Chapter 10

772 63 34
                                    

Beberapa tahun lalu ketika Gaston dengan impulsifnya menyiram susu coklat panas ke punggung Athena, saat itu ia sempat berpikir mungkin Athena bukanlah manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa tahun lalu ketika Gaston dengan impulsifnya menyiram susu coklat panas ke punggung Athena, saat itu ia sempat berpikir mungkin Athena bukanlah manusia. Pikiran anak-anaknya mulai berimajinasi, segala asumsi tidak masuk akal mulai menyerang otaknya seperti mungkin saja Athena adalah robot menyerupai manusia atau Athena memiliki kekuatan super sehingga tahan dengan suhu panas dan masih banyak lagi. Saat itu selain ibunya, orang yang ia takuti adalah Athena. Sekarang ia sudah mejadi pria dengan tatto memenuhi tubuh manly-nya tentu saja ia sudah tidak takut dengan ibunya lagi, tetapi ia tidak menyangka bahwa bertemu dengan Athena bisa membuatnya hampir kencing di celana.

Makhluk jadi-jadian di imajinasi anak-anaknya telah kembali lagi setelah lima tahun sama sekali tidak ada kabar, gadis itu masih sama bahkan lebih mengerikan dari yang ia ingat dulu, meski kecantikannya tidak berubah sama sekali dan hanya diupgrade dalam versi yang lebih dewasanya.

Pria yang terkenal rebel dengan tatto memenuhi lengannya itu kini seperti kucing yang buntutnya terinjak, bahkan kedua temannya tadi tertawa kini saling melirik satu sama lain.

"Gaston, apa yang kau lakukan?" Roman menunduk.

Gaston menaruh telunjuknya di bibir, mengisyaratkan temannya untuk diam. "Apa dia sudah pergi?"

"Siapa yang kau maksud?"

"Athena, sialan!" umpatnya pelan pada temannya, sudah begini masih saja harus diperjelas.

Romam melirik ke atas, lalu menunduk lagi." Ya, dia sudah pergi. Keluarlah!"

Gaston mengelus dadanya, nafasnya berhembus lega. Setelah itu ia menaiki kursi kantin dan keluar dari kolong meja, saat itu jantungnya bagaikan jatuh ke bawah perut.

"At-thena, kau masih disini?" Pria itu tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak memelototi kedua temannya yang sudah cekikikan, mereka tidak tau saja monster seperti apa gadis ini makanya masih bisa tertawa seperti itu.

"Kau berharap aku tidak ada disini? Kenapa, Gaston? Sepertinya kau sangat tidak menyukaiku?" tanyanya datar dengan sarat gaslighting yang begitu kentara.

"T-tidak Athena, bukan seperti itu maksudku, maaf!" Gaston turun dari kursi dan bersimpuh di depan Athena sembari menunduk. Demi Tuhan, ia takut Athena balas dendam dan melemparinya dengan air panas mendidih. Ia bukanlah Athena yang ketika kena seperti itu tidak mengeluarkan kesakitan apapun, dulu saja ia yang merasakan sakitnya walaupun Athena yang ia lemparkan susu coklat panas.

Apa yang dilakukan oleh Gaston kembali menggemparkan isi kantin yang ramai, bahkan lebih ramai dari sebelumnya karena sangat penasaran dengan sosok murid rebel yang bersembunyi di bawah meja dari murid baru berwujud perempuan. Makanya ketika saat ini Gaston bersimpuh di hadapan Athena, mereka bagaikan melihat pohon beracun yang telah layu dan menunduk.

Roman dan Matt lagi lagi menghentikan tawa mereka dan saling berpandangan, sebenarnya apa yang membuat Gaston begitu tunduk pada gadis asing ini?

Athena tidak mengatakan atau bereaksi apapun, gadis itu membalikan badan dan meninggalkan Gaston yang masih bersimpuh. Gaston yang melihat Athena pergi berusaha mengejarnya. Berusaha mengambil hati Athena agar kedepannya ia tidak memiliki masalah apapun pada gadis itu, seperti dulu yang ia katakan untuk lebih baik tidak berurusan apapun dengan gadis cantik itu, terlalu mengerikan. Tapi bodohnya malah ia yang menunjukan taring pada Athena sehingga sepanjang hidupnya ia ketakutan jika Athena menunjukan taring untuk membalasnya. 

ATHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang