mengangguk. "Maaf ya mas, bukan maksud aku buat.."

"Iya santai. Hati-hati di jalan ya." Ucap Ridho melambaikan tangan, meninggalkan Vreya lebih dahulu.

Vreya masih berdiri melihat Ridho melangkah santai dihadapannya. "Mas Ridho!" Seru Mai menghentikan langkah lelaki manis itu.

Membalik tubuhnya, Ridho tersenyum, "Ada apa?"

"Terima kasih ya tawarannya. Sampai ketemu lagi." Vreya melambaikan tangannya dengan senyum manis berlesung di pipinya.

Keduanya kemudian saling berbalik berjalan kearah masing-masing.

Rizky Ridho - Pick The Princess UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang