Chapter 3

553 47 0
                                    

Setelah kepergian Althea, Athena tidak pernah melakukan sentuhan fisik selain dengan Ares yang memanjakannya dan Lilith beserta anaknya yang menyiksanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Althea, Athena tidak pernah melakukan sentuhan fisik selain dengan Ares yang memanjakannya dan Lilith beserta anaknya yang menyiksanya. Selain itu, ia merasa tidak sembarang orang boleh menyentuhnya lagi apapun alasannya. Tubuhnya seperti sudah diatur untuk hanya merasakan dua sentuhan berbanding terbalik itu saja, kasih sayang dan penyiksaan. Selama ini, keinginan untuk mematahkan tangan orang yang berani menyentuhnya begitu kuat, maka dari itu Athena lebih suka hidup sendiri tanpa orang lain di dekatnya.

Menurutnya, manusia banyak sekali yang munafik. Seberapa baikpun manusia itu memperlakukan manusia lainnya pasti akan selalu ada saatnya menjadi jahat meskipun hal itu tidak diinginkan. Seperti Ares, pria paruh baya itu tanpa sadar sudah menyakitinya. Meskipun mungkin tidak bermaksud seperti itu tetapi melihat bagaiman cara Ares memberikan keadilan untuk kedua anaknya sangat berbeda terlepas dari bagaimana Ares masih menunjukan kasih sayangnya. Semakin lama ia melihat, kasih sayang Ares tidak seimbang dan lebih condong ke salah satunya. Mungkin bagi pria itu, ia sudah cukup adil melihat bagaimana Athena yang tidak mengatakan ketidak terimaan atas tindakannya, padahal dampak perlakuannya sangat besar untuk Athena.

Lilith yang menyadari bahwa Ares lebih menyayangi anaknya, semakin tidak terkendali memberikan perlakuan buruk pada Athena. Wanita itu merasa di atas awan ketika Ares sedang ke luar kota, tetapi saat suaminya kembali Lilith akan kembali membumi dengan topeng baik hati yang dimilikinya.

Manusia munafik itu membuat nafasnya sesak, tubuhnya terlalu kecil untuk memberi pelajaran pada wanita ular di rumahnya. Sebelumnya, ia berpikir untuk menghindari manusia adalah pilihan yang terbaik. Sebisa mungkin untuk tidak terlalu dekat pada orang lain agar tidak menemukan Lilith ketiga, karena kedua sudah ada Thalia.

Namun saat ini, tangan pucat itu menggenggam pergelangan tangan seseorang. Menyeretnya untuk berjalan lebih cepat tanpa menyadari di belakangnya Tiyan tengah memandang punggung kecil yang tertutupi kain dengan bercak susu coklat. Anak lelaki itu hanya diam mengikuti langkah Athena tanpa mengatakan apapun, mungkin saja kejadian tadi mengguncang mental anak-anaknya. Keadaan dua manusia dengan tampilan bagai langit dan bumi itu menarik perhatian banyak murid lain, Tiyan yang pakaiannya sudah tidak karuan dengan rambut bagai sarang burung yang habis dicabik - cabik dan Athena yang berpakaian rapi seperti tanpa ada lipatan di pakaiannya, terlihat bahwa seragam apapun yang gadis cantik itu kenakan akan selalu melekat dengan baik di tubuhnya. Makanya tidak sedikit yang terkejut mendapati bercak coklat di punggung Athena karena bahkan biasanya debu pun enggan menempel di tubuhnya.

Di pertengahan jalan, Athena melepas genggamannya dari tangan Tiyan. Tanpa membalikan tubuh, athena berkata, "pergilah."

"Athena, perlukah aku mengadukan ini kepada guru? Sepertinya kamu harus ke rumah sakit."

"Tidak, pergilah ke kelas!" Perintah Athena tanpa memandang Tiyan.

Gadis itu meneruskan jalan menuju loker pribadi yang disediakan sekolah untuk para muridnya. Di dalam sana, Athena mengambil satu set pakaian yang mirip dengan yang dipakainya sekarang. Tanpa memperdulikan Tiyan yang masih di belakangnya, ia melangkah menuju ruang kesehatan.

ATHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang