ATHENA

Chapter 13

Sebuah rumah di kawasan elit terlihat lebih terang benderang dibanding rumah lainnya, meski jarak antar satu rumah dengan rumah lainnya lumayan jauh namun rumah itu sangat mencolok dengan beberapa mobil Rolls-Royce yang terparkir. Banyak orang berjas sedang memegang gelas kaca dengan cairan pekat di dalamnya, mengobrol santai seolah seperti menghadiri sebuah pesta. Namun bedanya pesta ini terlihat sangat tenang tanpa musik apapun, hanya kesibukan para pria perawakan tinggi yang sedang menghisap nikotin dan meminum alkohol.

Sebuah Buggati Chiron hitam memasuki gerbang raksasa, semua orang yang tadi sedang sibuk dengan urusannya masing-masing mendadak berdiri dan suasana langsung hening. Pria muda dengan pipi cekung kedalam memperlihatkan rahang yang semakin tegas itu menurunkan kakinya dari balik pintu mobil yang terbuka, sebelum tubuh atletis dibalik jasnya keluar dari mobil sepenuhnya. Seketika semua menunduk hormat, bintang utama sudah kembali ke pesta perayaan yang dibuat khusus untuk dirinya. Pesta penyambutan untuk merayakan kembalinya pemimpin Monroe yang setelah bertahun-tahun memilih tinggal di kediaman utama Monroe.

Aura mendominasi begitu kental, tidak ada rasa simpati, empati dan menghargai dari mata tajamnya, hanya ada kearoganan dan kesombongan yang begitu kental seiring tekanan udara yang menurun. Meskipun tragedi lima tahun lalu terjadi di kediaman utama yang ada di belahan dunia lain, namun orang-orang Monroe yang tersebar di beberapa negara yang ada di dunia tentu mengetahui bagaimana terjadinya tragedi berdarah itu sehingga pria yang bahkan belum 20 tahun itu sudah dapat berdiri disini mendapatkan semua rasa hormat dari orangnya Monroe dengan dagu terangkat.

Baron Monroe.

Pria yang masih terlalu muda untuk jadi pemimpin, namun bahkan pemimpin dari pihak lain akan berpikir dua kali untuk menyerang ketika mendengar namanya. Bagai menyimpan monster di dalam dirinya, pria itu seperti dikendalikan oleh sesuatu yang mengerikan sehingga tidak akan ada yang mampu meghentikannya. Baron Monroe, sangat tidak terkendali.

"Sudah menjumpai gadismu, mate?"

Baron masuk tanpa menyapa siapapun, pria itu langsung mengambil tempat di sebuah sofa single yang seperti sengaja ditempatkan di tengah ruangan untuk membuat tempat itu menjadi pusat perhatian.

"Ya."

"Benarkah? Di kediaman Noir? Apa tidak terpergok oleh kekasihmu?" tanya Jason terdengar sangat penasaran sehingga mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Bukan urusanmu Jason, mengapa kau terlihat ingin tahu sekali." Bukan Baron namun Joel yang menjawab, pria itu senang sekali membuat Jason kesal sampai ingin mencekiknya.

Zav tertawa, melihat Jason kesal adalah salah satu hiburannya.

"Di kediaman Helius," jawabnya sembari menyesap cairan di gelas keca.

"Wow, sungguh luar biasa. Apa yang kamu lakukan di kandang Helius?"

"Tidak ada, hanya memandanginya yang sedang tertidur."